Pengakuan.

4.5K 582 36
                                    

Sebelumnya gue minta maaf banget sama kalian udah ngegantung,karena sekarang lagi writersblock dan gak ada kuota,tapi kebetulan si Rafah datang jadi bisa nebeng ama dia.

Thankyouu Rafah,love u..tapi lo sayang lo sudah punya pacar,wkwkw.

"Aku pikir kau membenciku," ungkap Taehyung jujur.

Yerin menghela nafas lalu menatap Taehyung intens."Itu karena kau berlaku kurang ajar saat pertama kali kita bertemu."

Taehyung menggaruk kepalanya mengingat perlakuaanya yang kurang sopan tentunya."Maaf,saat itu pikiran sedang kalut."

Yerin mengangguk tanda ia memaklumi."Tapi,dulu saat di London,aku memang berpikir aku membencimu.Tapi ternyata tidak juga,buktinya aku masih peduli."

"Tapi jangan salah paham juga.Aku kesini karena ada orang yang memberitahuku."

Taehyung mengangguk lalu menyantap makanannya.

"Tolong pelan-pelan dan jangan ribut.Eunwoo menelponku."

Taehyung tersenyum.Namun wajahnya tidak bisa berbohong jika ia sedang kecewa juga saat ini.

"Halo,"

"Iyya aku baik-baik saja.Tidak perlu khawatir."

"Jangan berlebihan."

"Aku berkunjung ke rumah teman.Aku akan segera pulang."

"Kita bertemu di apartemen kalau begitu."

Yerin mengambil tasnya lalu menatap Taehyung."Habiskan makanannya,aku harus pulang.Oh iyya,satu minggu lagi aku akan bertunangan.Aku menaruh undangannya di atas meja sana."

Taehyung tersenyum begitu pun dengan Yerin.Mati-matian Yerin menyadarkan diri bahwa Eunwoo adalah orang baik.

"Semoga kau juga bertemu dengan orang yang bisa membuatmu bahagia," ujar Yerin.

Taehyung tersenyum meskipun matanya hampir memerah.Rasa sakit itu kembali datang membuat hatinya serasa tercabik-cabik.Sedari tadi ia hanya menanggapi dengan senyuman.

"Kita besok ke New York bersama-sama kan?" tanya Taehyung.

"Ah." Yerin memukul jidatnya."Aku hampir lupa.Berarti sekarang aku harus packing."

Yerin kesulitan mengatur nafasnya yang berubah berantakan.Rasanya sesak saat melihat sirat mata Taehyung

"Tidak bisakah kau batalkan pertunanganmu dan kembali lagi padaku."

Yerin meremas gagang pintu itu dengan kuat.Setitik air mata lagi dan lagi berhasil lolos dari sana.Itu adalah pernyataan yang hanya akan meninggalkan luka jika ia mejawab.Tanpa Yerin menjawab pun Taehyung sudah tahu jawabannya.

"Semoga Eunwoo bisa memberikan banyak cinta dan kasih sayang yang tidak pernah bisa aku berikan padamu dulu."

Yerin menyandarkan tubuhnya di pintu.Terdengar jelas di dalam sana bahwa Taehyung pasti sedang memecahkan sebuah barang.

Mereka berdua pernah memiki jalinan manis dulu.Mungkin itu adalah sesuatu yang bisa di sebut dengan cinta,meski hanya sesaat dan baru menyadari ketika salah satu dari mereka menyerah dan memilih melangkah mundur.Satu tahun bukan waktu yang pendek.Begitu banyak cerira indah yang menyisahkan sebuah kenangan.

Namun bagi Yerin semuanya sudah terlambat.Meskipun benang yang kusut mulai rapi kembali.Tidak akan ada yang berubah ia tetap pada keputusannya.

Seperti dugaannya,Eunwoo sudah menunggunya di depan apartemen Yerin.

The First Boy I Love✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