Chapter 3 "Club Bela Diri"

13 0 0
                                    

Allen memang belum pernah mengikuti sebuah club sebelumnya, karna itu hari ini dia jadi penasaran bagaimana rasanya mengikuti sebuah club, club Bela Diri diadakan setelah selesai jam pelajaran. Sebelum itu Allen menjalani hari-hari di sekolahnya seperti biasa, di setiap jam makan siang Gwen selalu mengajak Allen untuk pergi makan bersama, dan Allen selalu ikut bersamanya, ini juga pertama kalinya Allen memiliki teman dekat, dia merasa kalau kehidupan di bumi ternyata tidak suram seperti kehidupan lamanya.

Setelah selesai makan siang Allen kembali ke kelas bersama Gwen dan kembali duduk di tempatnya, namun dia baru sadar ternyata murid yang mengenakan jaket hoodie berwarna hitam dan putih yang berada di belakangnya selalu memperhatikannya, Allen curiga apa yang di pikirkan olehnya, namun Allen tidak peduli dan dia kembali duduk di tempatnya sambil menunggu pelajaran di mulai.

Setelah berakhirnya jam pelajaran terakhir, Allen langsung pergi ke ruang club Bela Diri yang terletak di lantai dua, saat Allen masuk ternyata dia sedikit terlambat, club sudah dimulai dari beberapa menit yang lalu,

“oh…jadi kau murid baru di club ini, baiklah sepertinya kamu sedikit terlambat, tetapi tidak masalah, kita sedang berlatih adu satu lawan satu untuk di tes siapa yang akan menjadi ketua club.”

Kata sang pelatih sambil memberikan baju khusus untuk bela diri, Allen pun langsung memakainya dan menunggu gilirannya untuk bertanding, saat tiba gilirannya Allen terkejut yang dia hadapi ternyata teman sekelasnya yang mengenakan hoodie berwarna hitam dan putih, “wow….Allen sepertinya kau akan kesulitan melawannya, karna dia satu-satunya murid yang paling berbakat di club ini, apa kau ingin bertukar?” kata sang pelatih seperti sedang meremehkannya, “tidak…..tidak perlu, akan ku hadapi dia”. Allen menjawab dengan percaya diri, dia langsung maju dan siap untuk menghadapinya. “pertarungan kali ini akan menggunakan tongkat, jadi masing-masing dari kalian ambilah satu tongkat yang sudah di sediakan” kata sang pelatih, lawannya sudah mengambil tongkat seperti kata sang pelatih, tetapi Allen tidak mengambil tongkat yang sudah di sediakan, dia memilih untuk bertarung menggunakan tangan kosong, “kenapa kau tidak mengambil tongkatnya? Ayo cepat ambil!” lawannya sudah siap untuk menghadapi Allen, “tidak perlu, ayo majulah” Allen menantang lawannya, “sombong sekali kau!” lawannya langsung menyerang Allen dengan cepat, tetapi Allen bisa mengindarinya, lawannya pun terus menyerang, tapi sepertinya serangannya itu sia-sia, Allen lebih memilih untuk menghindar dari pada menyerang. “Ayo kau bisa kalahkan dia Loki!” kata sang pelatih seperti ingin menyingkirkan Allen, “di mengerti!” Loki kembali menyerang tetapi dengan strategi yang berbeda, namun serangannya itu pun tetap sia-sia, ini baru pertama kalinya Loki melawan musuh yang bisa menghindar dari setiap serangannya, di saat Loki sedang lengah, kesempatan Allen untuk menyerangnnya, Allen menangkap tongkat yang di pegang Loki sebelum menegenai wajahnya, dengan cepat Allen menghampiri Loki dan menendangnya tepat di bagian perut hingga dia terpental dan keluar arena.

Pemenangnya sudah di nyatakan, “Allen lah yang akan menjadi ketua club!” kata sang pelatih sambil mengangkat tangan Allen, “tidak perlu, sepertinya Loki memang cocok menjadi ketua melainkan diriku” Allen menolak. “kenapa kau menolaknya?” kata Loki, “karna aku baru gabung di club ini, jadi sepertinya aku tidak cocok sebagai ketua club, sepertinya kau lebih cocok sebagai ketua club karna kau sudah lama berada di sini.” Allen meninggalkan ruang club dan pulang kembali ke rumah. Sementara itu, ada dua orang yang tidak di ketahui sedang membuntuti Allen pulang, sebenarnya Allen sudah menyadari keberadaan mereka, “untuk apa kalian mengikuti ku?” Allen berhenti dan menoleh ke belakang, “kami berdua sudah melihat kemampuan mu di club” kata sosok 1 dengan mata kiri berwarna hijau. “kami tahu kalau kau itu bukan manusia biasa, bisakah kau menemui kami di halaman sekolah pada jam istirahat makan siang?, ada yang perlu kita bicarakan” kata sosok 2 dengan mata kanan berwarna merah. Mereka pun menghilang sebelum Allen menjawab pertanyaan mereka, “bagaimana mereka bisa tau kalau aku ini bukan manusia” pikir Allen, Allen pun langsung melanjutkan perjalannya ke rumah. Sesampainya Allen di rumah, Allen berpikir apakah dia akan menemui mereka besok.

Allen the Archdemon "a new beginning"Where stories live. Discover now