5.Alfath

6.2K 220 23
                                    

Angin berhembus lembut menjadi sedikit penyejuk udara di kota Jakarta yang teramat panas.

Alfath menatap hotel bintang lima dari balik jendela taksi tanpa sedikitpun bergeming. Meski merasa sesak, tapi ia sedikit menikmatinya.

"Maaf Mas, kita sudah sampai" Alfath menoleh kearah sopir taksi lalu memberikannya 2 lembar uang lima puluh ribu.

Dia keluar dari taksi lalu berjalan kedalam hotel. Dia masuk ke dalam lift dan menekan tombol lantai 4 letak kamar dengan fasilitas presiden suite yang ditujunya.

Ting

Pintu lift terbuka. Alfath berjalan keluar lift lalu berhenti di depan salah satu kamar .

"Seenggaknya ini hal terakhir yang bisa gue lakuin buat Lo Ta " Alfath bergumam sendiri, lalu menaruh Sebuah boneka Teddy lengkap dengan buket mawar, sekotak coklat dan sebuah kartu ucapan di depan pintu .

Piip

Alfath berlari setelah sebelumnya dia menekan bel pintu kamar Sinta dan kemudian dia bersembunyi dibalik tembok.

Pintu kamar Sinta terbuka, menampilkan sosok Sinta yang sudah rapih dan tampak cantik dress selutut berwarna pink yang dikenakannya. Sinta menatap heran benda yang ada dihadapannya lalu membawa semua benda itu ke dalam kamar.

Pip

Pintu kamar Sinta kembali tertutup. Di balik tembok, Alfath yang tengah mengintip, sedikit menyunggingkan senyum saat melihat Sinta si gadis yang sangat di rindukannya tampak cantik, lalu kemudian dia berbalik berjalan pergi menuju lift.

*****
Di dalam kamar Hotel

"Siapa" tanya David saat melihat Sinta masuk membawa boneka Teddy, mawar dan coklat.

"Tidak tahu, hanya ada ini di depan pintu" jawab Sinta sambil menaruh semua benda itu ke atas ranjang.

" Itu ada kartu ucapan, mungkin dari pengirimnya" Sinta melihat arah telunjuk David yang menunjuk sebuah kartu ucapan yang menempel pada hati yang tertempel di kedua lengan boneka.

Sinta mengambil kartu itu lalu membukanya.

Dear Sinta

Gue mau ngucapin kata yang gak sempet gue ucapin ke Lo.

I Love you Sinta

Gue tahu gue udah terlambat, tapi seenggaknya gue nggak lagi merasa bersalah sama diri gue karena belum ngungkapin perasaan gue ke Lo. Lo tenang aja, gue gak akan ngancurin rumah tangga Lo kok. Tapi gue harap saat Lo sedih ,Lo akan dateng ke gue dan jadiin gue sandaran buat Lo.

Gue harap hari itu datang, hari dimana Lo bisa jadi milik gue. Happy wedding Sinta.

From
Alfath

Sinta memandang kartu ucapan yang tengah di pengangnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Entah apa yang sekarang dirasakannya perasaannya menjadi begitu campur aduk.

Terkjut karena orang yang dia anggap sahabat dan selalu ia sangkal ketika hatinya mempunyai perasaan lebih untuk sahabatnya itu, dan ternyata sahabatnya itu juga menyukainya.

Senang karena orang yang disukainya mengungkap perasaan padanya dan juga Sedih karena sekarang dia sudah bersama pria lain yang juga mulai mengisi ruang hatinya, Bingung karena dia tidak tahu kini hatinya untuk siapa.

"Apa isinya?" David bertanya karena sedari tadi merasa aneh dengan Sinta yang serius sekali membaca kartu ucapan itu.

" Hanya ucapan happy wedding dari sahabatku" Jawab Sinta kemudian menempelkan kembali kartu itu ke boneka Teddy.

David hanya ber-oh ria lalu kemudian kembali menatap layar laptopnya.

***

Sinta dan alfath sudah bersahabat sedari mereka masih belajar di playgroup. Sinta tak begitu punya banyak teman, hanya alfath yang akrab dengannya. Apalagi rumah mereka yang tidak terlalu jauh, hanya berbeda blok saja menjadikan mereka sering bermain. Sinta juga sering dibawa alfath bermain dengan teman laki-lakinya, lagipula Sinta pun tidak terlalu suka bermain boneka atau masak-masakan.

Beruntunglah teman-teman alfath tak masalah bermain dengannya. Sinta selalu jadi kiper yang handal sampai SMP, dia juga pemain kelereng yang ditakuti. Jadilah teman-teman alfath pun tidak terbebani.

Dari masa kemasa orang-orang selalu bilang bahwa 'Tak ada yang benar-benar persahabatan diantara laki-laki dan perempuan, pasti ada salah satu pihak yang menaruh perasaan lebih'

Dan Sinta lah yang pertama kali mempunyai perasaan itu, tepat saat mereka menyelesaikan ospek untuk masuk SMP. Entah sejak kapan rasa itu hadir yang jelas, saat seragam putih biru itu melekat ditubuh Untuk pertama kalinya jantung Sinta berdebar tak karuan.

Andai itu sebuah gejala serangan jantung, mungkin Sinta akan hilang seketika dari muka bumi ini.

TBC

13 September 2017

Hope you like 😉

Jangan lupa vote dan comment 😚

To Be My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang