Chapter 12

154 12 2
                                    

"Aku akan mencoba menghubunginya" ujar Haerin

"Baiklah" ucap ayah Haerin

Haerin pun bangkit dari tempat duduknya dan langsung menghubungi Jimin.

"Nomer yang ada tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan"

"Aissh...ada apa dengannya?" ujar Haerin kesal

Haerin mencoba menghubunginya lagi. Tapi hasilnya sama, Jimin menonaktifkan handphonennya.

Haerin kembali menemui ayah, ibu tiri, dan Rina yang menunggu jawaban dari mulut Haerin.

"Handphonennya tidak aktif. Aku sudah berkali-kali menghubunginya tapi dia tidak kunjung mengangkatnya"

"Yaudah tidak apa-apa. Sebaiknya kamu kembali ke sekolah, ayah akan mengantarmu"

"Tidak usah ayah"

"Baiklah jika itu kemauanmu. Oh ya... ayah akan membayar semua biaya sekolahmu, meskipun ayah tau kamu sudah mendapat beasiswa. Siapa tahu kan nanti beasiswa nya sudah tidak berlaku lagi. Jadi belajarlah yang rajin"

Haerin langsung memeluk ayahnya setelah mendengar ucapan yang keluar dari mulut ayahnya.

Setelah itu, mereka pun kembali ke sekolah karena nanti malam ada kelas tambahan.

Butuh sekitar setengah jam untuk bisa sampai kembali di sekolah. Setibanya di sekolah, Haerin dan Rina segera bergegas menuju kamar asrama. Alasannya tidak lain karena kelelahan setelah datang dari pernikahan ayah Haerin, dan yang terakhir alasannya karena nanti malam ada kelas tambahan.

"Rina, coba kamu hubungi Jimin. Mungkin handphonennya sudah aktif sekarang. Aku merasa khawatir padanya" ujar Haerin

"Hmm...baiklah akan kucoba"

Rina pun mengeluarkan handphonen miliknya yang dia simpan di tas kecil miliknya. Dia langsung mengetikkan nama 'Jimin' di kontaknya. Setelah itu tanpa berpikir langsung menghubunginya.

"Tersambung" ucap Rina yang langsung membuat Haerin langsung menghampirinya

Setelah menunggu akhirnya Jimin mengangkatnya.

"Halo Rina. Ada apa kau menghubungiku?"

Haerin langsung merebut  handphonen milik Rina.

"Hey, tadi ayah bertanya tentang ketidakhadiranmu"

"Apa jawabanmu?"

"Aku menjawab tak tahu"

"Kenapa kau tak bilang kalau aku pergi ke rumah ibuku?"

"Aku tidak berpikir untuk mengatakan hal itu. Aku lupa, Jimin. Maafkan aku"

"Yasudah tidak apa-apa. Apa kamu sudah memakai gelangnya?"

"Gelang? Kapan kamu memberikannya?"

"Ternyata kamu belum membuka kotak pemberianku?"

"Hehehe... maafkan aku Jimin. Aku lupa. Maaf sekali lagi... maaf aku tidak mengingatnya"

"Kau boleh membukanya sekarang atau nanti"

"Aku janji akan membuka kotaknya dan langsung memakai gelangnya. Maaf sekali lagi. Oh ya... kapan kau akan kembali ke sekolah, aku sangat merindukanmu. Tak ada teman untuk diajak bertengkar"

"Dasar Haerin. Sudah tidak apa-apa, tapi jangan lupa pakai gelangnya. Aku akan kembali sore nanti karena aku akan mengikuti kelas tambahan. Berikan handphonennya pada Rina, aku ingin berbicara padanya"

Save Me (Jimin BTS Fanfic)Where stories live. Discover now