Chapter 1

769 20 2
                                    


"Riko-chan cepat! Cepat!" Chika memanggilku dari ruangan klub, padahal aku juga sedang menuju kesana. Fiuh, membawa box besar dan bertumpuk seperti ini membuat tanganku lelah. Ditambah musim panas yang membuatku hidup bagai dalam oven.


Aku pun sampai membawa barang-barang kami, You sudah ada disana bermandikan keringat. Ia pun menatapku, "Riko-chan, cuacanya cerah ya...?" sindirnya dengan wajah ragu tambah sebal.


Aku tersenyum saja, jujur aku lelah, ah! Kursi disini juga ikut kepanasan karena terbuat dari besi. S-Sial sekali siang ini... aku sudah matang... aku akan gosong kalau begini caranya...


"Nah! You-chan, Riko-chan!!" Chika tiba-tiba menggebrak meja, mengagetkan kami berdua, "sekarang kita adakan latihan tambahan untuk konser 3 bulan lagi! Kita diundang ke Tokyo 'kan?!"


"Wah... ide bagus!" seru seseorang dibalik pintu, lalu sosok itu mengintip pada kami, "hehehehe..."ah paling itu cuma Dia, ketua OSIS dan siswi kelas 3 yang agak gila dan sangat fanatik pada Myus.


Huft, ide bagus apanya, dia ingin membuat kami kepanasan, atau malah sengaja agar kulit kami agak gelap? Ah dasar gila...


"Shiny!!" satu lagi orang gila datang, memelukku saat tiba di ruang klub. Yap, gadis keturunan luar itu sama-sama gila dengan sang ketua, "Riko-chan, kulitmu akan tambah sexyyy!!" serunya, ewh, suaranya itu membuat telingaku berdengung.


Kulepas Mari dan pelukannya, tubuhnya juga sangat panas, lalu--


"Kurasa bukan ide bagus untuk berlatih," seseorang memotong semangat Dia dan Chika, dan dari suaranya itu pasti Kanan. Seorang siswi kelas tiga dengan tubuh memukau dan ya... dia suka main air.


Disamping itu, ada juga yang tidak setuju! "Ah, benar kata Kanan-san! K-Kita bisa sakit kepanasan..." seruku, menambah kuat pendapat sang kelas 3, "b-bagaimana kalau kita pulang dan membeli es krim saja??" usulku, semuanya diam.


----


Huft, aku mengeluh saat membelikan Chika satu es krim lagi, dia sangat ceria. Dia memang setuju dengan ideku tapi dengan syarat aku harus mau membelikannya beberapa dari benda dingin ini... sungguh, sial... uangku...


"Nah, aku ingin kalian beristirahat agar bisa berlatih di hari lain! Selamat tinggal!!" Kanan meninggalkan kami duluan. Aneh, tidak biasanya dia begitu, pamit dengan kesan yang misterius. Ah, jangan berpikiran yang tidak-tidak.


"Hei Riko-chan..." heh?! Yoha-- maksudku Yoshiko berbisik sangat dekat, membuat nafas hangatnya terasa oleh telingaku. Apa-apaan itu?! "kau mau menginap bersama?" heh??


"B-Boleh saja, s-siapa saja yang diajak...?" aku balik bertanya pada gadis aneh itu, (sama anehnya dengan Mari). Namun dia malah memberiku tatapan m-mesum.


"Hm... kau saja," jawabnya singkat, yang membuatku merinding, "Ruby-chan dan Zuramaru juga diundang!!" ia berseru, mengejutkan kami semua. Bahkan orang-orang yang ada di toko es krim ini. Memalukan...


"Hee, aku dan Chika-chan tidak diajak?" tanya You, dia terlihat sedih sekali.


"Hm... kurasa tidak ada tempat lagi..." Yoshiko berpikir, ya... aku sebenarnya kurang betah memanggilnya Yohane, karena itu bukan nama aslinya, "ah!!" dia mengejutkan kami lagi, "tidak ada tempat," ah, kupikir ada tempat.


"Ohh, ahaha... ya sudah, kalian berempat bersenang-senang saja, kami juga akan mengerjakan tugas malam nanti, hehe..." Chika membalas dengan senyuman yang seperti tak rela. Kami semua pun pulang.


Namun Mari diam sebentar dalam toko, ah paling juga dia memesan satu lagi... kulupakan saja dia. Dia... ya, sementara Dia baru saja keluar dari kamar mandi toko, terlihat jelas dari kaca besar ini. Oh, ternyata Mari menunggu Dia. Ahaha...


----


Saat melangkah pulang, aku tak begitu memperhatikan teman-teman, sampai akhirnya aku hampir menabrak tiang lampu jalan. Untung refleksku yang sempurna dapat menghindari itu, hehe...


"Riko-chan, nanti kami jemput jam 7 malam nanti zura," Hanamaru berujar, dengan akhirannya yang khas. Kata 'zura' itu sudah benar-benar familiar di telinga kami.


Menanggapinya, aku hanya mengangguk saja. Berharap tidak ada sesuatu yang aneh terjadi.


---


Bersambung...

Sakurauchi Riko: Tragedy NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang