Tuan, haruskah bait ini kubawa dengan sungguh-sungguh? Atau perlu kulepas ketika bumi mulai menangis sendu?
Hidup ini, tuan, bukanlah sebatas rasa yang saling mencinta. Tetapi juga duka yang tak ada habisnya.
Tuan, dari titik ini, ada ritmis hujan bernyanyi bebas. Bersama lini masa. Bersama raga. Bersama tuan.
Dan dari lirik-lirik berbentuk kapal kecil ini, satu hal yang seharus tuan ingat tanpa ragu ataupun lugu, bahwa ada petrikor di pelupuk matamu. Bahwa kau hidup tanpa rasa takut.
.
Diambil dari fanfiksi sepintas, puisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
dari bait kecil ini, aku menulis
Poetrysuatu hari, aku bermimpi; "untuk apa aku menulis?" . . . [Antologi Puisi dan Cerpen]