1➖First Meeting

3.2K 604 69
                                    

DikaxAyuna focused;

Warn! Local-au; campus-au; fluff;

Lemonhugs, 2017©

••

Different Path : First Meeting


Ayuna pov

Kali pertama aku bertemu Dika ketika aku mendaftarkan diriku untuk mengikuti Belisario-organisasi paduan suara yang ada di kampusku. Pada saat open recruitment, dia terpaksa duduk di sebelahku karena kehabisan kursi.

"Maaf, ini kursi ada yang nempatin tidak ya?" Tanyanya waktu itu. Aku tersenyum dan mempersilakannya duduk.

"Ga ada kok. Pake aja." Jawabku. Lalu ia tersenyum dan menghembuskan napas lega. "Makasih ya."




••

Bahkan sebelum aku berkenalan dengan Dika, aku sudah tahu namanya. Sebelum memulai perkuliahan secara resmi, Dika sudah banyak dikenal di seluruh kalangan mahasiswa baru.

Dika dikenal orang karena video mengajinya yang sangat merdu merebak ke seluruh jurusan pada saat pengenalan kehidupan kampus. Bahkan teman-temanku turut mengidolakan suaranya.

Teman-temanku yang satu kepercayaan dengannya sangat menyukai suaranya. Yang perempuan berharap memiliki satu lelaki seperti Dika karena ingin dipimpin dengan kebaikan agamanya. Sedangkan yang laki-laki berharap bisa menjadi pemuda yang beriman sepertinya.

Aku sudah berada di aula sejak jam delapan pagi. Rela meninggalkan mata kuliah dua sks demi open recruitment Belisario. Yang kuharapkan aku bisa menjadi anggota Belisario. Belisario itu organisasi kebanggan kampus. Aku harus melakukan yang terbaik supaya bisa menjadi kebanggaan kampus dan yang lainnya juga.

Aku menghela napas lelah karena terlalu lama menunggu giliran untuk audisi. Aku menggenggam kartu pesertaku erat-erat terkadang menjadikannya sebagai kipas karena kegerahan. Aku melihat nomor di kartu pesertaku.

"117 masih lama. Sementara audisi baru 80-an. Ya Tuhan, capek." Mendengarku mengeluh,lantas pemuda disampingku menoleh.

"Iya. Masih banyak banget ini yang belum audisi. Aku nomor 217. Kamu mah mendingan." Ujarnya sambil mengipasi dirinya sendiri menggunakan kartu peserta.

Aku terkekeh geli mendengarnya. mencoba mengakrabkan diri, aku mengajaknya berkenalan. Lumayan bisa mendapatkan teman mengobrol untuk beberapa jam ke depan.

"Kamu Fakultas dan jurusan apa?" Tanyaku mencoba untuk formal.

"Aku Fakultas Ilmu Politik, jurusan Ilmu Komunikasi. Kalo kamu?"

Aku mengangguk senang karena mendapatkan teman sefakultas. Bukankah bagus memiliki teman satu fakultas? Aku berdecak senang.

"Kita sefakultas tapi beda jurusan. Aku Jurusan Hubungan Internasional." Jawabku dengan senyuman. Ia membalas senyumanku dan aku mengangkat tangannya, bermaksud untuk berjabat tangan.

Namun, ia langsung menundukkan kepalanya dan memutus tujuanku untuk berjabat tangan dengannya. Aku langsung menarik tanganku yang terabaikan dan mengusap tengkukku.
Tapi aku tidak marah karena aku mengerti. Ia juga sempat meminta maaf dan membuatku jadi tak enak.

"Maaf. Aku Dika, kalo kamu siapa namanya?"

Ah.. benerkan dia ini cowok yang pinter ngaji itu, gumamku dalam hati.
Dan aku pun membalas menyebutkan nama.

"Aku Ayuna. Salam kenal ya."



•to be continued•

A. N

bayangin aja si seokmin ga mau salaman sama yuna bcs yuna itu bukan muhrimnya huhuhu menjaga batas suci sekali km seokminㅠㅠ

[✔] Different Path; Dokyeom x YujuWhere stories live. Discover now