Kris Story 9

13.7K 606 18
                                    

Part 9

Gabriella masih tidak sadarkan diri di tempat tidur. Tidak ada yang bisa kulakukan selain menunggu dia sadar dan menyiapkan diri untuk pertanyaan-pertanyaan yang akan dilontarkannya. Pintu kamar terbuka, Yixing berdiri disana sambil menatapku tanpa ekspresi. “Luhan ingin bicara denganmu, Kris. Tentang Valermos.”ujar Yixing pelan.

Valermos.bisikku dalam hati sambil menyentuh pedang yang tergeletak di sebelahku.

“Apa dia ingin aku membawanya?”tanyaku sambil bangkit dari sofa.

“Ya.”sahut Yixing cepat.

Aku mengangguk pelan dan keluar dari kamar sambil membawa Valermos bersamaku. Aku mengikuti Yixing menuruni tangga dan masuk ke perpustakaannya. Entah kenapa aku merasa perpustakaan Yixing lebih sering menjadi ruang pertemuan daripada ruangan kosong di sebelahnya yang memang ditujukan untuk ruang pertemuan.

“Apa yang ingin kau bicarakan denganku?”tanyaku cepat begitu memasuki perpustakaan dan mendapati Luhan sedang berdiri di pinggir jendela.

“Pertarungan tadi. Sadarkah kau kalau kalian akan membuat ledakan sebesar ledakan nuklir dengan mengeluarkan tenaga sebesar itu?”tanya Luhan tiba-tiba.

“Aku tidak sadar saat itu. Aku hanya bereaksi untuk melindungi diri.”

“Eliza memohon padaku untuk menghentikan pertarungan itu. Aku bisa saja langsung muncul di sana dan menggantung kalian semua tanpa kepala. Tapi itu tidak mungkin. Keterlibatanku sudah cukup jauh dalam masalah kalian. Walau Seraphim tidak membatasi gerakanku tapi aku masih mengemban tugasku dan berkewajiban untuk tidak memihak. Para malaikat akan memprotes kalau aku terlalu terlibat urusan bangsa vampir saat aku bisa dengan mudah bertindak kejam pada ras iblis lainnya.”

“Sulit dipercaya mengingat kau akan turun tangan langsung kalau yang dalam masalah bukannya aku, tapi Yixing.”gumamku.

“Itu berbeda.”bisiknya dan aku tahu apa alasannya. Kebiasaan Yixing yang suka ikut campur malah membuatnya mendapatkan penghormatan dan kesetiaan seorang teman dari makhluk tertinggi. “Intinya adalah, kalau pertarungan kalian akan seberbahaya itu, tolong lakukan tanpa ada manusia di dekatnya. Dengan begitu aku tidak harus kembali ke Regnum Angelorum hanya untuk menjawab pertanyaan para malaikat kurang kerjaan disana. Untung saat itu aku membawa Valermos bersamaku alih-alih Kilgorin karena hanya Valermos yang memiliki kemampuan menyerap api dan listrik.”

“Ya, aku cukup terkejut saat melihat pedang itu jatuh dari langit dan menyerap ledakan itu.”gumamku sambil melirik pedang yang disebut dengan Valermos itu.

Luhan mengangguk. “Wujud Valermos sendiri tercipta dari listrik yang dipadatkan. Arena itu semakin besar kekuatan listrik atau api yang diserapnya, Valermos akan semakin kuat. Itu adalah salah satu alasan kenapa kau memanggilmu kesini.

Kau adalah makhluk pertama yang bisa menyentuh Valermos tanpa terjadi apapun. Kandungan listrik dalam Valermos akan membuat orang yang menyentuhnya langsung tidak sadarkan diri. Sejauh ini hanya aku dan Lucifer yang bisa menyentuh pedang itu. Aku memiliki darah Seraphim dalam tubuhku, karena itu aku bisa menyentuhnya. Sedangkan Lucifer... Dia-lah yang membuat pedang itu. Wajar kalau dia bisa menggunakannya. Karena Lucifer selalu bertindak penuh misteri, aku menganggapnya menyiapkan pedang itu untukmu, makhluk yang tidak memiliki setitik darah malaikatpun dalam tubuhnya. Karena itu aku akan memberikan pedang itu padamu.”ujar Luhan serius.

“Pedang ini?”tanyaku tidak percaya. Jujur aku tergoda memiliki pedang dengan kemampuan menakjubkan ini. Tapi...

“Tidak. Aku tidak mau susah-susah membawa pedang ini kemana-mana. Akan terlihat aneh kalau aku membawa pedang setiap hari.”tolakku cepat.

Melody of The Darkness (EXO Saga)Where stories live. Discover now