Episode 9

1.6K 182 5
                                    

Jiyong kembali ke sofa kesayangannya dengan langkah gontai, berkali-kali ia mengusap airmatanya menahan perih dihatinya ia sangat menyesal berkata seperti itu namun dalam pikirannya ia tidak mau kelak jieun terlibat kembali. Jiyong pun menenggak botol wine dengan tak sabaran lalu ia hempaskan botol itu sampai pecah dan air winenya tercecer kemana-mana. Ia menarik rambutnya dengan kesal.

“brengsek! Kau loser ji!!”teriaknya sendiri.

***

“jieun-sii aku sangat menyukai desain diruang tamu ku! lain kali aku akan menggunakan jasamu lagi”ucap kang hana. Jieun tersenyum puas mendengarnya.

“geure kembali kesini lagi aku akan memberi mu diskon “ucap jieun mengantar kang hana keluar toko.

“jinja?! Baiklah aku akan bicara dengan suami ku nanti. Ingat aku akan memegang janji mu lee jieun”ledeknya

Jieun hanya menunjukan dua jempolnya pada kang hana, lalu kang hana melambaikan tangannya ada jieun, jieun pun membalasanya. Kemudian ia kembali masuk kedalam tokonya lee jieun sudah membuka toko furniture dan jasa desain interior. Sekarang ia lebih menyukai menyibukan diri ia tak mau membuang-buang waktunya untuk bermalas-malasan karena jika ia memiliki waktu luang maka wajah yang selama ini ia berusaha lupakan akan muncul lagi dalam ingatannya dan ia tak mau itu terjadi.

“suhyun-sii apa kau sudah kirim barang pada kim sejeong hari ini ?”tanya jieun melihat catatan pengiriman.

“sudah unnie, tinggal ke kantor ajhusii lee”

“appa memesan apa ?”

“lima meja dan lima kursi, tapi pengiriman hari ini akan tertunda karena oppa ku hari ini sedang sakit “

“baiklah aku saja yang mengantarnya”

“aniya unnie biar aku saja ini tanggung jawab ku”

“aishh sudah kau duduk manis saja disana. Bantu aku mengangkat saja”ucap jieun tersenyum.

Jieun pun mengangkat meja dan kursi kedalam mobil box miliknya dan mulai membawanya ke kantor ayahnya.

Sampainya disana jieun turun dri mobil box dan security menghampirinya.

“anyeong aku dari LJ furniture”

“oh kau anak kepala lee kan ? nona jieun?”ucap security itu

Jieun tersenyum dengan ramah “ne aku anak kepala lee. Oh ya ini meja dan kursinya mau disimpan dilantai berapa?”

“biar kami saja yang membawanya nona”ucapnya

“oh baiklah terima kasih banyak, mianhe aku harus bertemu appa ku menagih bayarannya hehe”

“silahkan nona lee”

Jieun pun langsung melangkahkan kakinya menuju lift saat pintu terbuka jieun kaget melihat siapa yang berada didepannya pria berambut hitam yang sedikit acak-acakan memakai baju hitam dilapisi kemeja kotak-kotak berwarna hijau dan celana levis hitam. Kemudian jieun harus mulai menyadarkan dirinya jiyong yang juga kaget melihat jieun mulai tersadar ia keluar dari lift dan jieun masuk kedalam lift lalu menekan tombol menutup pintu. Pintu sudah tertutup jiyong masih didepan pintu lift ia menghela nafas dan tersenyum “anyeong jieun-sii”ucapnya pelan.
Jieun memegang dadanya, jantunya masih berdebar sampai saat ini melihat jiyong lagi. Kemudian jieun memegang kalung pemberian seseorang yang ia tak kenal. “jieun kau harus sadar! Aniya jangan seperti ini semua sudah berlalu. Jieun semangat!”ucap jieun menyemangati diri sendiri. Sampainya dilantai ia tuju, jieun keluar lagi lift ia mencari ruangan divisi criminal karena disana banyak sekali ruangan yang entah tidak ada namanya sudah putus asa akhir jieun menanyakan seseorang yang lewat.

HaphephobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang