3. Memalukan

98 22 41
                                    

Nata. ucap Zinkas yang menemukan handphone di jalan

di lain tempat

Brian lo sekarang ada dimana sih, yan jawab telepon gue kenapa yan.

"Halo Brian, yan lo lagi dimana sekarang? lo baik - baik ajakan disana lo sekarang dimana yan?." ucap Natasya yang entah puluhan kali berapa baru ada suaranya telepon darinya.

"Maaf ini Zinkas, saya menemukan Ponsel ini mba di tepi jalan. saya ngak tau ini milik siapa mba"

"Briannya mana?"

"Saya tidak tau mba,
Saya menemukan ponsel ini di jalan, dan saya ngak tau Brian itu siapa"

Telepon terputus
Tit tit pulsa habis. Natasya lupa, dia menelpon tanpa quota gtatis.

"Ya ampun, nih pulsa ngak bersahabat kali sih, pulsa gue habis gimana nih?" . dengan parau ia berucap dan " Apa gue miskol Vasya aja ya, manatau gue di telepon balik sama tu anak"

Waw, lihatlah jika ada yang ingin kita kehendaki, pasti akan ada jalan yang akan teringat jalan untuk mencapainya dan mungkin itulah jalan pembantunya bukan?, pernah kah kalian barada di posisi ini.

"Kenapa? tumben lo miskol gue, kesambet apa tadi?." suara galak sari seberang

"Emang ngak boleh gue miskol lo apa vas?"

"Ya boleh aja sihh tapi "

"Vasya tadi gue nelepon ke Hp Brian. tapi yang jawab
bukan dia, yang jawab orang lain.
dia bilang dia nemuin Hp Brian di jalan, namanya Zinkas, dan dia ngak tau Briannya dimana sekarang"

"Kalau gitu Briannya kemana nat?"

"Gue juga ngak tau Vas, makanya gue miskol lo. Pulsa gue habis tadi sewaktu nelepon ke dia gue ngak liat tadi pulsa gue hanya sedikit. Vas apa mungkin kita Lapor ke Polisi aja, Briankan hilang dan tidak di temukan."

" Lo seriusan nat?." tanya natasya

"Iya gue seriusan kali vas. Ntar gue suruh Oom gue deh yang bantuin kita"

Di lain waktu

Brianda yang tidak diketahui keberadaannya, kini tengah terbaring di Rumah Sakit saat ini.
Ia hanya bisa tertidur di Rumah Sakit akibat lukanya yang serius, sayatan besi mengenai wajahnya yang tampan itu. Ia tersintak dari tidurnya yang selama 12 jam kurang.

"Dimana ini." serunya sambil melirik ke sekelilingnya. "Ngapain gue di Rumah Sakit? Dan Bunda mana.?" ucapnya sambil celingak celingkuk bingung. Dan "Gue harus telepon Vasya." sambil mengetik nomor sebanyak 12 digit yang benar ia telah hafal nomor itu.

"Halo." jawab seseorang dari arah seberang

"Vasya ini gue vas, Brian"

"Brian?, maksudnya Brianda Pratama?."

"Iya ini gue Brianda vas, Brian sepupu lo. Gimana keadaan lo vas baik - baik ajakan?". spontan Brian menanyai kabar sepeupunya itu, dan tidak mementingkan keadaanya sekarang.

"Keadaan gue?, seharusnya gue yang nanyain lo yan, sekarang bagaimana kondisi lo bego?, kita disini udah ngangep mati yan"

"Ha ha ha ha keadaan
gue baik kok Vas, tapi gue masih baring nih di Rumah Sakit, wajah gue hancur vas"

"di Rumah Sakit?, Wajah lo hancur KOK BISA???. di Rumah Sakit mana yan.?"

"Iya wajah gue lagi diperban, ngak tau deh nantinya bakalan masih gagah atau ngak dan Hp gue ngak tau kemana Vas gue kehilangan handphone gue"

Lost  MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang