1 . Tapi Sinta masih SMA

9.6K 259 6
                                    

Udara seperti direnggut paksa dari paru-parunya. Bagaimana tidak, seorang pria asing yang baru ditemuinya beberapa menit yang lalu sekarang sedang duduk diruang tamu rumahnya untuk meminta restu pada kedua orangtuanya.

Ayah dan ibunya memandang Sinta dengan raut wajah meminta penjelasan dan Sinta hanya mengangkat bahunya.

"Jadi Mr... E-" ucap Lauren ibunya Sinta gugup

"Panggil saja David Ma'am " sambar David yang menyadari kegugupan pada suara ibunya Sinta.

"Mmm... iya nak David, jadi kamu datang kesini untuk meminta restu pada kami ?" Ucap Lauren sedikit ragu

"Iya Ma'am. Jika kalian menerima lamaran saya, lusa saya akan membawa orang tua saya untuk lamaran resminya"

Lauren memandang Anton suaminya dengan pandangan meminta pendapat.

Anton yang mengerti arti tatapan istrinya langsung berbicara pada David.

"Begini nak David_ " Anton berdeham sejenak lalu kembali melanjutkan ucapannya."Kami sebagai orang tua Sinta merasa senang dengan niat baik nak David_" "Tapi keputusan kami tergantung pada keputusan Sinta sendiri"lanjut Anton.

Kini semua mata memandang kearah Sinta.

"Ta-tapi Sinta masih SMA Ayah...."

Mata kedua orangtua Sinta kembali menatap David.

" Seperti yang nak David dengar, saat ini Sinta masih seorang pelajar SMA" ucap Anton penuh pengertian.

"Kalau boleh tau Sinta kelas berapa sekarang?" Tanya David

"Kelas 3 SMA " ujar Lauren

David mengangguk kecil lalu kembali berbicara.

"Kalau begitu hanya tinggal beberapa hari lagi Sinta akan melaksanakan ujian Nasional,mengingat sekarang adalah akhir semester bagi kelas 3 SMA. Benarkan Ma'am?"

"E-eh... iya benar nak David, tepatnya tiga hari lagi Sinta akan melaksanakan ujian Nasional" ucap Lauren berharap saat tahu kalau Sinta masih punya beban pendidikan yang harus dilaksanakan David akan mengurungkan niatnya.

Jujur. Lauren bahkan tak bisa mempercayai David. David hanya orang Asing yang bahkan bukan berasal dari negaranya, Lauren tak bisa melepaskan anak semata wayangnya semudah itu.

Suasana jadi hening.

"Kalau begitu hanya tinggal tiga hari lagi,maka Sinta akan bebas dari urusan sekolahnya bukan?"

"I-iya sepertinya" ucap Lauren Sedikit gugup.

"Baiklah kalau begitu, saya akan datang lagi kesini setelah Sinta selesai ujian . Dan saya harap saya mendapatkan restu dari kalian . Saya permisi dulu" David tersenyum manis lalu berjabat tangan dengan ayah dan ibunya Sinta dan kemudian berlalu pergi.

Sementara Lauren menghela nafas berat sembari memperhatikan sosok David yang perlahan menghilang dari balik pintu rumahnya, sampai sesaat kemudian deru mesin mobil pun perlahan pergi menjauhi parkiran rumah mereka.

****
[Flashback On]

2 hari sebelumnya

New York
Amerika serikat

David yang baru saja pulang kerja, masuk kedalam rumahnya sambil melonggarkan dasinya. David menghampiri Mommy- Daddy dan adik perempuannya yang tidak seperti biasanya berkumpul diruang tengah seakan menunggu kedatangannya.

"Tumben sekali mommy Daddy dan Alona berkumpul diruang tengah. Apakah kalian sedang menunggu ku pulang?" Ucap David sambil menaik-turunkan alisnya berniat membuat kelakar.

To Be My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang