part 15

2.1K 178 9
                                    

"selamat pagi sehun" ucap eva setiap mereka bertemu diperjalanan menuju kampus dari asrama.
"pagi kak" jawab sehun dengan wajah datar dan mulai berlari mengejar xiumin. Setelah melihat Sehun tersenyum begitu manis kepada xiumin. "apakah aku tak bisa mendapatkan sedikit tempat dihatimu hun?kenapa senyummu hanya kau berikan padanya?" tanya Eva sambil berbisik pada dirinya sendiri dengan senyum yang mulai pudar. Eva sering tersenyum memandang sehun dengan sangat dalam karna eva menyukai mahasiswa yang berstatus sebagai adik tingkatnya sejak awal masuk kuliah. Tapi Cinta ini bertepuk sebelah tangan, membuat dia terkadang ingin menyerah tapi masih terus menyukainya. Makannya Eva begitu mengerti rasanya Xiumin kepada Chen sehingga dia sering kali marah kepada Chen dan berakhir dibawa oleh Kai untuk menenangkan diri.
"jelek..ngapain cemberut?" tanya Kai yang muncul disamping Eva dengan tangan kanannya mencubit pipi kiri Eva.
"aww..sakit kai.." ucap Eva sambil memukul-mukul ke arah Kai.
"ya ya maap..habis kamu jelek kalau lagi cemberut gitu..bawaannya pengen nyubit pipi tembem kamu" ucap kai sambil mencubit kedua pipi eva dan berlari pergi.
"ya ....kim jong in...awas kau" teriak eva lantang mengejar Kai yang berlari cukup cepat.
"terima kasih selalu berusaha membuatku melupakan" lanjut eva dalam hati sambil menatap Kai.
"aku akan membuat kau hanya melihat ke arahku va, bukan ke arah bocah ingusan itu." ucap kai dalam hati sambil menengok kebelakang melihat eva yang sedang berusaha mengejarnya.
.
flasback
.
"kamu masih ingin bersama eva kan?" tanya sheila sambil menepuk lelaki tinggi dihadapannya.
"masih..aku akan membuat eva hanya menatapku" jawab kai dengan mantap sambil memunculkan senyum termanisnya.
"bagus..kita akan membuat Xiumin jadian dengan Sehun sehingga kau bisa mendapatkan eva dan aku mendapatkan Chen" ucap sheila sambil tersenyum jahat.
"tapi apakah tak lebih baik kita menyerah saja? sudah setahun lebih kita mengusahakan berbagai cara tapi ujungnya mereka tak berpisah dan aku sekarang menjadi kasian kepada mereka. karna keegoiskan kita, perasaan mereka harus dikorbankan" ucap kai sambil menunduk.
"kita memang harus egois untuk mendapatkan yang kita mau kai..ayolah semangat" ucap sheila.
.
flasback end
***
Xiumin selesai kuliah dan kembali ke kamar.
"kau sudah selesai kuliah?" ucap Chen dengan suara orang terkenal flu.
"kakak sakit?" tanya xiumin dan menghampiri Chen di kasurnya.
"min dingin" ucap Chen sambil menatap sayu ke arah Xiumin.
Xiumin segera menambahkan selimut untuk menyeliputi Chen.
"Sebentar aku ambilkan makanan dan obat." ucap Xiumin" tanpa bantahan" lanjutnya dan berjalan keluar.
.
Xiumin kembali membawa makanan yang dia beli dikantin dan mengambil obat di persediaan p3k.
"makan ya..biar perut kakak terisi" ucap Xiumin memohon.
"gak mau" ucap Chen seperti anak kecil yang menolak makanan.
"apapun keinginan kakak aku turuti tapi makan dulu." ucap Xiumin final agar Chen mau makan dan bisa meminum obatnya.
"aku pikirkan dulu..hmm..aku mau..satu suapan..satu ciuman. oke?" ucap Chen sambil mata memohon.
"baiklah" jawab Xiumin akhirnya.
*cup
Chen mencium sekilas pipi Xiumin.
"Sekarang buka mulut kakak...aaaaa" ucap Xiumin sambil menyuapi Chen makanan.
Setelah Chen selesai mengunyah makanannya, Xiumin mencium pipinya kanan terus kiri..kanan terus kiri.
