05 (Sanha)

396 52 0
                                    

Aku, Eunbin dan Jihwa berjalan pulang. Malam ini aku tidak pulang ke apartemenku karena malam ini aku menginap di apartemen Eunbin, keinginan dadakan, karena Jihwa juga menginap di apartemen Eunbin

"kasih clue, dong.. siapa yang bakal aku mimpiin malem ini" pintaku pada kedua sahabatku, saat kami mulai beranjak tidur

"mau aja atau mau banget?" tanya Jihwa

"banget"

"siapa yang kau incar?" tanya Eunbin

"si tiang. Salah tembo sih dia"

"siapa? Sanha? Eunwoo? Binie?" tanya Jihwa

"Eunwoo" jawabku singkat

"oh~" kata Eunbin dan Jihwa bersamaan

"kasih clue, dong" desakku

"hm.. clue-nya.. kau malam ini akan memimpikan tiang.." kata Jihwa

"dan bukan Eunwoo" tambah Eunbin

"yah bukan Eunwoo.. antara Sanha sama Bin,dong?" tanyaku

"mungkin? Haha!" kata Jihwa lalu tertawa bersama Eunbin

"sudah-sudah, ayo tidur.. besok mau pergi, kan?" tanya Eunbin

"iya.. night girls" kataku

"night" sahut Jihwa dan Eunbin, lalu Jihwa mematikan lampu kamar Eunbin dan kamipun tidur.

★★★

Aku bisa mendengar suara petikan gitar, aku terus mencari darimana sumber suara itu hingga akhirnya aku menemukan sebuah ruangan berwarna kuning dan aku melihat seseorang sedang duduk di atas sebuah karung berwarna coklat sedang memainkan gitar sambil bernyanyi dengan suara lembutnya yang khas

"nuna! Kau datang?" tanya namja bernama lengkap Yoon Sanha itu

"lagu baru lagi?" tanyaku to the point sambil berjalan memnghampirinya dan duduk melantai di sampingnya, dengan semangat dia menganggukkan kepalanya sambil tersenyum

"tapi aku bosan.. main yuk" kata Sanha sambil menaruh gitarnya dan berdiri. Aku langsung mengulurkan tanganku untuk dia bisa menarikku sampai berdiri

"main apa?" tanyaku bingung

"run stop" kata Sanha sambil tersenyum lebar

"ya sudah, siapa yang jaga?"

"ayo kita suit" kata Sanha sambil merapatkan kedua telapak tangannya dengan sisi yang berkebalikan satu sama lain

"gawi, bawi, bo!" kataku, saat aku bilang 'bo', Sanha mengulurkan tangannya dengan telapak tangan yang terbuka yang menandakan dia memilih kertas, sedangkan aku mengeluarkan jempol dan telunjukku membentuk pistol

"nah kau jaga" kataku menyuruh Sanha untuk merapat ke tembok untuk menghitung

Dalam hitungan ketiga, Sanha berbalik dan aku harus diam seperti patung, bergerak sedikit, aku kalah dan harus menggantikan posisi Sanha untuk jaga. Tujuannya adalah tepuk bahu si penjaga tanpa ketauan, setelah menepuknya kita harus lari sejauh mungkin agar tidak tertangkap si penjaga, jika tertangkap, orang yang tertangkap itu akan menggantikan si penjaga untuk jaga post dan menghitung seperti penjaga sebelumnya

"1. 2. 3!", aku terus maju dan berhenti saat Sanha berbalik sampai aku berada benar-benar di belakang Sanha. Saat hitungan Sanha yang terakhir, aku menyiapkan jari telunjukku ke dekat pipinya, sehingga saat dia selesai menghitung dan berbalik, pipi Sanha akan menyentuk telunjukku, menggantikan bahu Sanha yang harus kutepuk

"woa!" pekik Sanha saat menoleh ke arahku. Telunjukku menempel pada pipinya dan dia malah menempelkan tubuhnya ke tembok

"kenapa? Kau kalah, Sanha-ya" kataku tersenyum menang

"nu-nuna terlalu dekat tadi"

"apanya?" tanyaku bingung

"wa-wajahmu.. terlalu dekat tadi" kata Sanha sedikit gugup

"aigoo" kataku yang langsung merangkul leher Sanha dan mengacak-acak rambutnya yang sekarang berwarna white-peach-pink.

