30

52K 4.2K 312
                                    


Menikah itu nggak selalu berisi seneng-seneng. Jangan mudah terprovokasi karena novel romantis yang kamu baca atau film romantis yang kamu tonton.

Menikah itu butuh kesiapan. Lahir dan batin. Menikah beda sama pacaran yang kalo nggak cocok bisa putus kapan aja, lagian 2017 masih pacaran? HAHA.

Emang lupa isi dalam surah Al-Isra ayat 32? Begini katanya; 'Dan janganlah engkau mendekati zina ....'

Dan semua sepakat kalau pacaran itu salah satu pintu gerbang zina. Makanya Allah larang.

Perbaiki diri aja, nanti kalau udah saatnya pasti Allah datangkan.

Seperti Bilqis sekarang. Dia nggak habis pikir kalau dia nikah beberapa bulan lalu, bener-bener masih belum ada ilmu sama sekali. Masak juga paling jago masak mie instan. Itu pun masih sering gosong.

Tapi coba sekarang? Berkat les privat bareng mamanya. Alhamdulillah. Perut suami selalu ke isi.

"Assalam'mualaikum."

Suara salam mengintereupsi Bilqis yang sedang membereskan tempat tidur. Sekarang sudah pukul tujuh malam, tanpa menengok pun dia tahu siapa yang mengucap salam itu.

"Waalaikum salam," jawab Bilqis. Lalu menghampiri Barra, "udah makan, Mas?" tanyanya.

Bilqis mencium punggung tangan kanan Barra, kemudian Barra membalasnya dengan mencium kening Bilqis. Kegiatan rutin yang nggak pernah kelewat.

Barra menggeleng sebagai jawaban, "Aku mau makan masakan istriku aja."

Bilqis tersenyum mendengarnya. "Yaudah kamu mandi dulu ya, aku panasin masakannya buat kamu."

***

Bilqis menadahkan nasi dan lauk ke dalam piring untuk Barra. "Pake sambel nggak?"

Barra mengangguk, "Apa aja yang diambilkan istriku pasti aku habiskan."

Blush.

Sudah seminggu mereka menikah, masih wajar nggak sih kalo Bilqis masih sering malu karena kata atau perbuatan Barra?

"Abang juga mau diambilin dong, Dek makanannya," kata Rasya yang baru saja masuk ke ruang makan.

Bilqis tersenyum, lalu menadahkan nasi dan lauk ke piring untuk Rasya.

Barra dan Bilqis memang masih tinggal bersama orangtua Bilqis, niatnya mereka akan pindah ke rumah sendiri nanti setelah dua bulan.

Rumah yang memang Barra siapkan untuk istrinya kelak, alhamdulillah, dapet istrinya nggak lama. Jadi rumahnya bisa segera ditempati.

"Makasih, Dek," kata Rasya menerima piring yang diangsurkan oleh Bilqis.

"Sama-sama, Abang." Bilqis kemudian duduk diantara Barra dan Rasya.  mendengarkan obrolan mereka yang kebanyakan tentang Gemintang.

***

Bilqis menguap. Barra melihatnya langsung merasa bersalah. Dia terlalu asik bertukar ilmu dengan Rasya sampai mengabaikan Bilqis.

"Bang ngobrolnya dilanjut besok ya? Saya ke kamar dulu, kasian Bilqis udah ngantuk gini."

Rasya melirik ke arah Bilqis. "Oh, yaudah. Silakan-silakan. Saya juga bentar lagi ke atas, ini mau ngecek pintu dulu."

Barra mengangguk, lalu bangkit. Mengulurkan tangannya ke arah Bilqis. Bilqis menerima uluran tangan Barra dengan senang hati.

"Ngantuk banget ya?" Bilqis hanya tersenyum. Mengikuti langkah Barra ke lantai atas dan masuk ke dalam kamar.

Semua yang dilakukan mereka nggak luput dari pandangan Rasya. Rasya memandang mereka iri.

Ya Allah, Rasya juga mau nikah.


***

Oke aku tau ini singkat. Wkwk
Tapi dinikmatin aja yak? Hahaha.

Btw, karena ada 1 miliar manusia yang minta cerita ini dilanjut (lah yang baca juga kagak sampe segitu, Yas! Wkwk) Jadi ini lanjutannya.
Kuusahakan kisah Barra-Bilqis bisa  sampai ngasih kalian keponakan-keponakan yang unyu-unyu. Lol.

Cuma kalo buat Abang Aca, aku udah punya rencana sendiri. Maksudku, udah punya lapak sendiri. Kumasih memikirkan alurnya, tapi nama tokoh-tokohnya udah ketemu. Hehe.

Masih nyari cover juga.
Ada yang mau bantu buatin cover cerita Abang Rasya? Hehe.
Bisa dm aku di wattpad (kalo nggak ada yagapapa:D)

Kumau ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kalian semua. Semuanya. Yang udah baca, vote dan komentar (yang selalu aku baca. Yang kadang buat up and down). Makasih banyak.

Makasih juga buat HarikaHuri buat komentarnya 3tahun lalu yang bikin ayas semangat buat ngelanjutin cerita ini (kok ayas bacanya jijik ya?) Haha.

Pokoknya terima kasih!♡


1 July 2017

Ayas.

Jomblo Sampai Halal [REVISI]Where stories live. Discover now