"nah ini suapan terakhir. aaaaa" ucap Xiumin tapi Chen menutup mulutnya menggunakan tangan.
"kenapa?" tanya xiumin dengan tatapan bingung kepada Chen.
"Aku mau yang terakhir ciumnya disini" ucap Chen sambil menunjuk bibirnya sendiri. "habis dari tadi pipi mulu yang dicium" lanjutnya sambil memajukan bibirnya. Xiumin yang melihat itu hanya tertawa kecil dan tersenyum sambil berkata "iya".
*cup
Xiumin mencium sekilas bibir Chen setelah suapan terakhir habis.
"yah...kok cuman sebentar..mau yang lama" ucap Chen memajukan lagi bibirnya. Lihatlah dia terlihat lebih anak kecil dibanding Xiumin saat sakit seperti ini.
"minum obat dulu." ucap Xiumin dan Chen malah menjauh.
"aku gak suka obat min..pahit..mending bibir kamu..manis" ucap Chen sambil tersenyum nakal ke arah Xiumin. Ucapan Chen baru saja membuat pipi xiumin memerah.
"baiklah biar aku yang minum obatnya." ucap xiumin.
Xiumin meminum obat cair itu dan menahannya di mulut. Xiumin naik ke kasur dan mendekati Chen.
*cup
Xiumin mencium Chen sambil meminumkan obat yang dia minum tadi. Chen menyadari ada rasa pamit yang terpaksa dia telan dan berusaha untuk melepaskan ciuman itu, tapi Xiumin menahannya dengan menarik Chen dalam pelukannya. Setelah merasa Chen sudah menelannya, Xiumin melepaskan tautan mereka.
"min min nyebelin.." ucap Chen yang sedang seperti anak kecil merajuk.
"yang penting kak Chen minum obat" jawab xiumin sambil mengulurkan lidahnya meledek Chen yang berada di sampingnya.
"kau harus dihukum" ucap Chen sambil menarik Xiumin sehingga xiumin berada di bawahnya sekarang dan tersenyum nakal.
"kakak mau ngapain?" tanya Xiumin sambil memukul mukul dada Chen agar melepaskannya.
"hanya hukuman ringan" ucap Chen berbisik ditelinga Xiumin sehingga membuatnya merinding.
Chen mencium setiap inci wajah Xiumin, lalu dia turun ke leher mulus Xiumin.  Tindakan Chen membuat Xiumin terbawa suasana dan tanpa sadar mengigit bibirnya dan memejamkan matanya. Dia mencium lalu menggigit hingga menghisapnya agar meninggalkan bekas disana.
"ini adalah hukuman untukmu dan tanda kepemilikanku" ucap Chen yang akhirnya menidurkan diri disamping Xiumin dan menariknya agar berhadapan dengannya.
"kenapa wajahmu terlihat kecewa?apakah kau ingin aku melakukan lebih?" tanya Chen sambil tersenyum nakal.
"tidak..." jawab xiumin jutek sambil membangkitkan dirinya dari kasur.
Chen menariknya dan membuatnya terjatuh diatas Chen. Xiumin berusaha memandang arah lain agar tak berhadapan dengan mata Chen.
*cup
Chen mencium Xiumin untuk membuat Xiumin menatapnya dan berhasil.
"kau curang." ucap Xiumin memajukan bibirnya dengan nada bete.
*cup
Chen mencium bibir Xiumin sekilas.
"lebih tepatnya memanfaatkan kesempatan, agar bisa bermanja denganmu." ucap Chen sambil menggeser badan Xiumin agar berada disampingnya  dan menariknya dalam pelukannya.
"temani aku tidur sampai aku sembuh, tapi aku berharap gak sembuh biar kamu ttp mau berada dipelukanku." ucap Chen berbisik ditelinga Xiumin dan mempererat pelukannya.
Xiumin mendengar itu hanya tersenyum sambil menenggelamkan kepalanya di dada kakak tingkat yang telah membuat dia teramat jatuh cinta. Berharap ia benar-benar hanya satu satunya yang special untuk lelaki yang sedang memeluknya sekarang.
#ffheismine
bagaimana pendapat kalian tentang ff ini?

HE IS MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang