Pertemuan Pertama

111 9 6
                                    

Ara pov

Hari ini gua ga bawa uang jajan, jadi gua mau minta sama abang sepupu gua, nama nya Refano Albert Dhafa.

"Hari ini kelas 8/4 olahraga ya?"
Tanya gua ke Zee, dia hanya ngangguk denger pertanyaan gua.

"Temenin gua yuk, kesana." Ajak gua ke-4 sahabat gua.

"Mau ngapain?" Tanya Zee

"Minjem duit ke Fano gue gak bawa uang jajan" Ucap gua, "Ayodah sekalian mau katemu TEMEN" ucap Zee sambil menekan kata teman yang bermaksud Fikho.

"HHAHAHAHAHA"

Gua beserta ke-4 sahabat gua berjalan menuju lapangan, karena jadwal kelas 8/4 dilapangan. Gua melihat Fano dan gua berniat buat nyamperin. Tanpa gue sadari tiba-tiba ada bola yang menghantam kepala gue.

"SAKIT ANJIR"  Teriak gua sambil mengusap kepala gue.

"Eh-maaf ya gua ga sengaja" Ucap seorang yang ada di belakang gue.

"Enak aja lo minta maap, benjol nih kepala gua." ujar gua sambil mendongakan kepala.

"Ya maap, gue kan ga sengaja" Ucap Haikal.

"Hm" Gumam gua sambil meninggalkan haikal yang masih tercengang.

"Gila, jutek banget tuh cewek." Batin Haikal.

Gue menghampiri Fano yang sedang bermain bola basket.

"Nono, bagi duit dong, gue gabawa duit." Ucapa gua.

"Berisik lu ah, lu pikir gue nano-nano." Jawab Fano.

"Receh lu. Gc anjir udah ditungguin temen-temen gue." Balas gue.

"Minta sama Haikal, dia masih ada utang ama gue." Kata Fano sambil men-dribble basket.

"Haikal yang mana? Gue ga kenal" Tanya gua.

"Tuh, yang ngenain pala lu pake bola" Jawab Fano sambil menunjuk Haikal.

"Bola yang mana anjir?" Tanya gua.

"Ambigu bego." Ucap Fano sambil menoyor kepala gue.

"Yaudah, lu tunggu sini. Gue mo bilangin Haikal dulu." Lanjuta Fano.

"Hm." Jawab gua.

🌸🌸🌸

Haikal pov

Jam istirahat adalah jam yang gue tunggu-tunggu, bukan gue doang sih mungkin semua murid yang ada disini.
Gue menuju ke lapangan buat main futsal. Ya, itu hobi gue.

Pas gue nendang bola, bola gue meleset ke salah satu cewek yang lagi jalan. Gue langsung nyamperin dia dan minta maaf.

"Eh-maaf ya gua ga sengaja" Ucap gue.

"Enak aja lo minta maap, benjol nih kepala gua." Jawab dia dengan jutek.

"Ya maap, gue kan ga sengaja." Kata gue dengan rasa bersalah.

"Hm." Gumam cewek itu, sambil ninggalin gue.

"Gila, jutek banget tuh cewek." Batin gue sambil melanjutkan aktivitas yang tertunda gara-gara tuh cewek jutek.

Tiba-tiba Fano nyamperin gue.

"Kal." Teriak Fano dari jauh.

"Apaan?" Jawab gue yang masih fokus bermain bola.

"Tuh Ara mau jajan, dia gabawa duit." Ujar Fano.

"Ara yang mana? Terus, ngapa ngomong sama gue?" Tanya gue.

C U E KWhere stories live. Discover now