My baby boy

2.1K 253 16
                                    

Happy reading!!
Sorry for typo!
18+

Maafkan daku yang tidak pernah update akhir - akhir ini..😭😭😭

Sedari tadi sooji memperhatikan myungsoo yang asik dengan cemilan di pangkuannya dan fokus menatap tv layar datar di depannya sambil tersenyum - senyum sendiri. 10 menit ani 15 menit myungsoo terus saja mengumbar senyumnya itu, apa dia mulai tidak waras?? Ohh jangan salahkan dirinya mengatakan hal itu karena pada kenyataannya acara yang di tonton oleh lelaki itu sama sekali tidak lucu lalu apa yang membuatnya tertawa seperti itu???

Sooji berjalan dan mengganti acara televisi yang di tonton oleh myungsoo begitu saja dan mengambil camilan itu juga. Lagipula camilan ini miliknya juga pikir sooji.

" yya... kenapa di ganti?" Protes myungsoo menatap tak suka ke arah sooji yang duduk di sebelahnya. Sooji mendengus sebal ke arah myungsoo.. bagaimana ia bisa tidak merasa bersalah sama sekali setelah kejadian tadi pagi?? Minho oppa terlihat begitu pucat dan sooji yakin minho berfikir yang tidak - tidak bahwa selama ini ia membohonginya.

" kapan aku menjadi istrimu memangnya?" Kata sooji dengan sengit menatap ke arah myungsoo.

" wae? Memang begitu kan sebentar lagi kau akan menjadi istriku lagipula sekarang sudah ada anakku di dalam perutmu." Myungsoo berujar santai dan sungguh terlihat tidak merasa bersalah sama sekali dan itu sungguh menyebalkan.

" kau bersikap sangat kasar padanya, aku tidak suka." Sooji berujar masih menatap ke arah tv di depannya.

" jangan buat aku cemburu bae sooji, kesabaranku ada batasnya." Ancam myungsoo. Menyebalkan jika gadis yang mati - matian kita cintai tetapi membela lelaki lain di hadapan kita siapa yang tidak kesal?? Pikirannya berkelana memikirkan ada hubungan apa sebenarnya sooji dengannya??-

" aku tahu apa yang kau pikirkan, aku hanya menganggap minho oppa sebagai kakakku tidak lebih lagipula dia banyak membantuku selama disni." Sooji berujar

" aku tahu makanya aku sudah berterima kasih bukan?? tapi jangan harap dia bisa melakukan lebih dari ini karena kau adalah miliku." Myungsoo berucap dengan begitu mantapnya. Perut sooji seakan melilit mendengar kata milikku?? Benarkah dirinya milik myungsoo?? Bolehkah ia sedikit bahagia?? Myungsoo dan sifat posesifnya.

" sini.." myungsoo menarik sooji untuk merebahkan diri di pangkuannya..

" yya.. nanti ada hejin dia akan kembali berteriak.." sooji berusaha bangkit saat tubuhnya menyandar di pangkuan myungsoo.

" aku tidak perduli.. aku merindukanmu.. jika ini mimpi aku berharap aku tidak akan pernah bangun." Myungsoo mengelus rambutnya dengan sayang.

" begitu juga denganku." Kata sooji dan keduanya saling bertatapan untuk beberapa saat bahkan sooji tidak dapat menggerakan badannya saat tatapan menusuk myungsoo melewati indra penglihatannya. Tatapan yang membuat seluruh tubuhnya lemah dan bergetar tak karuan, tatapan yang ia yakin semua wanita akan menyukainyA.

Senyum menghiasi wajah myungsoo saat melihat sooji seperti terpaku dan tidak mengedipkan mata sama sekali. Wanita yang menggemaskan selalu seperti itu pikir myungsoo.

Cupp... ciuman singkat di bibir sooji membuat sooji semakin menengang di tempatnya dan ia yakin bahwa sekarang kedua pipinya merah seperti tomat. Myungsoo menjauhkan wajahnya dan kembali mendekat wajahnya bahkan hembusan nafas lelaki itu menerpa kulut wajahnya, reflek membuat sooji menutup kedua matanya, ciuman yang tadinya lumatan - lumatan kecil membuat dirinya begitu terbuai dan erangan kecil keluar dari bibirnya pada saat itu terjadi lidah myungsoo menyelinap masuk ke rongga mulutnya dan bermain - main dengan lidahnya dan itu membuat sooji semakin terengah - engah dengan kedua kakinya begitu lemas sekarang. Cukup lama mereka berciuman dan daling bertukar saliva bahkan ia sekarang membalas setiap ciuman myungsoo padanya dan kelihatannya membuat lelaki itu semakin bersemangat. Tangannya berada di lehernya dan satu tangannya mengusap perutnya yang sudah terlihat besar sekarang.

Please, choose me because i love youWhere stories live. Discover now