Extra Part: UN

16.5K 381 20
                                    

Gilang: Hari ini sesi pertamakan? Semangat yaa :3

Diandra: Iya, semangat juga nanti sesi duanya :)

Diandra menaruh ponselnya ke laci lalu keluar dari kamar. Ia pergi ke ruang makan hanya untuk minum susu sebelum keluar rumah.

"Kak, sarapan dulu!" Teriak mamanya dari dalam rumah.

"Kayak biasa nanti aja Ma, pulang ujian. Aku berangkat dulu, assalamualaikum." Diandra menaiki motornya dan pergi ke sekolah.

Sampai di sekolah, suasana terlihat sepi. Kelas dua belas Ujian Nasionalnya dibagi tiga sehingga tidak semua datang di pagi ini. Dan juga siswa kelas sepuluh dan sebelas yang diliburkan.

Diandra memarkirkan motornya tepat di depan ruang perpustakaan, kebetulan juga teman-temannya yang dapat sesi satu hari ini juga berkumpul disana.

"Halo, gengs. Widih, pejuang UNBK hari terakhir masih semangat aja," tegur Diandra pada teman-temannya yang serius dengan buku masing-masing.

"Eh, hari terakhir itu malah paling nakutin. Gila ini gue kudu ngapalin nama-nama latin kayak gini. Heran gue, ngapain juga ngasih kita ujian nama-nama beginian, toh entar juga nggak bakal kepakai pas kerja," keluh Aldo.

"Ih, salah lo sendiri milih Biologi. Mending lebih gampang Kimia hafalannya nggak sebanyak itu," balas Diandra ikut membuka bukunya.

"Iya. Kimia aslinya gampang banget kalau lo mau merhatiin pas diterangin. Kalau Biologi mah walaupun diterangin ntar lo juga kudu tetep ngapalin," timpal Aira setuju.

"Kimia lagi. Suruh ngitung HCl, O2, atom-atom sama apalah itu," keluh Aldo lagi.

"Yaudah kalau lo Kimia nggak mau, Biologi juga nggak mau, kenapa lo nggak ambil Fisika aja sih?" Ujar Arman terganggu.

"Fisika lagi, baru ngelihat soal udah muntah-muntah gue," balas Aldo yang masih mengeluh.

"Ribet banget sih, lo. Kimia nggak mau, Fisika nggak mau, Biologi nggak mau. Anak IPA bukan sih?" ujar Aira geregetan.

"Udah, ah. Berisik banget lo semua. Ke kelas aja sekarang, dah mau bel ini." Tidak mau Arman mulai berteriak marah-marah kepada mereka, akhirnya mereka menuruti ucapan Arman. Fyi, Arman itu orangnya sensitif. Disenggol dikit langsung meledak. Jadi deh Aira, Diandra, sama Aldo nurutin dia daripada malu gara-gara dia beneran meledak?

Sampai di sana, ruangan ujian mereka masih ditutup. Waktu mulai masuk kelas masih sepuluh menit lagi. Tapi murid dari kelas lain yang seruangan sama mereka sudah ada di sana semua.

Tepat sepuluh menit kemudian, para penjaga datang membuka pintu ruangan ujian. Diandra langsung menduduki bangku yang harus ia tempati selama empat hari belakangan ini. Para penjaga tadi mulai membagikan kartu yang berisi nama, prodi, mata ujian pilihan, username, serta password milik setiap siswa.

"Silahkan masukkan username dan password kalian. Untuk kodenya menyusul sebentar lagi." Semua siswa mulai memasukkan username dan password masing-masing.

"Kode untuk prodi IPA, XJSIDH. untuk prodi IPS, JSJDBD (kode ngawur). Setelah memasukkan kodenya, kalian belum diperbolehkan mengeklik mulai sebelum bel dari pusat berbunyi."

Untuk saat ini, suasana di ruang ujian masih sedikit santai. Bel dari pusat belum berbunyi dan mereka harus menunggu sekitar lima menit sebelum akhirnya mulai mengerjakan soal ujian mata pelajaran pilihan.

Kriiiiiinggg......

Semua siswa langsung mengeklik tulisan mulai dan soal-soal muncul di layar komputer. Saat itu, suasana di dalam ruangan berubah menjadi serius.

Move On [END]Where stories live. Discover now