"nuna, kemarilah.. kau mau mendengar lagu baruku?" tanya Sanha sambil mengambil gitarnya dan duduk di atas karung coklat lagi, aku mengikutinya dan kembali duduk melantai di sampingnya

"coba nyanyi" kataku dan Sanha mulai bernyanyi.

★★★

Kesadaranku mulai terisi tapi mataku menolak untuk terbuka. Terdengar sebuah ringtone sebuah lagu dari ASTRO yang berjudul Baby entah dari hp siapa

Aku membuka sedikit mataku untuk mengintip, aku melihat Eunbin sedang duduk sambil mengangkat telfon. Ternyata itu adalah ringtone milik Eunbin. Aku melihat Jihwa, dia juga sama sepertiku, hampir tersadar seppenuhnya tapi mata kami menolak untuk terbuka. Setelah selesai telfon, Eunbin kembali membaringkan tubuhnya di tempat tidur

"siapa?" tanya Jihwa dengan suara parau

"Mbin. Dia telfon pag- siang begini buat bilang kalo nanti dia jadi pergi bareng kita. Dia udah ijin hyungdeul-nya" kata Eunbin

"jam berapa sekarang?" tanyaku

"jam 11"

"hmm" jawabku dan Jihwa bersamaan

"mandilah dulu.. aku masih ngantuk" kataku kembali memejamkan mataku. Semalam kami tidur pukul 3 subuh karena ngobrol, dan bermain game, padahal kita berencana pergi pukul 1 siang.

Setelah pulang dari mall, kami berlima, aku, Eunbin, Jihwa, Bin dan Minhyuk, langsung menuju D.Store. Bin dan Minhyuk langsung kembali bekerja, sedangkan kami para yeoja duduk dan nongkrong di D.Store

"nah, karena kau tinggal 3 minuman lagi, kau boleh beli 1 rasa di sini dan 2 minuman lain kau bawa pulang dan kau tak harus kemari" kata Jihwa, aku menganggukkan kepala sambil melihat daftar menu

"aku pesan yang orange dan green" kata Jihwa pada Minhyuk yang berdiri di sampingnya, Minhyuk langsung menulis pesanan Jihwa

"aku purple dan red" kata Eunbin

"eng.. aku yang blue deh" kataku. Setelah selesai mencatat, Minhyuk kembali ke meja bar

"red sama purple akan kau bungkus?" tanya Eunbin, aku menganggukkan kepala

"udah gak kepo siapa yang akan kau mimpikan malam ini?" tanya Jihwa

"aku sedang tidak ingin spoiler" kataku

"oh ok baiklah" kata Jihwa

"rasanya abis ini, aku mau langsung pulang dan tidur.. aku masih sangat ngantuk" kataku sambil menahan agar mataku tidak tertutup. Tak lama minuman kami datang, dan aku langsung memesan minuman soda yang red dan purple untuk di bungkus.

Setelah selesai menghabiskan minumanku, aku berpamitan pada Eunbin dan Jihwa lalu pergi ke kasih untuk membayar

"1 blue, 1 red dan 1 purple di bungkus?" tanya Jinwoo memastikan

"iya. Ini kartunya" kataku memberikan kartu atm-ku

"(Y/n)-ah, kusarankan kau minum yang purple terakhir"

"bagaimana kau tau namaku?" tanyaku bingung

"kau mengundangku ke mimpimu, ingat?" kata Jinwoo sambil memberikan struk dan kartuku, aku menatapnya bingung

"o..ke.. dan kenapa harus purple yang terakhir?" tanyaku bingung

"seseorang akan muncul lagi disana"

"siapa?"

"siapa saja.. selamat mencoba" kata Jinwoo sambil tersenyum sampai terlihat gigi tikusnya yang menggemaskan, aku membalas senyumannya dan berjalan menuju pintu keluar

"makasih. Silahkan datang lagi" kata Rocky membukakan pintu, lalu aku keluar dan berjalan menuju apartemenku.

TBC

Dream Store StoryWhere stories live. Discover now