part 12

27.5K 846 4
                                    

Marisa hanya memandang jalanan yang macet karena lampu merah, lalu menatap sekilas ke arah pria berjas hitam di sampingnya. Senyum tipis melambung di bibirnya, perasaannya terhadap Angga sudah tidak karuan sekarang, ia pun bingung dengan perasaannya. Apakah ini yang dinamakan cinta?.

"Kenapa liatin gue gitu? ". ucap Angga membuyarkan lamunan Marisa.

Mengalihkan pandangannya menghadap ke depan "Hmm, engga gak papa kok" sambil tertawa kecil.

Angga hanya geleng-geleng kepala.

Sesampai di depan kantor, ia tidak langsung turun membuat Angga menatap ke arah nya sambil menaikan satu alisnya tanda ia menanya.

"Kamu nanti yang jemput aku kan?"

"Hmm"

"Jam 7 ya, Ga"

"Iya" ucapnya sambil mengangguk "Cepet turun gue udah telat" sambungnya.

"Iya-iya" ucap Marisa sambil membuka pintu mobil "See you, Ga" sambungnya lalu tersenyum dan melambaikan tangan.

***
Tok tok tok

"Ya, masuk" ucap laki-laki berjas hitam

"Ada perempuan yang ingin bertemu dengan bapak" ucap resepsionis perempuan itu.

"Siapa? Apa itu Marisa? "

"Bukan pak, katanya dia sudah mengenal bapak sebelumnya"

"Oh yasudah suruh masuk"

"Baiklah pak" ucapnya sambil berlalu pergi

"Angga"

Suara itu sepertinya Angga mengenalinya dan tidak asing dengan suaranya, lalu ia menatap lurus ke depannya. Disana berdiri seorang perempuan dengan dress merah, tersenyum dan melambaikan tangannya.

Lalu ia berlari ke arah Angga dan memeluk tubuh Angga dengan sangat kuat.

"Aku kangen banget sama kamu,Ga"

Angga tidam membalas pelukannya, perasaannya tidak karuan sekarang masa lalu yang kini ia berusaha lupakan datang kembali.

"Kamu ini kemana aja sih, Ga. Setelah kamu pulang dari luar negeri dan lulus kuliah trus pulang ke Indonesia kamu gak ngabarin aku" menatap ke arah Angga "Apa kamu gak kangen sama aku?".

Angga melepaskan pelukannya "Kamu bisa keluar sekarang?"

Sonya pun membelakan matanya dan mulutnya menganga seolah tak percaya apa yang di dengarnya barusan.

"Jadi kamu ngusir aku?"

Annga tidak menjawab dan memalingkan wajahnya menghadap ke lain arah dan memasukan tangannya ke kantung celannya.

"Apa gara-gara cewe perusak itu kamu berubah kaya gini?" Sonya menggeleng-geleng kepala seolah tidak percaya "Aku bakalan ceritain semuanya yang dia perbuat atas hubungan kita,Ga. Aku tunggu di kafe vanilla sky jam 7 kalau kamu mau tahu alasan aku dulu mutusin kamu dan apa yang udah Marisa perbuat sama aku" ucapnya sambil menghapus air matanya dan berlalu pergi.

'gue emang engga ngerti apa yang Marisa perbuat sebenarnya hingga hubungan gue berakir yang gue tahu Marisa yang telah membuat cinta pertama gue pergi'. Ucap Angga dalam hati.

Hatinya merasa resah karena perempuan yang selama ini berusaha ia lupakan malah datang ke hadapannya membuatnya seakan susah lupa.

Lalu dilihatnya arloji yang ada di pergelangan tangannya 6:30, Angga berjalan ke luar kantor dengan tergesa-gesa lalu memasuki mobilnya. Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.

Mobilnya berhenti di depan sebuah kafe dan dengan cepat Angga memasuki kafe dengan langkah-langkah besar.

Dilihatnya perempuan yang membuat hatinya tak menentu sedang duduk di salah satu meja dengan melihat layar ponselnya.

"Jadi apa yang mau kamu jelasin?" ucap Angga membuyarkan tatapan Sonya pada layar ponselnya.

"Duduk dulu"

Lalu Angga duduk di depan Sonya, ada kerinduan di mata Angga, kerinduan akan semua hal yang menyangkut Sonya.

***
"Angga kemana ya, katanya dia mau jemput tapi udah jam segini dia belum dateng" ucapnya gusar.

Dilihatnya jam yang ada di ponselnya menunjukan pukul 21:00.

"Loh kamu masih disini,Sa?" tanya Gilang

"Iya, aku nunggu Angga soalnya dia bilang dia mau jemput"

"Padahal meeting kita udah selesai dari tadi loh, aku kira kamu udah pulang dari tadi. Ini udah malem mending kamu pulang sama aku aja"

"Maaf Gilang tapi aku gak bisa, nanti takutnya Angga dateng waktu aku udah pulang gimana"

"Mungkin aja Angga masih banyak urusan di kantornya"

Marisa menekan tombol nomor Angga hanya ada suara operator disana handphonenya tidak aktif.

"Kan telfonnya aja gak aktif pasti lagi banyak kerjaan, pulang aja sama aku ayo"

"Hmm, yaudah deh"

***
"Makasih ya udah mau nganterin aku"

"Iya, Sa"

"Yaudah aku masuk dulu"

"Sa"

Marisa membalikan tubuhnya berhadapan dengan Gilang "Apa?"

"I love you" ucapnya tapi tidak dengan suara hanya gerakan mulutnya saja yang terlihat dan tangannya mengisyaratkan, Marisa sebenarnya tahu apa yang dikatakan tapi ia seolah tidak tahu.

"Ngomong apa sih kamu, Lang" ucapnya sambil geleng-geleng "Aku masuk dulu" sambungnya

Saat Marisa melewati kamar Angga dilihatnya pintunya sedikit terbuka dan Marisa mengintip disana ada Angga yang sedang tertidur masih dengan menggunakan jasnya.

Lalu Marisa masuk ke dalam kamar Angga.

Marisa menepok nepok lengan Angga supaya Angga bangun, mata Angga sudah mulai terbuka.

"Ga, tadi kenapa kamu gak jemput aku?"

Angga duduk di tepi ranjang di sebelah Marisa.

Angga hanya diam dan tidak bicara.

"Angga, jawab aku"

"Diam" ucap Angga dengan nada tinggi.

Sontak Marisa pun kaget.

"Kk-kamu kenapa, Ga?"

"Mulai sekarang gue gamau ngomong sama lo lagi" ucapnya tegas.

"Tapi kenapa? Apa aku udah buat salah? Aku minta maaf, Ga"

"Keluar dari kamar gue sekarang" ucapnya sambil menatap sinis Marisa "KELUAR".

Tapi Marisa masih saja berdiam diri disana dan hanya menunduk.

Angga mulai bangkit dari tempatnya dan mulai menyeret Marisa "Gue bilang ke luar"

"Ga, sakit"

Brukk

Pintu ditutup oleh Angga dan air mata Marisa sudah membanjiri pipinya.

Marijazezelj As Sonya

Marijazezelj As Sonya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Difficult WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang