With or Without You

367 41 4
                                    


Hayyy alhamdulillah bisa update. Aku minta maaf (lagi) heheh. Maaf banget karena update yang bener2 terlambat. Tugas sangat mencekik haha... tapi, mudah-mudahan part ini puas yah. Aminnn. Happy reading.

Di saat sentuhan bisa meruntuhkan akal sehat. Maka, pada saat itulah nafsu telah mengurung logika. Tidak ada yang ingin itu terjadi. Namun, jika nafsu lebih indah daripada logika. Mampukah kita menolak?

    Shin Hye kembali mengerang saat jemari Soo Hyun menyentuh punggungnya yang terbuka. Dengan perlahan sentuhan itu menghilangkan akal sehatnya. Bibirnya terus mendesah dengan lirih saat tangan itu menjelajahi tubuhnya. Dia tidak bisa berbohong, tubuhnya mendamba. Merasakan panas yang diciptakan dari friksi kegiatan mereka. Dengan segera bibirnya yang putus asa mencari pelampiasan. 

   Tangannya menarik belakang kepala Soo Hyun. Menyuruh lelaki itu untuk menatap matanya, lalu turun ke bibirnya. Dan, saat hati sudah bersatu bahkan ciuman pun terasa sangat... ah, mereka bahkan susah menjelaskannya dengan kata-kata.

  Tautan bibir mereka terlepas. Menimbulkan benang saliva tipis yang membentuk sebuah jembatan. Soo Hyun membuka matanya. Berbisik di antara celah bibir mereka.
"Haruskah kita melanjutkan?". Tanyanya.

  Shin Hye tersadar. Ya tuhan, dia ini wanita yang akan menikah. Dengan segera dia mendorong tubuh Soo Hyun dan merapihkan pakaiannya yang acak-acakan. Soo Hyun yang melihat itu hanya tersenyum. Dengan pelan dia mendekat ke arah pinggir ranjang. Di tariknya zipper gaun wanita pujaannya. Setelah sebelumnya mengecup pundak telanjang itu sekali lagi.

   Soo Hyun hanya tersenyum pahit. Dia meletakkan kepalanya bersandar di bahu Shin Hye. Dengan perlahan dia memeluk wanita yang sangat berarti baginya. "Maaf.." ucapnya lirih.

  "Kau wanita terbaik yang pernah kutemui. Maafkan aku yang hampir merusak mu." Soo Hyun berkata masih sambil memeluk. Shin Hye hanya terdiam entah mengapa hatinya sakit saat mendengar itu. Soo Hyun-nya. Lelakinya yang sangat dia cintai ternyata menjaga dia dengan sangat dalam.

   Shin Hye berbalik. Dengan telunjuk dan jempolnya menaikkan wajah Soo Hyun agar menatapnya. Ditatapnya dalam mata itu. "Dengarkan aku.! Mungkin aku wanita terbodoh karena telah melepaskanmu. Aku, wanita bodoh yang meninggalkanmu. Namun, jika di kehidupan selanjutnya kita terlahir kembali sebagai siapapun dan dimanapun. Aku akan mencarimu. Di kehidupan selanjutnya izinkan aku mencintaimu."

  Soo Hyun termangu sesaat. Tidak menyangka bahwa wanita yang dia cintai ternyata juga mencintai dia dengan cara yang berbeda. Biarkanlah mereka tidak bisa bersatu. Biarkanlah di kehidupan ini mereka terpisah karena takdir kejam yang mengingat mereka. Tapi, Soo Hyun bahagia. Dia merasakannya bahwa hati mereka telah terikat bagaimanapun keadaannya.

   Hati ini yang mengingatkan mereka akan cinta sejati yang mereka impikan. Akan kebahagiaan sederhana namun sulit untuk mereka raih. Hati keduanya telah terpaut sangat erat. Bahkan jika ada salah satu hati yang berhenti berdetak maka hati yang satunya akan ikut berhenti. Mereka tidak menyangka jika cinta yang tidak mereka harapkan tumbuh sekuat dan sehebat ini.

