Part 15

3.4K 277 31
                                    

part 15

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

.

Kini tiba sebuah motor sport Ducati Panigale dengan fisik yang sudah cacat menepi di depan rumah yang sederhana, terlihat sosok mungil lanngsung turun dari motor sport itu

"kau mau masuk dulu atau tidak?" tanya si mungil dengantangan yang masih memegangi keningnya. Orang yang ditanyanya itu memngangguk sekali dan segera beranjak dari motornya

"eomma, aku pulang" teriak kyungsoo setelah membuka pintunya, tak ada shautan apapun dari dalam rumah, kyungsoo segera mengintari rumahnya. Dia menuju dapur dan dia menemukan siluet wanita yang tengah memasak dengan earphone bertengger di telinganya. Kyungsoo segera berlari ke arah wanita itu dengan langkah mengendap-endap, pada saat kyungsoo akan mengangetkan tiba-tiba

"kau sudah pulang, sayang?" tanya wanita itu dengan nada yang dingin, kyungsoo langsung saja menghentikan gerakannya, lalu tertawa kecil dengan terpaksa.

"eomma, apa yang kau masak?" tanya kyungsoo kepada wanita yang dipanggil eomma itu.

"hanya memasak nasi goreng kimchi" jawabnya, kyungsoo hanya manggut manggut saja.

"eomma, ada teman ku di depan" ucap kyungsoo sambil menyendokan sendok kedalam wajan yang berisi masakan itu.

"eoh? Apa itu jongin?" tanya wanita itu dengan sangat antusias. Kyungsoo hanya mengangguk ragu saja, darimana eommanya tau jika dia memilik teman yang bernama Jongin, seingatnya kyungsoo belum pernah mengenalkannya pada eomma cerewetnya ini

"suruh dia duduk di ruang makan, ne! Kita makan malam bersama" suruh eomma kyungsoo dengan 1 mangkuk masakannya yang akan dia bawa ke meja makan keluarga Do. Kyungsoo hanya mendengus saja kala di suruh orang tua nya. Kenapa eommanya sangat tidak peka dengan keadaan pisik kyungsoo, padahal sudah jelas kening kyungsoo terluka, dasar tidak peka!! Gertak kyungsoo dalam hati

Kyungsoo langsung saja bergegas mencari sosok kai, dan nyatanya kai kini tengah mengobrol dengan ayah kyungsoo.

"appa, makan malam sudah siap!!" ucap kyungsoo setengah berteriak, mata kai terus menatap kyungsoo dengan tatapan sulit terbaca namun dengan cepat langsng mendelik sebal kearah kai. Kyungsoo nampak bergegas menaiki tangga untuk memasuki kamarnya. Kai nampak berbincang terlebih dahulu dengan tuan Do, dan tuan Do menanggapinya dengan anggukan serta senyuman manis di bibirnya. Kai langsung saja berjalan kemana kyungsoo pergi, mengikuti jejak si mungil.

Kai berdiri tepat di depan pintu putih yang tertutup rapat, kai menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri, tak ada siapapun disana akhirnya kai dengan seenak jidatnya memasuki kamar itu yang di ketahui kamar kyungsoo. Kai hanya bisa cengo saja melihat kamar kyungsoo yang begitu sangat amat rapi, berbanding terbalik dengan keadaan kamarnya yang seperti kandang babi itu. Walau pun kamar kyungsoo tak sebesar kamar kai tapi kai merasa kamar ini begitu nyaman dan hangat. Kai mulai mengelilingi kamar kyungsoo sesekali kai tersenyum kecil kala melihat foto kyungsoo pada saat masih kecil dulu, sama sekali tak berubah, pikir kai. Telinga kai bisa mendengar gemercik air dari balik pintu bewarna cream itu, kai terus menatapi pintu bewarna cream itu sampai akhirnya pintu itu terbuka dengan sosok di balik pintu itu. Matanya langsung saja membulat lucu

Dance In MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang