Episode 6

1.4K 186 10
                                    

Jiyong duduk disalah satu café dekat hotel, ia sedang memantu anak buah park yang sedang minum disana. Saat dirasa kondisi aman jiyong mulai bangkit dari tempat duduknya ia memasang maskernya dan kemudian jiyong menusukan obat bius dari belakang pria itu lalu jiyong membopongnya ke mobil van hitam yang sudah ada didepan café.

Kang hyu jin menggeledah tas pria itu dan menemukan laptop dan ponsel. Ia pun mencolokan kabel ke laptop dan ke laptop miliknya.

"apa isinya?"

"jadwal pengiriman narkoba dan letak pengirimannya"

"apa ada yang tertuju ke perusahaan park ?"

"tidak ketua tim, sepertinya ia hanya menerima uang dan memiliki tangan kanan"

"kita cari tangan kanannya"

"aku sudah menyalin semua informasinya ketua tim"

" bagus, kau bantu aku membopong pria ini dia sangat berat!"

Jieun masih menunggu jiyong dihalaman, ia tak bisa tidur karena memikirkan jiyong yang belum pulang.

Ceklek pagar rumah jiyong terbuka, jieun langsung menghampirinya dan melihat jiyong yang baru saja datang.

"kau belum tidur?"tanya jiyong melihat jam tangannya waktu sudah menunjukan hampir dini hari.

"aku tak bisa tidur"

"kau menunggu ku ?"

"a..nniya aku hanya tak bisa tidur"

"kau tak bisa berbohong pada ku"ledek jiyong tersenyum
Jieun hanya tersenyum sebal lalu ia membalikan tubuhnya ingin masuk kerumah

"jieun-sii kau mau ramyun ?"tawar jiyong

jieun membalikan badannya sambil tersenyum "ne!"

Jiyong pun membuatkan 2 ramyun dan jieun sedang menata meja makannya.

"whoa ramyun buatan mu memang daebak!!"ucap jieun sambil mengunyah makanannya

"bicaranya nanti saja habiskan makanan mu"ucap jiyong

Setelah selesai makan ramyun jieun mencuci mangkuk dan tugas jiyong yang mengeringkannya.

"jiyong-sii "panggil jieun

"wae?"

"emm an..niya tidak jadi aku lupa mau bertanya apa hehe"

"apa yang ingin kau tanyakan eoh ??"

'apa kau menyukai ku jiyong-sii'batin jieun.

"apa apartement ku sudah aman ?"ucap jieun

Jiyong mengangguk. Lalu ponsel jiyong bergetar ia pun sedikit menjauh mengangkat telfon raut wajahnya berubah menjadi khawatir dan ia pun mematikan sambungan telfonnya.

"wae? apa terjadi sesuatu ?"

"ah tak apa-apa. Jieun-sii besok sepertinya aku akan kembali ke seoul"

"ne, aku ikut dengan mu jiyong-sii"

"baiklah cepat tidur kita akan bernagkat pagi-pagi"ucap jiyong.
Jieun mengangguk dan melepas sarung karetnya dan kembali kekamarnya

'siapa yang menelfonnya? Kenapa ia wajahnya terlihat cemas ? ah molla mungkin saja tentang pekerjaanya'batin jieun.

Perjalanan ke seoul cukup hening tak ada pembicaraan lalu ponsel jiyong kembali berbunyi "song ji hyun call" dengan cepat ia mengangkat telefonnya walaupun sedang menyetir.

"jadi dia yang membuat jiyong semas"batin jieun.

"bukankah berbahaya menelfon sambil menyetir mobil"ucap jieun sedikit berteriak.

HaphephobiaWhere stories live. Discover now