Lost

882 94 9
                                    

Kepulangan Hinata kembali ke Konoha ternyata tidak menyelesaikan masalah yang ada.

Inuyasha tak mengerti, mengapa siluman siluman yang mengejar Hinata tak juga berhenti.

Mereka bahkan seperti tak ada habisnya, lebih banyak di banding saat ia memiliki shikon no tama dahulu. Apa yang sebenarnya terjadi..?

Namun yang membuat Inuyasha sedikit tenang adalah, Hinata sudah aman berada di tempat asal nya. Ia akui memang sakit bila harus berjauhan dengannya, namun itu masih lebih baik jika harus melihat nya meregang nyawa tepat di hadapannya.

Seperti yang terjadi pada Kikyo dan Kagome. Karna keegoisannya lah mereka harus pergi. Seandainya inuyasha tak ingin memiliki shikon no tama. Seandainya ia tak usah memiliki keturunan dari kagome.

Karna itu, ia tak ingin Hinata terluka. Tidak, tidak lagi orang yang di cintai nya terluka. Cukup ia saja yang menderita, jika memang harus berkorban nyawa. Maka cukup lah saja nyawa nya.

#flashback.

"Nenek Kaede, terima kasih karna telah merawat ku selama disini." Hinata menggenggam tangan nenek Kaede, lalu ia berjongkok. Mensejajarkan tinggi badannya dengan Hiro.

"Hiro, sayang. Kau harus menjadi anak yang kuat. Lindungilah nenek Kaede, Aika, Aiko. Juga semua teman-teman mu. Makanlah sayur yang banyak karna itu baik untuk tubuh mu, hiks.. Walaupun kau tak suka. Menurutlah pada ayah mu. Hiks... Jangan nakal,dan tidurlah yang cukup." Hiro langsung memeluk Hinata dan menangis di bahu nya.

"Tidak bisa kah kau tinggal di sini bersama ku bi..? Aku janji akan makan banyak sayur, dan tidak nakal. Hiks... Hiks... Bisakah..?"

Hinata menggeleng sedih. "Bibi memiliki seorang ayah yang mengharapkan ke pulangan bibi. Walaupun bibi ingin bersama Hiro, namun bibi harus menemui ayah bibi."

"Jika begitu, bolehkah aku memanggil mu ibu..??"

"Ya... Ya... Iya.. Boleh.."

Setelah itu, Naruto dan Sasuke membuka portal menuju ke konoha.

Wrong WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang