[15] Mantan

97.7K 5.3K 125
                                    

                  

Setelah kembali dari rumah ibu, Raisa kini tengah bermager ria  di kamar Fairis yang notabene adalah kamarnya juga. Ia sibuk memainkan ponselnya, melanjutkan game yang sempat tertunda di mobil bang Reza kemarin.

"Dek, turun gih. Kita makan siang dulu."

"Bentar ya, Kak." ucap Raisa tanpa menolehkan kepalanya pada Fairis.

Fairis mendekat dan merebut benda pipih itu dari tangan Raisa. "Makan dulu, nanti mainnya di lanjut." ucapan Fairis yang terdengar seperti perintah itu otomatis membuat Raisa mau tidak mau menganggukkan kepalanya.

Fairis menyimpan ponsel milik Raisa di atas nakas dan menggandeng tangan istrinya itu menuju ruang makan. Sesampainya di  ruang makan, Raisa tidak melihat kehadiran abi, umi serta Fatih dan Aisyah.

"Loh, Kak. Abi, Umi, Fatih sama Aisyah mana?"

"Oh, mereka lagi ke rumah Mbah di Solo. Kayaknya semingguan deh. Kenapa?"

"Umm nggak papa, Kak. Jadi kita cuma berduan dong di rumah?"

"Ya nggak papa, kan udah halal." ucap Fairis sambil cengengesan.

Raisa yang mendengar kata 'halal' otomatis membuat kedua pipinya merona. "Kak, aku boleh panggil Jihan main kesini nggak?" Ya, biar nggak kaku banget berdua sama kakak. Lanjutnya dalam hati.

"Nggak, khusus untuk hari ini, kita berdua aja dulu. Lagian jarang-jarang kita bisa berdua gini. Aku pengen jadiin seminggu ini sebagai ajang perkenalan diri di antara kita. Gimana menurut kamu?"

Raisa tampak berpikir mengenai usul Fairis. "Boleh... Boleh... Hehehe.."

"Jadi kita mulai darimana dulu nih?"

"Umm... Mulai dari nama, tanggal lahir, makanan kesukaan, dan semuaaaaanyaaaa. Hal-hal yang disukai dan yang tidak disukai. Deal?"

"Humm... Deal! Aku atau kamu dulu?"

"Aku dulu!!!" ucap Raisa antusias. "Ehem! Halo? Perkenalkan, namaku Raisa Meilani Denistian. Tanggal lahir 7 Juni. Aku paling sukaaaaaa makan bakso sama ice cream! Suka suka sukaaaa. Aku paling geli sama kecoa, dan nggak suka kucing. Alasannya sama, geli. Pokoknya aku bukan animal lover! Aku juga sayang sama Ibu dan Ayah, Mbak Ratih, Bang Reza, Mas Rendra, April.... Teruusss ummm..."

"Sama aku nggak?"

Raisa mengerjapkan matanya beberapa kali. "Oh, iya. Kak Fairis juga. Abi, Umi, Fatih dan Aisyah. Hehehe. Oke. Giliran Kakak!"

"Oke. Ehem. Nama aku Fairis Aditya. Tanggal lahir 24 Agustus. Aku paling suka makan soto ayam dan es teh. Hal yang aku suka akhir-akhir ini adalah berada di dekatmu. Dan hal yang paling aku nggak suka, kamu deket sama cowok lain. Udah."

Raisa melongo mendengar ucapan Fairis. Wajahnya seketika berubah menjadi merah semerah tomat. Ia menggigit bibir bawahnya demi menghilangkan kegugupannya.

"Kak Fairis, aku boleh nanya?"

"Boleh."

Raisa berdehem pelan, menetralisir kegugupannya.

"Kenapa kak Fairis mau nerima perjodohan kita?"

"Gimana ya? Karena aku punya feeling kalo calon istriku itu cantik."

Raisa memukul pelan bahu Fairis, "Kak Fairis mah gombal! Ih!"

Fairis terkekeh melihat Raisa yang salah tingkah. "Beneran, dan aku nggak nyesel pas liat kamu pertama kali. Awalnya aku mau nolak, tapi liat calon istriku benar cantik, aku jadi mengurungkan niatku."

Kekasih Halalmu [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now