Pernikahan

55K 2.4K 22
                                    

"Waktu akan mengubah segalanya. Seiring berjalannya waktu, hal yang mungkin tidak bisa di ubah akan berubah dengan sendirinya. Layaknya perasaan"
-Niana Kyela Wibowo"

***

Hari ini adalah hari pernikahan ku dengan kak Dika. Tidak tau mengapa perasaanku hari ini sangat senang sekali.

Tapi sikap kak Dika masih sama kepadaku. Aku pikir jika kita tinggal bersama, dia akan baik nantinya kepadaku.

"Saya terima nikahnya Niana Kyela Wibowo dengan mas kawin tersebut di bayar tunai" Ucap Kak Dika.

Arrgh! Mengapa aku menangis? Aku sangat senang melihat kak Dika yang sekarang sudah menjadi suamiku. Tapi, aku juga sedih harus berpisah dengan kedua orang tuaku dan Kak Rio.

Ah! Aku lupa bercerita kepada kalian. Aku dan kak Dika akan tinggal di apartemen kak Dika. Dan hidup layaknya seorang istri disana.

Aku tidak sabar menunggu bayi ini lahir dan kami akan menjadi keluarga yang lengkap. Semoga pernikahan ini akan bahagia.

"Kyela!!" Teriak Dinda sahabatku.

"Dindaaa!!!" Jawabku.

"Hiks...hiks... kau jahat! Aku lebih tua darimu! Tapi mengapa kamu duluan yang menikah?" Tanya Dinda yang membuatku tertawa.

"Aku do'a kan kamu cepet nyusul ya Din!" Jawabku sembari memeluk Dinda.

"Kak Dika! Tolong jaga Kyelaku ya!!" Ucap Dinda.

Kak Dika tak menjawab. Dari tadi aku lihat dia tak tersenyum sama sekali. Jujur aku sedih. Tapi tak apa! Mungkin waktu akan mengubah sikapnya.

"Aku pulang yaa! Selamat menikmati malam pertama kalian!" Ucap Dinda berbisik.

Sebenarnya Dinda sudah mengetahui semuanya. Aku menikah karena hamil, dan Dinda juga tau saat malam itu terjadi. Dia sangat membenci kak Dika saat itu, tapi aku memberitahunya bahwa kak Dika itu baik dan bertanggung jawab. Mungkin sekarang dia tidak marah lagi kepada kak Dika.

***

"Anak mama nikah juga" ucap mama sambil memelukku.

"Jaga diri baik-baik ya nak! Dika, tolong jaga anak perempuan mama ini ya" Ucap mama kepadaku dan Kak Dika.

"Jaga diri ya adik kakak yang paling cantik! Sekarang udah punya suami. Kak Rio di duluin nih! Jangan nangis lagi" Ucap Kak Rio membuatku menangis.

"Jadi istri yang baik ya, nurut sama suami. Jangan suka berantem. Dika, tolong jaga Kyela ya!" Ucap Ayah.

Aku memeluk ayah, mama dan kak Rio bergantian. Aku menangis karena masih ingin bersama keluargaku. Tapi aku juga sudah menjadi istri Kak Dika dan harus tinggal di Apartemennya.

"Makasih ma, yah, kak Rio! Kyela sayang kalian" Ucapku.

"Iya sayang, kami pulang dulu ya! Koper kamu udah ada di mobilnya Dika" ucap mama dan mereka langsung pergi meninggalkan ku dengan kak Dika.

***

"Kak, aku tidur dimana? Apa disini?" Tanyaku setelah membereskan bajuku di kamar kak Dika.

"Apa kau tidak bisa lihat? Disini hanya ada satu kasur! Terserah kamu mau tidur dimana" Ucapnya kasar.

Lalu? Aku tidur dimana? Disini hanya ada tiga kamar. Kamar Kak Dika, ruangan kerja Kak Dika dan satu lagi adalah gudang.

Ah! Di ruang tengah saja! Aku bisa tidur di sofa.


Apa kak Dika membiarkan wanita hamil tidur di sofa? Ah sudah lah! Aku mengantuk.














TBC
JANGAN LUPA VOMMENT!!!!

For You : DikaWhere stories live. Discover now