42. Usaha Tak Akan Menghkhianati

1.7K 76 13
                                    

Tek.. Tek.. Tek..
"Syut!" Seru seseorang yang ada di samping Rachel.

Tek.. Tek.. Tek..
"Heh!"

Tek.. Tek.. Braak!!

"Hua! Demi Mark Lee yang mau jadian sama gue! Apaan sh lo Sha!" Seru Rachel ke Marsha dengan mata melotot.

"BRISIK OGEB!" Teriak Marsha di kuping Rachel dan membuat seisi kelas menganga melihat mereka berdua.

"KALIAN BERDUA YANG BARUSAN NGOMONG! KELUAR DARI KELAS SAYA!" Bentak pak dosen yang kumisnya tebelnya kaya kejunya tom and Jerry.

Sontak, Rachel dan Marsha langsung diam. Mulut mereka terbungkam seketika. Dan yang lebih ogeb nya lagi, si Gea malah keceplosan ngomong.

"Sendirinya juga ngomong tadi.." kata Gea yang langsung diinjek kakinya sama Rachel gegara mulutnya ga bisa dijaga.

"Apa kamu bilang? Yang kamu maksud tadi adalah saya! Iya!"

"Iya.. Iya kamu.. Yang kumisnya tebelnya masyaallah. Udah kumisnya tebel, orangnya item, gendut lag--.." Seketika, Gea sadar dengan yang diucapkannya, dan langsung membungkam mulutnya sendiri.

Sedangkan kedua kutu kupret itu (Rachel dan Marsha) hanya bisa pasrah menerima takdir dan hukuman, dan sambil memasang muka memelas.

"Eh maksud saya.. bapak langsing kok.. body goals malah pak." Kata Gea melanjutkan perkataannya.

"Budi gol? Ha? Budi nyetak gol waktu lawan kepulauan seribu?" Tanya pak dosen yang heboh sendiri gegara mendengar nama budi yang sebenernya adalah nama adik sepupu nya yang sekarang lagi main bola.

"Ini dosen nyuap apaan sh ke penguji skripsinya? Kok bisa bisanya orang kek gini dilulusin? Ya Tuhan. Berilah dia pencerahan." Kata Rachel sambil memasang tangan seolah olah berdoa beneran.
"Amiin." Kata Marsha meng amin ni perkataan Rachel.

"I.. iya pak tadi Budi nge gol in ke gawang pulau seribu. Padahal, di Indonesia ga sampe seribu pulau." Seru Gea menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ckck. Hua!"

#BRAK#

Suara gebrakan meja dari pak dosen, membuat semuanya menganga.

"Sha, doa gue dikabulin kayanya ya. Tuh buktinya langsung dapet pencerahan."

"Iya Chel. Bener. Waaah lo emang anak yang sholeh."

Rachel tersenyum bangga karena mendapat pujian dari Marsha, tapi..

"Walau hanya semenit." Lanjut Marsha yang membuat senyum kebanggaan Rachel berubah jadi ke bawah.

"Kenapa pak? Ada nyamuk?" Tanya Gea dengan polosnya dan dengan mukanya yang tak berdosa.

"KUTU KUPREEET!!! KELUAR KALIAN! AAAAA!!!" Teriak pak dosen yang membuat seisi kelas menganga dan kaget.

"Calm pak. Ga usah pake teriak-teriak segala kalee.. Le to the bay. Apa guys?" Tanya Rachel ke Marsha dan Gea.

"Jelek.." sambung mereka berdua dan membuat Rachel melotot matanya, dan kini, mereka bertiga bersiap-siap hendak lari, supaya kuda nil ngamuk ngga nangkep ketiga kutu kupret ini.

"Awas kalian bertiga ya.. Sekarang, saya hukum. Kalian harus bersih-bersih se kampus Baru ini, selama seminggu!"
Hal ini, membuat ketiga kutu kupret jatuh mengenaskan dengan mulut terbuka dan tubuh mereka kejang-kejang dan sekarang udah mirip sama orang baru keracunan.

"Waduh. Ini anak orang pingsan?" Tanya pak dosen ketakutan.

"Bukan pak. Anak kucing. Eh.." kata Gea keceplosan yang sebenernya dia ga pingsan beneran.

The Somplak GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang