Angin ^akhir^

155 33 4
                                    

aku masih bergeming di tempat tidur. padahal sekarang baru pukul 3.00 dan ini pertama kalinya aku bangun sepagi ini.

sambil menunggu tubuhku mengumpulkan lagi sebagian nyawa, bayangan laki-laki dalam mimpi itu muncul di ingatanku. tempat-tempat yang aku kunjungi itu pun masih terbayang jelas.

tanpa menyia-nyiakan kesempatan ku bangun sepagi ini (karena mungkin saja ini terakhir kalinya aku bangun dini hari) aku ambil air wudhu dan menunaikan shalat sunah tahajud yang jarang aku lakukan.

setelah shalat tahajud dengan di akhir shalat witir, aku kembali merebahkan tubuh di kasur tanpa melepas mukena yang masih melekat di tubuh.

jika kau tidak keberatan, cari taulah tentang aku di dunia

ucapan terakhir lelaki dalam mimpiku itu terus-menerus terngiang jelas.

kalau di pikir-pikir, untuk apa aku mencari sesuatu tentang laki-laki itu?

walaupun dia meminta dengan sopan (terlihat dari kalimat jika kau tidak keberatan) tapi tetap saja, cukup aneh jika aku mencari lelaki yang jelas-jelas muncul dalam mimpi (maksudku, bisa saja lelaki itu sebenarnya tidak ada di dunia nyata kan).

sampai ujung dunia pun, aku yakin tidak akan menemukan sesuatu tentang dia.

Allahu Akbar Allahu Akbar

suara azan subuh terdengar nyari nan merdu dalam kesunyian pagi hari. merasa wudhu-ku masih terjaga, aku tunaikan shalat qabliah subuh (shalat sunnah rawatib yang di lakukan sebelum shalat lima waktu) di lanjutkan shalat subuh.

setelah itu, seperti biasa aku membersihkan kamar, mandi, sarapan bareng pakde jus dan bude tati dan langsung berangkat kuliah. kebetulan hari ini jadwal kuliahku di mulai jam 8. ya walaupun sekarang masih jam 5.30 dan kemungkinan sekitar pukul 6.30 aku sudah sampai kampus.

kapan lagi kan aku bisa serajin ini.

setibanya di kampus, biasanya aku akan langsung ke kantin dulu untuk membeli minuman. karena kantin jam segini masih tutup, aku memutuskan untuk singgah ke perpustakaan kampus (jangan heran, hanya tempat itu yang telah di buka setiap paginya).

aku tersenyum sekilas kepada bapak penjaga perpustakaan yang tidak aku ketahui namanya itu. setelah mengisi daftar kunjungan, aku memilih bacaan yang akan ku baca (ensiklopedia tentang sejarah Mesir, omong-omong jika kalian ingin tau) dan menghampiri tempat di paling pojok kanan yang terhubung dengan tembok.

omong-omong aku tidak se-serius yang kalian kira ketika baca ensiklopedia ini. aku hanya melihat gambarnya saja, karena gambaran kuno itu lebih menarik daripada tulisannya.

sudah mencapai halaman terakhir aku membaca ensiklopedia ini, terlintas keinginan untuk menggambar wajah laki-laki dalam mimpiku itu.

aku ambil sketsa book yang selalu ku bawa setiap harinya dan mulai menggambar wajahnya. jangan meragukan aku soal menggambar, justru aku ahlinya melukis wajah manusia dan hewan. karena itu memang hobiku.

"lo ngambil tempat nyaman gue"

suara berat khas cowok mengagetkanku. akibatnya, goresan terakhir arsiran dari lukisan ini yang semestinya goresan halus, menjadi goresan yang terlihat kasar.

aku mendengus kesal. ku dongakan kepala demi melihat siapa lelaki yang hampir membuatku jantungan seperti ini.

aku melotot kaget dan menganga lebar melihat seseorang yang barusan bersuara.

Angin dan Angkasa |end|Место, где живут истории. Откройте их для себя