09

8.6K 827 62
                                    

semenjak kejadian tadi malam, jeno dan renjun semakin dekat. sebenarnya renjun masih malu jika berdekatan dengan jeno. namun apa daya jika jeno justru selalu menempel kepadanya. di mana ada renjun, disitu pula ada jeno. begitupun sebaliknya.

saat di kelas, renjun sudah bisa berinteraksi dengan beberapa orang. ia bahkan sudah mendapatkan banyak teman selain jaemin, jeno, chani dan jinyoung.

"renjun, tolong antarkan map ini ke ruang guru ne." renjun mengangguk patuh. jeno yang berdiri disamping renjun menyirit bingung. 

"kenapa harus renjun? apa kakimu sudah tidak bisa berfungsi lagi? hingga kau menyuruhnya." sindir jeno.

renjun menyikut jeno pelan. ia tersenyum canggung kepada eunwoo. "maafkan jeno. dia memang seperti itu. jadi mana yang harus ku bawa?"

eunwoo menyerahkan setumpuk map kepada renjun. "tolong berikan kepada doyoung saem. gomawo renjun."

"ne."





•••






renjun berjalan dengan tertatih menuju ruang guru yang berada di lantai dua. ia harus membawa semua map itu pelan-pelan jika tidak ingin terjatuh.

"biar kubantu." tiba-tiba jinyoung sudah berdiri disamping renjun, dan mengambil sebagian map dari tangan renjun.

"gomawo."

"hm."

suasana berubah menjadi hening, hanya derap langkah mereka berdua yang memecah keheningan di sepanjang koridor. hingga sebuah teriakan kencang memanggil nama jinyoung terdengar.

"YAK! BAE JINYOUNG!"

seorang pemuda manis berdiri tepat dihadapan jinyoung. pemuda dengan name tag  park jihoon itu melirik sedikit kearah renjun. "hai! aku jihoon! kau murid baru itu kan?"

renjun mengangguk kaku.

"maaf sunbae tapi aku dan renjun harus mengantarkan map ini ke ruang guru dengan segera. permisi." jinyoung berlalu begitu saja. renjun sempat melihat jihoon menunjukkan raut kecewa di wajah manis nya.

"m-maaf jihoon sunbae aku permisi."

jihoon dengan cepat merubah ekspresi nya menjadi ceria kembali. "ah baiklah. aku juga harus segera pergi, bye~"

renjun memperhatikan punggung sempit jihoon yang perlahan menghilang dibalik tembok. ia tersenyum tipis.

'jihoon sunbae sangat lucu.'  batin renjun.








•••







"doyoung saem, kami ingin menyerahkan map ini."

doyoung tersenyum lembut, ia menunjuk tempat kosong di meja kerja nya. "letakkan saja disini!"

"ne." jinyoung berjalan duluan, diikuti oleh renjun.

setelah mereka berdua selesai mengantarkan map itu, mereka pun pamit kepada doyoung saem. saat ingin keluar dari ruang guru mereka tidak sengaja berpapasan dengan salah satu siswa.

siswa itu tampan sebenarnya, namun ketampanan itu tertutupi oleh wajah datar nya. renjun sempat kagum oleh tinggi siswa itu, bahkan renjun hanya mencapai telinga nya.

"jinyoung, apa kau tau siapa dia?" tanya renjun sambil menunjuk siswa tadi dengan dagu nya.

dengan singkat jinyoung menjawab. "namanya, lai guanlin."

renjun mengangguk sebentar. ia merasa jika siswa bernama guanlin itu terus memperhatikan nya.







•••








"hei, ada apa denganmu?"

renjun tersentak kaget. ia tersenyum polos sambil menggeleng. jaemin hanya menyirit bingung, kemudian kembali fokus pada makan siang nya.

"jaemin ah, apa kau kenal lai guanlin?"

jaemin tersedak, dengan cepat renjun memberikan jaemin minuman miliknya.

"yak! darimana kau kenal dia?!"

"tadi aku tidak sengaja bertemu dengan nya di ruang guru, dan jinyoung memberi tahuku jika dia itu bernama guanlin." renjun menjawab seadanya.

jaemin memijit pelan kening nya. ia menatap renjun serius. "jangan pernah berurusan dengan dia mengerti!"

"dia? lai guanlin maksudmu?"

"ya, dia!"

"kenapa?"

"aku hanya akan memberi tahumu sedikit, ok."

renjun mengangguk.

jaemin mengecilkan volume suaranya sebelum bercerita. "dia itu anak pengusaha ternama di Taiwan, namun karna suatu kasus dia dipindahkan ke sini. dia sangat dingin, bahkan dia tidak tersentuh sedikit pun. sama seperti jeno dulu, tapi masih lebih baik jeno."

renjun terus mendengarkan penjelasan jaemin, tanpa mengatakan apapun.

"dia hanya dekat dengan park jihoon, mereka berdua dekat dari dulu sampai sekarang. menurut kabar, guanlin itu menyukai jihoon sunbae. namun jihoon sunbae justru menyukai jinyoung. dan dia tidak suka jika melihat jihoon sunbae sedih, oleh karna itu dia tidak pernah membiarkan siapapun mendekati jinyoung."

renjun sekarang mengerti alasan dibalik tatapan guanlin kepadanya tadi. "tapi apakah jinyoung menyukai jihoon sunbae juga?"

"jinyoung tidak pernah menyukai siapapun, itu yang ku tahu. hanya kau yang berani mendekati nya."

"yak! itukan karna park saem menyuruhku untuk duduk disamping nya!"

"lalu kenapa kau tidak pindah saja?"

renjun terdiam.

"kau bisa duduk disampingku, atau disamping jeno." sambung jaemin.

renjun hanya menatap jaemin, dia masih bimbang. haruskah dia pindah tempat duduk? atau tetap duduk bersama jinyoung?





The best couple * norenWhere stories live. Discover now