part 02

54 18 3
                                    

Tolong bacanya dengan teliti, soalnya banyak typo typo manja yang bertebaran dimana mana....
Happy reading...
.
.
.
.
.
.
.
.......••.......
Martin [POV]

Martin tampak tertawa, gadis itu membiuskan kata-kata indah di telinganya. Ia selalu ingat jika ia bisa memberikan apapun yang diinginkan oleh gadis yang menyukainya, ia rela memberikan uang, permata ataupun emas yang diingkan.

Saat ia berjalan, ia tidak menyadari lampu merah diatasnya. sebuah vespa yang melaju di lampu hijau. Martin terkejut, mobilnya melaju. Menabrak vespa itu hingga terpental. 10 meter jauhnya. Yang ia ingat, seorang gadis terkujur kaku dijalan. Hatinya risau, apakah ia harus melihat korban itu. Atau melarikan diri, tapi ia tau. Bila ia mendekat, maka ia akan membuat masalah dengan dirinya sendiri diantara kerumunan orang yang mulai mendekati korban.

"Apa yang harus aku lakukan ya tuhan, apakah aku harus lari dari masalah ini, kalau itu adalah jalan yang terbaik aku akan lari, tapi suatu saat aku akan menebus semua dosaku" ucapku prustasi sambil melajukan mobil yang ku kendarai dengan kecepatan yang sangat tinggi, karena kalau tidak secepatnya pergi pasti aku akan mendapatkan masalah. Aku pun memutuskan satu kenyataan— lari dari kejadian itu.
.
.
.
.
.
.
.......••.......
Hendra [POV]

Ia menunggu tanpa adanya kejelasan ditaman. Hatinya cemas, ia mencoba menelepon Angel berulang-ulang tapi sama sekali tidak diangkat.

"Yaampun, sudah lama aku menunggu mu, kamu dimana sayang, kamu baik-baik sajakan" batinku khawatir

Satu jam berlalu, hatinya mulai cemas.

"Sayang apakah kau menolak ku, sampai kau tega membuatku menunggu" ucapku sendiri

Ia berpikir, Angel menolak dirinya. Aku langsung meneleponnya, hingga ia menelepon terakhir kali dan mendapatkan suara asing, suara seorang pria yang mengatakan kalau gadis yang memiliki hendphone itu. Sedang dirawat dalam ruangan unit darurat. Aku langsung menjatuhkan telepon ku seketika, tidak terasa air matakupun keluar tanpa seizin ku

"INI TIDAK MUNGKIN ANGLE PASTI BAIK-BAIK SAJA, APAKAH INI HARI YANG KU TUNGGU-TUNGGU YA TUHAN, HARI DIMANA KEKASIH KU BERADA DI SAMPINGKU, BUKAN BERADA DI RUMAH SAKIT" teriak ku prustasi, aku langsung menuju rumah sakit, menyimpan cincin tunangan untuk Angel. Saat aku tiba, ibu Angel tampak berdiri dengan tangisan khawatir.

"Ibu Angle baik-baik sajakan bu" ucapku cemas sementara ibunya tidak menjawab pertanyaanku

"IBU JAWAB PERTANYAANKU" Aku membentaknya, maapkan aku bu

"Tenangkan dulu pikiran mu nak, duduk dulu disini" ucap ibu sambil membawaku duduk di kursi, dan tidak terasa air matakupun jatuh membasahi wajahku
.
.
.
.
.
.
.......••.......
Martin [POV]

Tidak ada pilihan lain, dan aku kembali lagi ke rumah, hanya jalan satu-satunya saat ini. Aku mulai sadar, banyak saksi yang melihatku dengan nomor mobil ku. Aku ceritakan masalah ini kepada ayahku.

"Ayah hiks...hiks...hiks..." ucapku sambil menangis

"Kenapa kamu" jawab ayah

"A_ku te__lah me__nabrak se__seorang yah" ucapku terbata-bata

"Apah kenapa kamu bisa"

"Aku tidak menyadari ada lampu merah disana yah terus aku menabrak vespa hingga 10 meter jauhnya, yang martin ingat ada seorang gadis terkujur kaku di jalan" jelasku cemas

"Kamu telah melakukan hal yang patal, sebaiknya kamu harus bertanggung jawab" ucap ayahku tegas

"Tidak kamu tidak usah bertanggung jawab, ibu tidak mau kehilangan kamu, kalo kamu bertanggung jawab kamu akan mendapatkan masalah dan akan berada di penjara" ucap ibuku

My Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang