The Admirer

58 1 0
                                    

Suara kicau burung menghiasi senin pagi ini dan suara kokok ayam juga mulai sering terdengar serta sesekali terdengar suara lalu lalang kendaraan bermotor sebagai tanda dimulainya aktivitas masyarakat, kuarahkan pandangan mataku yang agak sipit jauh keluar lewat pintu depan yang terbuka setengah sambil duduk santai dan menikmati secangkir kopi hangat di kursi ruang tamu, pagi ini masih terlihat gelap tampak berkabut dan cukup dingin, mungkin kalau ini hari libur tidur kembali di kasur yang empuk dan menarik selimut adalah ide yang bagus karena setidaknya tidur akan me-recharge tubuh dan pikiran dari lelahnya rutinitas harian. Tangan kananku yang kurus meraih cangkir berwarna putih yang bergambar kincir angin dari negeri Belanda, ya cangkir itu merupakan suvenir dari tetangga yang tahun lalu pulang liburan dari Utrecht, sebuah kota besar keempat di Belanda, dengan bibirku yang tipis kuseruput kopi dalam cangkir tersebut dan tiba-tiba entah mengapa saat itu aku teringat sebuah kenangan, kenangan yang tak bisa dengan mudah dilupakan begitu saja bahkan walau sekuat apapun aku mencoba melupakannya kenangan itu semakin kuat tertanam di pikiranku, sebuah kenangan tentang cinta, tentang bagaimana hasrat untuk mencintai itu kembali hadir, setelah cukup lama aku menutup hati dari hal-hal seperti itu, ya aku memutuskan untuk menyendiri sejak sering ditolak mentah-mentah oleh wanita-wanita yang aku dekati, sakit hati memang kalau diingat-ingat masa kelamku tersebut namun harus diakui perasaanku saat itu bahkan terkadang mengekang membelenggu jiwa membuatku sulit keluar dari imaji tentang cinta, hanya dia yang ada dipikiranku, ia berlari- lari di otakku setiap saat membuatku sulit untuk fokus beraktivitas, hampir setiap detik yang kupikirkan hanyalah dia, perasaan itu benar- benar kuat tertanam dan semakin kuat setiap harinya seakan sudah mendarah daging, entah apa yang kupikirkan saat itu saat pertama kali aku bertemu dengannya, hatiku bertanya "Diakah orangnya ?", "Diakah yang selama ini kucari untuk mendampingi hidupku ? yang menemani suka maupun duka?, yang menemani saat ku berjuang meraih impian?, tempat curhat tentang kegiatan rutinitas harian?, teman berbagi cerita tentang masa depan dan impian bersama?", masih terlalu dini bagiku untuk berkata dialah orangnya, namun aku tak bisa pungkiri bahwa perasaan ini begitu kuat, kekaguman dan ketertarikanku akan dirinya benar-benar membuatku candu, seakan tak ada celah dalam hidupku selain memikirkan tentang dia, bermimpi tentang dia dan berkhayal dialah kelak pendamping hidupku.

********************************

Saat itu hiruk pikuk kendaraan bermotor terdengar disekitaran parkiran Kampus STIE Riau, terlihat kumpulan Mahasiswa sedang lalu lalang, ada yang baru tiba dan ada yang hendak pulang, saat itu aku datang agak terlambat karena ada sedikit pekerjaan yang harus diselesaikan, tidak seperti biasanya ketika tiba dikampus aku langsung menuju Kelas dan mengulang-ulang pelajaran yang lalu, saat itu aku memilih duduk dikantin dan menikmati sebotol minuman ringan, sambil minum aku melihat-lihat sekeliling hanya untuk sekedar cuci mata, namun secara tidak sengaja pandanganku terhenti dan terpaku kesalah satu Mahasiswi yang seumur-umur aku berkuliah disitu belum pernah kulihat sosoknya,mungkin karena aku cuek dan kurang memperhatikan Mahasiswa lainnya, dia begitu cantik, barangkali siapapun yang melihatnya pasti akan susah berkedip dan enggan memalingkan pandangannya, "Apakah ini yang disebut Bidadari yang turun dari kahyangan ?", Batinku sambil melipat kedua tanganku diatas meja dan memandangi dirinya yang sedang asyik mengobrol dan bercengkrama dengan teman- temannya, kemudian kulihat lagi "Ohhh ia terlihat begitu sempurna." Disitulah timbul rasa kagumku pada wanita itu yang awalnya kurasa mungkin hanya sekedar rasa kagum saja tidak lebih, rasa kagum yang sama dengan rasa kagumku kepada artis-artis cantik ataupun rasa kagum yang sama seperti aku mengagumi wanita-wanita cantik yang memang berpenampilan menarik dan aku rasa setiap pria pasti merasa kagum terhadap wanita yang berpenampilan menarik dan modis. Kalaulah saat itu disebelahnya ada bunga mungkin bunga itu akan layu karna minder dengan kecantikannya, Eaaa !!!!. Kutatap wanita tersebut dari ujung kepala hingga ujung kaki, "Sungguh sempurna !", Wanita itu berhijab, "Hmmmm wanita baik- baik nih", Cantik parasnya, putih kulitnya, tinggi badannya ideal, saat ia tertawa bersama teman-temannya matanya menyipit dan teduh suaranya, dan ada yang mencolok dari dirinya tapi mungkin itulah daya tariknya, dipipi kirinya tampak tahi lalat yang mirip chocochips, chocochips itu membuatnya tampak begitu manis, padahal belum pernah ngerasain, tapi udah nyimpulin aja manis hehe, aku tersenyum geli sendiri.

The AdmirerWhere stories live. Discover now