35. Sakit (2)

3.3K 150 46
                                    

"Than..." ucap Rachel bergetar.

"Iya sayang.. Aku disini. Kamu yang sabar ya. Sebentar lagi kita sampai kok."

"Di-dingin Than.."

Mendengar hal tersebut, Nathan langsung menggengam tangan Rachel dengan tujuan meningkatkan suhu tubuhnya.

"Gimana? Dah agak anget kan?" Tanya Nathan memastikan.

Setelah beberapa menit Nathan menunggu jawaban dari Rachel, eh si Rachel udah ngebo aja.

"Yaelah. Ditinggal tidur lagi kan. Hadeh.." kata Nathan sampe semut aja ketawa.

"Apa lo ketawa? Semut!" Bentak Nathan ke semut.

Karena otaknya sama - sama gesrek macem Rachel, dia ladenin aja si semut jail itu.

Mengingat kalo Rachel lagi sakit, Nathan langsung tancap gas dan menuju ke rumahnya Rachel.

Setelah 15 menit, akhirnya kedua kutu kupret ini sampai juga di rumahnya Rachel.

Nathan terus memandangi wajah cantik Rachel dan senyum-senyum sendiri.

"Rachel.. Muka kamu polos banget sh kalo lagi tidur? Beda banget kalo lagi sadar. Udah kaya babon tau ga. Tapi, justru sifat kamu yang unik dan beda dari cewe yang lainnya, itu yang buat aku semakin hari semakin cinta sama kamu." Kata Nathan sambil mengusap rambut Rachel.

"Baper lagi."
Mendengar hal tersebut, mata Nathan langsung melotot dan hampir aja mau keluar.

"Hah? Kamu dah bangun Chel? Sukur deh."

"Udah dari tadi. Ha-ha uh ga jadi. Hachim!!" Rachel bersin-bersin sendiri. Sontak, Nathan hendak menggendong Rachel.

Rachel kaget minta ampun, sampe semut aja ikut kaget.

"Eh eh! Mau ngapain lo?" Tanya Rachel setengah sadar.

"Kamu diem aja. Aku ga mau sakitnya kamu makin parah."

"Uuuuh so sweet nya Nathannya Rachel ini."

Nathan menggendong Rachel menuju ruang tamu. Dan akhirnya sampai juga.

"Ha-ha- hachim!! Rachel bersin lagi dan kali ini airnya muncrat ke mukanya Nathan.

"Ya ampun... demi gorilla yang lagi bersin dan dirawat di UGD!! Lu bener-bener ya. Muka Nathan yang ganteng ini malah kena muncratanya bersin kamu. Hua..." ucap Nathan sambil mengelap mukanya dan membuat Rachel ketawa terbahak bahak meski dirinya lagi lemes.

"Hahaha. Kamu lucu banget Than. Maaf. Aku ga sengaja. Ha-ha-uh ga jadi. Hachim!!"

Kali ini, Nathan langsung menghindar dengan sigap dan tersenyum lega.

"Huh. Untung aja gue sigap. Kalo ga, huu berabeh gue." Ucap Nathan dalam hati.

Lalu, Nathan menatap Rachel dalam - dalam lalu tangannya terulur untuk menyentuh dahi Rachel.

"Aw! Suhu badan kamu panas banget Chel. Bentar ya. Aku mau ambil kompresan."
Ucap Nathan sambil ngibrit ke dapur.

Sesampainya di dapur, dia bingung mau ngapain. Ya namanya juga bocah somplak. Dari dulu somplak ya sekarang tetep aja somplak.

"Aduh aduh. Gue mau ngapain ya?" Nathan muter-muter kaya setrikaan dan lagi berjuang keras berpikir. Sebab, dia lupa mau ngapain ke dapur.

"Oh iya! Bege banget gue. Hadeh. Pantes aja si Rachel manggil gue bocah somplak. Otak gue juga kaga lurus. Haha." Kata Nathan sambil ketawa terbahak-bahak.

Tiba-tiba Rachel menjerit. Bukan gegara ada kecoa sekarat tapi gegara Nathan.

"Nat-Than!!!" Teriak Rachel walaupun suaranya udah lemah dan bisa dikatakan bukan suara manusia.

The Somplak GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang