Part 7 : Prince Charlie

674 18 0
                                    

xoxoxoxo

Chapter ini khusus menceritakan tentang karakter dari Prince Charlie anak keempat dari King Edric dan Queen Angelica. Prince Charlie memiliki karakter yang hampir sama dengan ketiga pangeran lainnya tetapi kegemaran mereka sangat berbeda. Meski Prince Charlie terkesan rapih tetapi dia tidak feminim loh readers. 

Ya udah deh cuap-cuapnya. Silakan dibaca aja kelanjutannya!!!. 

                                                   ~~~~~~~*****~~~~~

Ketujuh....... 

Setelah kelahiran Prince Edward yang terkenal jahil, nakal, dan susah diatur. Lahirlah pangeran berikutnya yang kembali menambah kebahagiaan di dalam istana Imaginarium. Seorang pangeran yang tidak kalah tampannya dengan pangeran-pangeran sebelumnya. Seorang pangeran yang tidak kalah menariknya dengan pangeran-pangeran sebelumnya. Seorang pangeran kecil yang memiliki karismatik tersendiri. Dan tentu saja pangeran ini sangat berbeda dengan pangeran lainnya dan bertolak belakang dengan Prince Edward dan Princess Cataleya sendiri. 

Yah, Pangeran keempat yang lahir dari rahim Queen Angelica beberapa tahun setelah Prince Edward. Pangeran kecil itu diberi nama Charlie Aaron Xavier Dukes yang berarti Seseorang penyelemat dari sebuah bangsa. Prince Charlie tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan menawan. Prince memang sangat berbeda dengan ketiga saudaranya. Hobinya tidak seperti dengan ketiga saudaranya dan saudarinya yang memiliki kemampuan di bidang olahraga ataupun bertarung. Prince Charlie bukan tipe pangeran yang senang dengan kekerasan ataupun kekuasaan. Prince Charlie lebih memilih mengandalkan otak daripada tenaga atau otot. 

Sejak kecil Prince Charlie senang membaca buku-buku tebal dan berdiam diri di dalam perpustakaan istana. Dia bisa menghabiskan waktunya seharian hanya untuk membaca buku-buku tebal yang terpajang di dalam perpustakaan istana. Prince Charlie tidak suka dengan keramaian, jadi tidak heran jika dia lebih senang menyendiri di pojok dengan buku-buku yang selalu dibawanya kemanapun dia pergi. 

Yah, dari semua pangeran dan putri dari kerajaan Imaginarium Prince Charlie adalah seorang pangeran yang tidak banyak bicara. Terlalu banyak membaca buku sehingga dia harus memakai kacamata untuk membantunya membaca lebih banyak buku lagi. 

"Kenapa kau tidak bergabung dengan saudara-saudaramu berlatih dilapangan Charlie?." Saat itu King Edric mendekati salah satu putranya yang duduk di pinggir lapangan di atas bangku yang sengaja diletakkan di situ sebagai tempat istirahat. 

Prince Charlie hanya melihat dan memperhatikan saudara-saudaranya berlatih dan mengeluarkan keringat yang bisa mengganggu penampilannya yang selalu rapih. 

"Ayahanda tahu sendiri kan. Sejak dulu aku tidak suka bertarung seperti mereka." Prince Charlie menoleh ke arah ayahandanya kemudian kembali memandangi buku tebal berwarna biru muda di tangannya. 

Saat itu usia Prince Charlie memasuki angka ke-delapan. Saat itu juga dia sudah menggunakan kacamata dengan ukuran minus yang masih kecil. 

King Edric tersenyum dan mengambil tempat kosong di samping putranya. "Bukankah seorang pangeran setidaknya harus bisa bertarung atau bisa menggunakan sebuah peralatan agar bisa melindungi diri sendiri dan orang lain. Apalagi kau kan suatu saat akan memimpin sebuah kerajaan dan akan melindungi rakyatmu." 

Prince Charlie mendesah pelan. "Aku tahu. Setidaknya aku bisa menunggang kuda meski tidak sehebat Prince Hendry. Aku juga bisa menggunakan pedang meski tak sehebat Prince Edward. Tapi aku rasa menghadapi perang butuh sebuah strategi yang bagus agar tidak banyak korban ataupun tidak perlu mengeluarkan tenaga dan mengorbankan orang lain." 

Princess TomboyWhere stories live. Discover now