04

7.9K 965 127
                                    

"lihatlah karna mu aku jadi terlambat!" jeno mendengus sebal. sementara renjun hanya menatap pria itu dengan tatapan polos nya.

ya, mereka berdua sedang di hukum membersihkan taman belakang sekolah karena terlambat. renjun bertugas untuk menyapu dan jeno bertugas untuk memungut sampah.

"bukankah kau yang tadi bilang lim-"

"sudah jangan di bahas!" ucap jeno ketus.

renjun kembali mengerjakan tugas nya, dia melirik jeno yang sedang duduk bersandar di bawah pohon sambil memejamkan mata. keringat membasahi kening hingga leher nya.

renjun merogoh kantong seragam nya, mengambil beberapa lembar tisu lalu berjalan mendekati jeno. "ini untuk mu."

jeno hanya melirik renjun sekilas, kemudian bangkit dari duduk nya. "tak perlu."

renjun mengerucutkan bibir nya, dia kembali berjalan mendekati jeno. "ambilah."

"kubilang tak perlu, cepat selesaikan tugasmu!"

renjun menggelengkan kepalanya, dengan hati-hati tangan nya memegang tisu dan mengelap keringat di kening jeno. membuat jeno menghentikan aktivitas nya. karna memiliki tinggi yang agak jauh, renjun terpaksa mendongak.

jeno menatap renjun, dia dapat merasakan hembusan nafas hangat laki-laki itu di leher nya. "apa yang kau lakukan?"

"membersihkan kening mu." ucap renjun polos.

tangan renjun mulai turun ke leher jeno, perlahan dia mengusap keringat jeno dengan tisu hingga kering.

"selesai." ucap renjun senang.

jeno mengerjapkan matanya cepat, dia menarik tubuh nya agar tidak terlalu dekat dengan renjun. renjun yang melihat itu hanya memiringkan kepalanya, menatap polos jeno dengan mata bulat nya.

"j-jangan menatap ku seperti itu!" ucap jeno gugup.

jeno mengumpat dalam hati, bagaimana bisa suara nya jadi terdengar gugup, tidak seperti biasanya. jeno mengumpulkan daun kering lalu memasukkan nya ke tempat sampah. "sudah bersih, ayo!"

renjun masih berdiri di tempat nya. "pergi kemana?"

"tentu saja ke kelas."

"memang kau tau kelas ku dimana?"

jeno kembali mengumpat, menghela nafas kemudian berbalik menghadap renjun. "kita ke ruang guru." ucap nya final.

renjun hanya mengikuti jeno dari belakang, mata nya menatap lingkungan sekolah dengam kagum. ia sampai tidak sadar jika jeno sudah berhenti di depan nya, membuat diri nya menabrak punggung tegap jeno.

"masuklah."

renjun mendongak. "aku sendiri?"

jeno mengangguk.

"lalu kau?"

"kembali ke kelas tentu saja."

jeno yang sudah bersiap meninggalkan tempat itu, namun lengan nya justru di tahan oleh renjun. "temani aku."

"hah, baiklah."

pintu berderit pelan saat jeno membuka nya, jeno dan renjun berjalan berdampingan menuju meja ooh saem -ooh sehun-.

jeno membulatkan mata nya, sedangkan renjun hanya menatap kedua orang yang sedang berciuman itu dengan tatapan polos nya. dengan cepat jeno menutup kedua mata renjun, posisi nya sekarang sudah berada di depan tubuh renjun.

"ughh jeno kenapa mata ku ditutup?"

kedua orang yang sedang berciuman tadi langsung mengentikan aktivitas nya. kim saem -kim jongin- menatap renjun dan jeno dengan wajah memerah. sehun hanya menatap kedua murid nya datar. jongin membenarkan pakaian nya, lalu bangkit dari pangkuan sehun.

"maaf mengganggu kalian saem." ucap jeno setelah melepaskan tangan nya dati mata renjun.

"ah tak apa." jongin menunduk menyembunyikan wajah merah nya.

"apa hukuman kalian sudah selesai?" sehun bertanya dengan tatapan datar dan suara tegas nya.

"tentu sudah saem."

"kalau begitu kalian boleh kembali ke kelas."

"tapi saem, dia murid baru." jeno menunjuk renjun dengan dagu nya.

sehun menatap renjun dari atas sampai bawah membuat badan renjun sedikit bergetar karna takut. tangan renjun yang semula berada di sisi celana nya sekarang berpindah ke ujung seragam jeno.

jongin yang merasa renjun ketakutan karna tatapan sehun segera bersuara. "jangan menatapnya terlalu lama hunnah, kau membuat nya takut." ucap jongin lembut.

renjun menatap jongin dan sehun bergantian, lalu kembali menunduk saat pandangan nya bertemu dengan pandangan sehun.

"jadi siapa nama mu?" tanya jongin.

"h-huang renjun."

"ah, kau murid pindahan dari china itu kan?"

renjun mengangguk. "n-ne saem."

"aigoo kau manis sekali." jongin mencubit pipi renjun pelan.

renjun menatap jongin yang sedang tersenyum manis, tanpa sadar dia ikut membalas senyuman jongin. jeno dan sehun hanya memperhatikan mereka dengan tatapan yang sulit di artikan.

"jadi saem dimana kelasku?" tanya renjun.

jongin membuka map coklat yang berada di meja sehun. "kau berada di..." jongin mencari nama renjun sambil menunjuk kertas yang ada di dalam map.

"ah kau masuk di kelas X-B, kau juga sekelas dengan jeno." ucap jongin sambil memberikan map itu kepada renjun.

renjun membaca nama dan kelas nya yang tertera di kertas. "kalau begitu apa aku sudah boleh ke kelas saem?"

"aigoo kau sudah tidak sabar untuk belajar ne. jeno tolong antarkan renjunie."

jeno mengangguk sekilas. "baik saem."

jeno berjalan terlebih dahulu, sedangkan renjun kembali berjalan di belakang nya. "permisi kim saem."

jongin tertawa, kemudian membalikkan badan nya menghadap sehun. "lain kali jangan lakukan lagi!"

"aishh baiklah!"



















annyeong^^

maaf kalo aku apdet ff yang ini rada lama:((

soal nya aku agak kesusahan nyari ide nya:((

semoga kalian suka ya:))))

vomment juseyooo:***

The best couple * norenWhere stories live. Discover now