Part 34 - Marry you (End)

4.1K 336 17
                                    

Bibirnya terkatup rapat, sementara kedua manik coklat miliknya memandang tak terarah. Jemarinya saling bertautan, menunjukkan keresahan yang melanda dirinya saat ini. Otaknya pun ikut bekerja, menggali segala potongan kenangan dan menari di kepalanya.

Sakit.

Lukanya memang tak pernah bisa ia lupakan. Segala penderitaan yang menjera kehidupannya. Membuat dirinya menderita di setiap detik waktu yang berputar. Keluarganya, para teman, dan bahkan pria yang ia cintai, mampu menorehkan luka yang begitu hebat. Apa dirinya telah memaafkan segala luka yang mereka toreh?

Jawabannya, iya.

Sooji telah memaafkan segala bentuk perbuatan mereka terhadapnya. Namun, apa ia sanggup untuk mempercayai kalimat cinta yang pria itu katakan? Setelah luka yang pria itu berikan, apa benar cinta pria itu untuk dirinya? Apa Sooji sanggup membuang segala keraguan yang menjeratnya saat ini?

Sooji mencintai pria itu, Kim Myungsoo.

Satu fakta yang tak pernah bisa Sooji ingkari. Hatinya akan selalu terjaga untuk pria itu. Satu - satunya pria yang mampu menggetarkan hatinya begitu hebat. Pria yang mampu membuatnya bahagia dan sedih dalam waktu bersamaan. Pria yang mampu mengalihkan dunianya. Pria yang selalu memenangkan hatinya. Pria yang teramat Sooji cintai, Kim Myungsoo.

"Ji!"

Sooji mengerjap, fokusnya telah beralih. Mendapati sosok Jieun yang menatapnya jengah.

"Apa?" gumam Sooji.

"Masih bertanya? Astaga, apa yang kau pikirkan sih sebenarnya? Sejak tadi aku berbicara, kau tidak mendengarkan?"

Sooji menundukkan kepalanya dalam. Kemudian, hembusan napasnya terdengar berat. Tak lupa jemarinya ia gunakan untuk memijat pelipisnya. Kepalanya pening, namun mengapa hatinya yang begitu resah?

"Apa Myungsoo mencintaiku, Eonnie?"

"Tentu."

Sooji mendongak, menatap tidak percaya wanita di hadapannya. Mengapa bisa seyakin itu?

"Mengapa kau sangat yakin?"

"Astaga, Ji!"

Sooji mengernyit, "Apa?"

"Kau bisa menilainya sendiri, Ji. Sepupu tampanku sudah menyesal dan mencoba untuk menebus kesalahannya, karena cintanya padamu. Apa belum cukup bagimu?"

"Tapi--"

Jieun berdecak, ia mengangkat jemari telunjuk, memberikan tanda untuk diam. "Setiap manusia berhak menerima maaf dari manusia lainnya, Ji. Jika Myungsoo tidak mencintaimu, ia tidak akan sudi untuk berjuang dan bersusah payah karena hatinya yang resah. Ia sama sakitnya denganmu, Ji. Pria itu hanya terlalu bodoh karena tak menyadari cintanya semasa SMA dulu."

"Eonnie."

Sooji melirih, ia hampir terisak. Batinnya berteriak keras, berseru meminta obat penenang. Sooji tak kuasa, menahan pilu yang membuatnya lara. Hatinya terlalu rapuh, mengambil keputusan pun rasanya sulit sekali.

"Cukup beri dia kesempatan terakhir, Ji. Jika kecewa yang kau terima, kau berhak meninggal-kannya."

😂😁😂😁

"Ne, aku di belakangmu."

Sooji segera memasukkan ponsel genggamnya pada tas jinjing miliknya. Ia tersenyum tipis guna membalas senyum manis yang dilayangkan untuknya. Tungkainya melangkah mendekat. "Sudah lama menunggku?"

GONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang