1📚

537 75 8
                                    


"Loh, kenapa? Kan Shin Wooshin keren, masa lo tolakin juga, dek,"

"Keren sih kak, cuma dia tuh- er ga deh. Bukan selera gue banget," Yerin yang sedaritadi sibuk dengan tabletnya kini menatap Sojung. Ia tahu kalo kakak seniornya yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri ini paling bawel soal 'cowok' dan 'percintaan'. Namun, pada dasarnya Yerin tidak begitu peduli dengan hubungan percintaan yang menurutnya hanya buang - buang, buang waktu, perasaan dan apalagi yang biasanya ada pada sebuah hubungan. Membacanya dari novel - novel saja sudah membuatnya pusing apalagi merasakannya sendiri.

"Ya trus lo mau nolakin orang berapa banyak lagi, Rin? Setinggi apa sih standar, lo?"

"Kak, kan gue yang mutusin buat ga peduli dulu soal percintaan, kok kayaknya lo yang ribet ya,"

Siapa yang tidak heran coba? Yang menjalani siapa yang repot siapa.

"Kan sebentar lagi lo semester 6, dek. Artinya semakin dekat dengan wisuda. Emangnya pas wisuda lo masih mau apa menyandang gelar 'jomblo'?"

"Ya kalo memang gitu kenyataannya apa boleh buat, kak. Toh gaada buruknya juga,"

Sojung memutar kedua bola matanya mendengar jawaban enteng Yerin.

"Ga seru banget sih hidup lo, dek. Masih seruan juga Yuna tuh. Gitu - gitu dia udah punya gebetan. Lo kapan majunya? Oke kalo cuma jomblo pas wisuda. Tapi kalo lo nunda terus bisa - bisa lo jomblo karatan, dek"

Yerin bergidik ngeri, "Ya amit - amit lah, kak kalo sampe karatan. Ntar juga bakal nemu tuh cowok yang emang tipe gue."

"Jadi lo udah nyiapin tipe cowok yang lo suka gitu? Gue pikir lo emang beneran ga peduli sama sekali."

"Segitu cueknya ya tampang gue, kak? Hehe" cengir Yerin

Sedang asik berbicara, Yuna datang menghampiri keduanya. Sebelumnya mereka memang telah berjanji datang ke kafe ini, tapi Yuna bilang ia akan terlamat karena sudah ada janji dengan seseorang yang diyakini Sojung dan Yerin sebagai 'gebetannya'.

"Gimana kencannya? Seru gak?" Semprot Sojung saat Yuna menarik kursi dan hendak duduk.

"Ih, apaan sih kak, orang Seokmin cuma minta nemenin karena emang lagi gaada yang bisa nemenin dia doang kok," jelas Yuna

"Bentar lagi juga jadian, dek."

"Ih, enggak! Lagi pada bahas apa, sih? Kok kayaknya penting banget sampe ngumpul disini," tanya Yuna bingung

"Ini si Yerin, dia nolakin cowok lagi. Udah yang kesekian dengan alasan yang sama,"

"Tapi kan gue emang lagi gamau pacaran kak. Kuliah aja belum kelar gini, terakhir aja masih ada yang perlu diperbaiki nilai gue kak. Trus belum prakteknya," Yerin cemberut

"Wajarin aja lah kak, Kak Yerin kan anak kedokteran," bela Yuna

"Hm, trus tipe cowok lo yang gimana kalo yang manis aja ditolakin, yang dingin juga ditolakin, apalagi?"

Yerin terdiam sejenak.

"Yang suka baca buku. Kayak gue kak. Biar ntar bisa bareng bareng ke perpustakaan," jawab Yerin mantap dan mungkin kali ini serius

"Lah, yang kutu buku maksud lo? Yang cupu pake kacamata dan berbehel?" Sojung tak percaya dengan jawaban Yerin. Pasalnya Yerin merupakan salah satu mahasiswi idaman di kampus. Mana mungkin dia mendambakan pria yang cupu dan jauh dari kata keren.

"Engga lah, yang keren. Tapi suka baca buku di perpustakaan gitu,"

"Emang ada, kak? Setau Yuna yang sering ke perpustakaan itu anak - anak kutu buku. Pake kacamata tebel gitu. Ga keren," kali ini Yuna berada di pihak Sojung

"Tuh, Yuna aja tau."

"Ada! Gue yakin kok. Gue bakal buktiin." Yerin tak mau kalah dan bertahan pada pendapatnya

"Oke, kalo emang lo mau buktiin pendapat lo dek, gue kasih waktu ya sampai dua bulan kalo lo belum nemuin cowok yang lo maksud dan jadian sama dia, berarti pendapat lo salah ya,"

"Oke, deal"

Yerin menerima tantangan Sojung yang mungkin menurut sebagian orang tak berarti. Namun demi mempertahankan pendapatnya dan karena ia merupakan orang yang tidak mudah menyerah, ia menerimanya. Mudah bukan? Hanya pergi ke perpustakaan setiap harinya dan menunggu sosok yang ia maksud datang. Tapi akankah semudah yang ia bayangkan?




-to be continued-




Haloo, sorry for the late update dan bagian ini pendek hehe. Bagian selanjutnya bakal panjang kok. Ini cuma permulaannya aja. Thanks buat yang udah baca dan vomment!

library、+yerin Where stories live. Discover now