end.

1.4K 187 25
                                    

"Um, Jessica.... Veranda?"

"Y-ya?"

"Aku cuman mau bilang..."

"Ya?"

"Makasih buat notes yang kamu kirim, aku cukup terpuruk saat kamu bener-bener berhenti nulis beberapa bulan yang lalu."

Veranda terdiam, memerhatikan senyuman manis yang Kinal mengembang seiring dengan detak jantungnya yang semakin cepat, dan lebih cepat lagi saat merasakan sebuah tangan menggenggam erat tangannya.

"Darimana kamu t-tau..."

"Aku punya caraku sendiri."

Kinal mengambil napas sejenak.

"But still, thank you,"

Jujur saja, Veranda tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, pikirannya tidak bisa berjalan dengan lurus. Maka keheningan mengisi suasana, dengan Veranda yang menunggu apapun itu yang akan Kinal katakan selanjutnya.

"Katamu kafe baru dekat kantor itu enak kan? Mau ke sana nanti?"

"Mm, ya, g-gimana yah...."

"Hitung-hitung sekalian first date."

"Eh? Apa?"

"Di notes terakhir kamu nyatain perasaanmu, kebetulan itu juga berbalas, jadi kita otomatis jadian kan?"

Pipi Veranda bersemu merah, sangat merah.

"Ayolah, princess, ga usah malu-malu, anggep aja kita udah kenal lama. Hahahah!"

Sticky NotesWhere stories live. Discover now