Sepucuk Harapan

138 26 20
                                    

Adanya sepucuk harapan untuk mencintai mu

💞💞💞

Diana seorang remaja putri itu telah menaiki busway untuk berangkat ke sekolah. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki yang memakai baju sama persis seperti Diana manaiki busway yang sama.

Sepanjang perjalanan menuju tempat sekolah, Diana hanya diam menikmati alunan musik yang mengalir dari earphone nya. Tidak ada yang tau apa yang sedang di lakukan oleh laki-laki itu. Diana meliriknya sekilas, laki-laki itu tepat berada disamping Diana.

Sepertinya ia kelas 12, bisik Diana dalam hati. Setelah itu Diana kembali dengan kegiatannya yaitu, mendengar musik.

Busway berhenti di tempat pemberhetiannya. Untung saja jarak antara pemberhentian busway ke sekolah Diana tidak begitu jauh dan masih bisa dijangkau dengan jalan kaki. Diana segera berjalan takut jika ia telat karena, guru piket hari ini adalah guru ternista disekolahnya. Jangan salahkan Diana yang bangun kesiangan tapi salahkan kepada guru bahasa inggris nya yang memberi tugas yang begitu banyak bahkan mengalahkan tugas matematika yang ia sukai. Dan, ingat! Diana tidak begitu menyukai pelajaran bahasa inggris. Bukan nya ia malas hanya saja tahun ini dia tidak les bahasa inggris, jadi Diana agak sedikit bego dalam pelajaran tersebut. Mungkin jikalau Diana mengikuti les seperti dua tahun yang lalu, Diana pasti sudah pintar bahasa inggris. Bisa disimpulkan bahwa, Diana akan menjadi pintar bahasa inggris jikalau ia mengikuti les bahasa inggris. Dan, Diana akan sedikit bego kalau dia tidak les.

Dengan napas yang menderu-deru Diana berhasil lolos dari hukuman yang biasanya akan diberikan kepada siswa ataupun siswi yang telat. Dia teringat kepada sosok laki-laki yang tadi satu busway dengannya.

Apa dia telat? Atau dia membolos. Tapi tampang dia seperti anak baik-baik. Tapi sejak aku turun dari busway aku sama sekali tidak melihatnya, batin Diana berbicara.

"Ahh... Biarlah! Peduli apa aku padanya, bahkan aku tidak mengenalnya." gumam Diana tepat dipintu kelasnya.

Saat Diana masuk, seseorang berbicara kepadanya. "Diana kamu telat lagi nak?" tanya pak Daniel.

Aku lupa! Hari ini kan pelajaran PPKN di jam pertama. Pak Daniel kan tepat waktu. Mampus deh!!! Kena kan!!! Biadab dasar pelajaran bahasa inggris, batin Diana merutuki dirinya lebih tepatnya pelajaran bahasa inggris.

"Iya pak." jawab Diana memelas.

"Kamu tau? Ini sudah ke dua kalinya kamu telat di pelajaran bapak." terangnya yang masih duduk dibangku kuasa itu.

Situ aja yang ngebet, batin Diana berbicara lagi.

"Kamu sekarang tunggu diluar selama dua jam pelajaran. Nanti kamu masuk satu jam pelajaran aja. Paham!" jelas pak Daniel yang dijawab oleh Diana dengan anggukkan.

"Baik pak, kalau begitu saya permisi." Diana pergi dari ruang kelas yang menatap nya begitu kasian. Padahal Diana salah satu anak yang pintar dia bahakan masuk ke rangking tiga besar.

"Dari pada bosen, mending ke kantin belakang aja sekalian ke perpus." Diana melangkahkan kakinya menuju kantin belakang.

Sebernarnya Diana tidak tau untuk apa ia ke kantin, padahal jam sekarang ini siswa maupun siswi sibuk dengan mapel di jam pagi. Diana hanya melangkah saja lebih tepatnya melewati kantin yang nampak kosong itu. Dan, sekarang ia menuju perpus, disana ada AC, lumayan buat ngadem iyakan?!

Mozaik of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang