5. Curhat

48.1K 2.6K 35
                                    

Ya Allah jangan biarkan Aisyah ketemu sama cowok nyebelin itu lagi. Pliizzzz.

Aisyah putri.

Happy Reading

***

"Iya Ran jadi Aku itu ketemu mulu sama Dia, dan anehnya lagi Aku ketemu di tempat yang slalu berbau buku. waktu itu di perpusatakaan kampus eh kemaren di toko buku." Ucap Aisyah.

Saat ini Dia sengaja meluapkan kekesalannya dengan bercerita ke sahabatnya Rani. sekarang mereka
sedang berada di kantin dan jadilah
Rani yang hanya menganggukkan kepalanya saat mendengar keluh
kesahnya sahabatnya ini.

Jujur Rani sendiri tidak mengerti Dengan ucapan Aisyah, pasalnya Aisyah berbicara terlalu cepat sehingga otaknya tidak terlalu menangkap apa yang Aisyah bicarakan.
Dia hanya berpura-pura mendengarkan, padahal fokusnya saat ini hanyalah pada sepiring siomay yang ada di depannya.

Aisyah yang melihat Rani yang hanya menganggukan kepalanya Membuat Aisyah bertambah kesal. Aisyah membuang nafas gusar.

Ya Allah kuatin Aisyah buat bertemen sama Rani batinnya.

"Ran Kamu dengerin Aku gak sih." Ucap Aisyah gemas sendiri dengan Sahabatnya ini

"Aku denger kok Syah."

"Terus menurut kamu apa.?" Tanya Aisyah. Walaupun di dalam hati Dia sudah bisa menebak kalau pasti Rani tidak akan memberikan solusi kepadanya.

Rani yang di tanya seperti itu hanya cengar cengir tampa menjawab apapun.

Oke Syah, kamu teh harus sabar punya temen kaya Rani. Tarik nafas buang. Tarik lagi buang. Aisyah terus saja berucap seperti itu di dalam hatinya.

"kamu tuh kebiasaan banget sih Ran. giliran Aku curhat jarang banget kamu kasih solusi." keluh Aisyah sambil menyeruput es teh manisnya

"Lagi kamu tuh ngomongnya teh kecepetan Syah, Aku mana ngerti."
Jawabnya santai tanpa merasa bersalah sedikit pun toh ucapannya benar kan

"Kecepetan apa coba? Aku itu ngomong singkat, pada,t dan jelas Ran. otak kamu aja yang Lola."

"Hehehe Maafkan lah otak Rani ini syah."

"Yah serah kamu lah Ran."

"Oh iyah Syah, kamu udah ngerjaiin tugas dari Bu Rika."

"Udah. Kemarin Aku kan beli bukunya.
jadi, semalem yah aku begadang lagi buat kerjain tugas Bu Rika, coba kalau laki-laki nyebelin itu gak seenaknya ngambil buku Aku pas diperpus, pasti Aku gak bakal di hukum."

"Curhat bu.?"

"Nggak. Aku teh lagi pidato. puas!"

"Hehe iyah deh iyah jangan marah gituh atuh, nanti cantik kamu teh luntur Syah."

"Serah kamu Ran."

"Syah.?"

"Apa lagi.?"

"Aku teh belum ngerjain."

"Kok bisa bukannya kemarin lusa kamu udah ngerjain.?"

"Ih kamu teh pikun yah syah, Aku kan kemarin lusa gak ngerjain karna gak masuk."

"Owalah iyah."

"Nanti bantu yah."

"In syaa Allah."

Mendengar itu membuat senyum Rani mengembang dia langsung memeluk Aisyah. "Jazakillah khairan Aisyah ku." Ucapnya

"Iyah sama-sama."

Kekasih idaman (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang