Selamat Tinggal Cinta Pertama: Fadli

22 3 0
                                    

Assalamualaikum..readers!
Saya balik again!

     Brakkk!

Pintu berukiran asli Jepara itu kembali tertutup, meninggalkan Fadli dan Bu Yanti yang diam tercengang melihat kejadian yang baru saja terjadi.

"Nak Fadli, maafkan Nana ya?"

"Iya bu, tidak apa-apa. Saya bisa mengerti, saya mohon pamit pulang. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Hati-hati gus!"

     Jatuh cinta, cinta pertama, kini harus benar-benar kandas dihadapan Fadli.

Perempuan pujaannya telah menyudahi hubungan, telah marah dan kecewa dengan pernikahan balas budi dia dan Aisyah.

Pernikahan balas budi, utang budi versi Fadli sendiri, bukan versi Kyai Ma'dum atau Nyai Ma'dum.

Jodohnya ternyata Aisyah...

Jelas sudah bukan Nayna.

Fadli berjalan keluar dari rumah pak Bahrim, lamat-lamat didengarnya hujan sudah mulai reda.

Pemuda itu lantas mempercepat langkah kakinya, ingin segera keluar dari rumah putri kerana yang saat ini sedang pilu karena hatinya telah patah. Dan yang membuat patah tak lain dan tak bukan adalah...

Fadli sendiri.

Aku tidak pernah merasa jatuh hati sebelumnya

Mencintai wanita ,aku tidak pernah tau rasanya

Dan saat aku merasakan getar aneh dalam hatiku yang begitu menyenangkan ketika didekatmu

Aku harus melupakannya sesegera mungkin

Dan kini aku telah menyakiti hatimu ,kekasih!

Maafkan aku

Nayna...

Aku pergi...

Selamat tinggal cinta pertama!

Fadli berlalu dengan tertunduk.

°°

     Di kamar Putri Kerana, Si paras ayu (Nayna) menorehkan puisi Jalaluddin Rumi dalam buku hariannya.

Hatinya saat ini benar-benar rapuh, sudah tidak terhitung air mata yang mengalir dari matanya, membuat sembap dan kecantikan Nayna tiba-tiba hilang tak terpancar.

Karena kondisi yang sangat memiriskan, Nayna tak pernah lagi bersolek, rambut hitamnya dibiarkan saja tak terurus,

Bibir sensual-nya tak pernah lagi tersentuh sapuan gincu.

Benar-benar menjelma sesosok monster mengerikan.

*) Puisi Putri Kerana 1

Betapa takkan sedih aku,
Bagai malam tanpa harinya

Serta keindahan wajah hari terangnya?

Rasa pahitnya terasa manis bagi jiwaku:
Semoga hatiku menjadi korban bagi...

Kekasih yang membuat pilu hatiku!

Hari terus berganti, 5 hari kedepan pernikahan 'F love A' akan diselenggarakan.

Hati Nayna sangat sedih membayangkan orang yang dicintai harus mengucapkan ijab qobul untuk perempuan lain, dan bukan untuk dirinya.

     Nyaris tiga minggu gadis ayu itu murung dalam kamarnya, makan sedikit, menarik diri dari ocehan Ranita dan Isyana, dan...

Lebih banyak meluangkan waktu untuk menulis bait-bait puisi ungkapan patah hatinya.

Hingga entah, sudah berapa banyak puisi yang ditulisnya,

Ibarat 1000 kata termakna yang telah dikarangnya, Bebas...

*

) Puisi Putri Kerana 2

Menatap sinar matahari pagi yang hangat, aku mampu

Menembus dinginnya hawa 'mbedhidhing' Jogja, aku mampu
   Digulung ombak laut yang deras, aku mampu..
   Diterbangkan semilir angin lembut membelai, aku mampu..

Pun,
    Disorot tatapan tajam segerombol 'pemangsa', aku mampu

Hanya saja aku tidak mampu menatap matanya

Disorot lembut lensa mata yang membulat indah, menembus langsung ke dadaku dan tepat di ulu hatiku, aku tidak mampu

Yang kini sorot lembut lensa mata yang membulat indah itu takkan mampu aku temui lagi

Yang kini sorot lembut lensa mata yang membulat indah itu tak bisa lagi menatap aku, hati yang pecah berkeping-keping!

   Kini...

Mata indah itu, mata menarik itu, tatapan sejuk itu, akan segera dimiliki 'putri' lain..
  Dan ikatan itu akan membentengi aku dan si mata indah dari tatapan-tatapan yang dulu selalu membuatku tak mampu!

     Dengan terus terisak tangis, Nayna mencari-cari sesuatu.
Ketemu...batinnya. Buku 'Tuntunan Menjadi Calon Suami atau Istri Idaman menurut Islam' dibuka dan dibacanya kembali.
Nayna ingat betul bahwa buku itu pemberian Fadli yang 5 hari lagi akan menjadi suami orang lain.

Fiuhhc-

Nayna menghela nafas asa, ia bertekad akan bangkit dari keterpurukan ini.

Tak boleh terus seperti ini, tekadnya.

Nayna mematutkan diri di depan cermin, ia sendiri sangat miris memandang dirinya sendiri dalam bayangan cermin.

Rambutnya yang dulu hitam halus sekarang kasar tak terawat, gadis itu mengambil selendang, dikenakannya dikepala lalu ia menyematkan jarum pentul, membentuk simpul. Cantik sekali.

Benar kata Fadli, jilbab bukan penutup kecantikan seseorang, justru jilbab memancarkan aura kecantikan seorang wanita.
Nayna memejamkan mata dalam-dalam, hatinya bergetar, bibirnya mengatup rapat, tangannya menggenggam jilbab itu didadanya

Dia berbisik pada angin yang lewat dalam kamarnya, "Bismillah...aku mantapkan hatiku untuk berhijab ya Alloh" ,suaranya serak kemudian disusul tetes bening mengalir dari matanya, turun ke pipi lalu bermuara dibibirnya yang memerah alami.

                         ***

     Babak baru kehidupan gadis paras ayu itu dimulai, saat pagi ayah dan ibunya sarapan dimeja makan, Nayna ikut serta makan.

Seketika pak Bahrim dan Bu Yanti terkesima dengan penampilan baru putrinya, kali ini kedua orangtua itu tersenyum simpul, tanda tenang dan hatinya lega.

Orangtua itu sangat percaya penuh dengan putri semata wayang mereka, bahwa Nayna akan mampu melewati masalah yang dihadapinya.

Dan mereka yakin, dibalik sifat manja gadis itu, Nayna mampu bersikap dewasa dan mengambil keputusan yang benar.

...

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 20, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

1000 Puisi CintaWhere stories live. Discover now