  "Baiklah." Soo Hyun berujar mantap. Dia meraih jemari Shin Hye. Menggenggamnya kuat seolah memberi kekuatan." Kau tahu, hati kita sudah terpaut. Aku akan mengikuti semua perkataanmu. Tapi , masing-masing dari kita harus berjanji untuk tetap menjaga detak di jantung kita. Agar hati kita bisa merasakannya. Bahwa kita masih bernafas di tempat yang sama. Bahwa setidaknya kita masih bertemu, walau itu sulit. Aku Kim Soo Hyun berjanji akan terus berada di samping mu. Bahkan jika maut menjemputmu aku akan ikut bersamamu." Soo Hyun berujar mantap.

   "Nado." Shin Hye membalas genggaman tangan Soo Hyun dengan lebih erat. "Aku akan bersamamu. Meskipun tidak bersanding. Bahkan ke neraka sekalipun aku akan ikut."

   Keduanya tersenyum. Perlahan kedua bibir itu kembali menyatu. Tanpa nafsu hanya rasa cinta yang teramat dalam. Ketika kita sudah berjanji. Ketika langit, dan cinta menjadi saksi dari kedua janji tersebut. Maka, sang penguasa pun hanya mengamini.

   Shin Hye memasuki rumahnya dengan langkah ringan. Kenangan akan dirinya dan Soo Hyun akan menjadi kenangan abadi yang menenangkan. Dia kembali tersenyum mengingat kembali semuanya. Melupakan kejamnya dunia nyata walau hanya sesaat. Melupakan fakta bahwa dia punya tunangan, dan tunangannya kini tengah menatap dia dengan mata yang berkilat tajam.

  Jong Suk menggeram marah. Semalaman dia seperti orang gila karena menghawatirkan Shin Hye. Dia takut karena kecerobohannya yang tidak menjemput Shin Hye, bisa menyebabkan gadis itu celaka. Tapi, saat dia tiba di gedung itu acara sudah selesai. Dia berpikir mungkin Shin Hye sudah pulang. Namun, kembali dia terkejut saat di dapati rumah Shin Hye dalam keadaan kosong. Dan, kini wanita yang membuatnya nyaris gila karena khawatir pulang dengan keadaan bahagia. Heck. Dia sudah bisa menebak apa yang terjadi? Bajingan itu belum menyerah rupanya.

   Matanya kembali memandang Shin Hye. Sepertinya gadis itu belum menyadari keberadaannya. Dia kembali meradang." Darimana saja kau?." Dan pertanyaan itu sukses membuat mata Shin Hye membola karena kaget.
Shin Hye tersentak kaget. Tidak menyangka bahwa Jong Suk akan berada disini. Well, itu maklum. Mereka sudah tunangan dan tunangan mana yang tidak khawatir jika salah satu dari mereka belum pulang dan susah dihubungi.

  "Aku tanya kau darimana?." Jong Suk kembali bertanya. Kali ini dia berjalan mendekati Shin Hye. Mengukung Shin Hye sedikit mengintimidasi gadis itu dengan aura nya yang dominan. Shin Hye terdiam, dalam hati mengumpat kenapa dia tidak bisa menyembunyikan kegugupannya. Tapi, dia teringat janji itu. Janji dengan malaikatnya bahwa dia akan bahagia. Dengan segera dia mengangkat dagunya. Memberikan perlawanan nonverbal yang jujur... membuat Jong Suk sedikit kaget.

   "Kau yang darimana? Aku menunggumu kemarin Jong Suk-ssi." Jong Suk tersentak. Matanya menatap Shin Hye tidak percaya. Shin Hye memanggilnya apa?.. Jong-Suk...Ssi. Lelucon macam apa itu?

    "Kau!. Apa yang telah bajingan itu lakukan padamu?." Jong Suk menggeram marah. Shin Hye menatapnya muak. "Jangan menghina malaikatku." Setelah mengatakan itu dia pergi ke kamarnya. Namun, sebelum dia membuka pintu kamarnya, dia mendengar Jong Suk berkata. "Kau tidak bisa mundur Shin Hye. Akulah yang kau pilih. Pernikahan kita di depan mata. Pikirkan itu." Setelah itu Jong Suk pergi.

   Shin Hye terpaku. Yah, dia memilih Lee Jong Suk, bukan Kim Soo Hyun. Seandainya jika penyesalan bisa merubah segalanya. Tapi sialnya dia tahu itu tidak mungkin. Dia hanya menunduk lalu masuk ke dalam kamar.

You (kim soo hyun love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang