7

6.9K 1K 23
                                    

Ke esokan harinya, pada pagi hari, Jungkook tengah memakai sepatunya di teras rumah. Tiba-tiba seseorang menghampirinya kemudian berdiri diam di sebelahnya sambil terus memperhatikan semua pergerakan Jungkook. Sejujurnya ia tidak perlu merasa risih dengan hal itu karena orang itu adalah kakaknya.

Semalam sebenarnya Yoongi tidak memarahi maupun mengomelinya. Hanya saja pemuda itu tampak seperti mendiaminya tapi Jungkook terlampau hafal kalau kakaknya itu tengah merasa kesal atau mungkin emosi hanya saja dipendam dalam diam.

“Kau tidak berangkat bersama alien itu, ‘kan?” Pertanyaan itu langsung terlontar dari bibir tipis milik Yoongi. Jelas sekali ada nada khawatir dan takut di sana.

Jungkook akhirnya selesai menalikan kedua tali sepatunya, ia pun mendongak lalu memamerkan bunny smile-nya tak lupa dengan cengiran polosnya, hal itu selalu saja membuat semua orang menjadi luluh padanya.

“Tidak hyung, aish. Kau masih marah, eoh?”

“Jika dia melakukan sesuatu padamu, bilang pada hyung ne? Biar kuhajar dia sampai koma,” ucap Yoongi dengan ekspresi santainya.

Kembali, Jungkook hanya melayangkan nada tawanya. Tak habis pikir dengan sifat kakaknya yang memang terbilang cukup posesif padanya. Tapi Jungkook sadar dan paham bahwa itu tandanya Yoongi benar-benar menyayanginya dan berusaha menjadi kakak yang baik untuknya.

“Sudah ya hyung, Kookie berangkat dulu ne?”

Heum, hati-hati.”

Jungkook pun pergi menuju sekolahnya dengan menaiki bus umum yang kebetulan tidak terlalu ramai karena hari masih terlalu pagi. Ia ada piket karenanya harus berangkat sepagi ini, dan selama di perjalanan Jungkook hanya diam sembari mendengarkan musik melalui earphone-nya, sesekali menyenandungkan nada yang ia sukai.

Hingga, Jungkook merasa seseorang seperti tengah memperhatikannya. Ia pun lantas mengalihkan pandangan ke sekitarnya dan tidak menemukan salah seorang pun yang tertangkap basah tengah menatapnya. Semuanya tampak sibuk dengan urusan masing-masing. Lalu ia kembali menikmati lagunya, meski perasaan seperti ada seseorang yang memperhatikannya semakin terasa.

Jungkook tidak terlalu yakin bahwa ada seseorang yang mengikutinya sampai saat ini. Tapi sedari tadi ia merasa ada seseorang yang melangkah mengikutinya dengan jarak tertentu. Namun, tiap kali ia menoleh ke belakang, orang yang ia cari tidak ada. Seolah orang itu bisa menghilang jika ia lihat.

Hal itu terus ia rasakan hingga tiba di pagar sekolah, Jungkook tak bisa menahan lagi senyumnya saat mendapati Taehyung yang tengah berdiri di sana sambil melambaikan tangan padanya ditambah senyum maut yang naasnya terlalu tampan.

“Jalanmu pelan sekali Kookie, seperti siput,” celetuk Taehyung begitu adik kelasnya sudah berada di hadapannya.

Sebuah pukulan tak berarti melayang ke arah bahunya, berikutnya terdengar suara tawa dari yang lebih tua saat melihat reaksi Jungkook yang terbilang imut. Saat itu Jungkook mencoba kembali memperhatikan sekitarnya dan ia masih tetap tidak menemukan seseorang yang seperti mengikutinya sedari tadi.

“Mencari siapa?” Taehyung bertanya saat melihat Jungkook seperti sedang mencari seseorang di antara banyaknya siswa yang hendak memasuki gerbang sekolah.

Satu tepukan pun baru menyadarkan Jungkook dari kegiatan mencari orang yang entah ia sendiri tidak tahu seperti apa rupanya, sontak ia menoleh ke arah Taehyung yang tengah memasang ekspresi bingung dan juga penasaran.

Nur Uns✔ [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang