part 18

26.6K 977 10
                                    

"Apa sudah ada model yang kita cari?"

Laki-laki itu menatap ke arah bosnya.
"Sudah Pak, dia mantan pemain basket internasional yang sekarang berprovesi sebagai model"

"Siapa dia?"

"Ia Alex sandika"

Angga jadi teringat sahabatnya dahulu sewaktu Sma teman saat eskul basket, namanya sama persis tetapi setahu Angga, Alex bukan pemain internasional.

"Pak"

Suara itu membuyarkan lamunan Angga.

Angga mengalihkan pandangannya ke depan "kalau yang menjadi fotographer siapa?"

"Kevin andrian pak, ia fotografer sangat terkenal dan hasil foto yang ia ambil selalu bagus. Jadi saya memilih dia"

"Oh baiklah kalau begitu, kita akan melakukan sesi foto dua minggu lagi dan tolong persiapkan semuanya"

"Baik Pak, saya permisi dulu"

Angga mengangguk.

***

Sonya

Aku hari ini gak bisa nganter kamu, soalnya banyak banget tugas kantor yang belum aku kerjain.

Oh yaudah.

Kamu gak papa kan?

Gak papa kok, yaudah kamu makan siang dulu sana sekarang udah jamnya makan siang.

Iya aku makan.

Sebenarnya Angga bohong kepada Sonya tidak ada tugas kantor yang begitu berat tetapi malam ini ia harus pergi makan malam keluarga di rumah Mamanya. Ia tidak enak kalau berbicara itu kepada Sonya.

Ia menutup pesan dan berjalan ke luar ruangan.

Menelusuri lorong-lorong kantor dan mengarahkan kakinya ke kantin kantor.

Hari ini ia sedang malas makan diluar dan memilih makan di kantin.

Banyak karyawan yang bertegur sapa padanya dan dibalas senyuman olehnya.

Ia menyantap makananya dan membuka ponselnya, ia masih penasaran apakah Alex model itu adalah temannya?.

Ia membuka aplikasi facebook miliknya ,sudah lama sekali ia tidak membukanya. Ia berniat mencari tahu lewat facebook karna pada saat masanya facebook sangat terkenal dan hampir semua mempunyainya.

Ia mengetik nama Alex di pencarian tapi tak ada akun facebook Alex disana.

Ia membuka berandanya ada fotonya dan Marisa. Ia baru ingat bahwa ia pernah meposting fotonya dan Marisa saat itu.

Ia tersenyum tipis mengingat kejadian saat itu saat ia meggendong Marisa tapi tubuhnya hampir ambruk karna Marisa naik dengan melompat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia tersenyum tipis mengingat kejadian saat itu saat ia meggendong Marisa tapi tubuhnya hampir ambruk karna Marisa naik dengan melompat.

***

Difficult WeddingWhere stories live. Discover now