Part 11

262 8 0
                                    


Bagaimana bisa kau mengatakan aku baik-baik saja? kau seperti keliru.

-The Collection Of Quotes.




Hari ini adalah minggu kesekian kalinya Dea harus cek up. Bertemu banyak orang asing dengan memancarkan harapan untuk hidup lebih lama, mencium bau obat dimana-mana sampai menembus tenggorokannya, merasakan sakitnya suntik yang menembus kulitnya, satu kata yang bisa Dea wakilkan dari semua perasaan yang ia rasakan.

DEA TIDAK SUKA RUMAH SAKIT.

Dea memandang setiap sudut rumah sakit sambil menunggu mamanya yang sedang konsultasi dengan dokter Thamrin.

"Dea lo ngapain disini?" tanya seseorang yang langsung membuat Dea kaget dan menoleh.

"Eh, Rico, nggak ada apa-apa kok. Lo ngapain disini?" tanya Dea sambil melihat ke kanan dan kiri.

"Emmm, nggak kenapa-kenapa kok, cuman nemenin mama aku doang" jawabnya dengan raut wajah kebingungan, sepertinya ia lagi menyembunyikan sesuatu.

"Aku pulang duluan yah" ucap Rico

"Oh iya" ucap Dea dan  lalu ia hanya mematung melihat Rico dari kejauhan.

Enrico Benevit dia adalah murid yang jago alias pintar dalam pelajaran fisika dan kimia. Dia anak dari kontraktor tambang di sumatra yaitu Adrian Benevit, wajahnya juga tampan tak kalah dengan Eza, tak heran banyak cewek di sekolahnya yang care sama dia dan dia juga salah satu teman pertama Dea waktu pertama kali masuk.

"kenapa dia terburu-buru gitu" ucap Dea sambil melihat rico yang setengah berlari sampai pundaknya menjauh.

"kaya ada yang di sembunyiin" ucap Dea dalam hati.

"Dea, ayo kita pulang sayang" panggil mama Dea.

"Oh iya iya ma"

Setelah sampai dirumah Dea merebahkan tubuhnya di atas kasur king size ungu mudanya.

"Ahh nyamannya" ucapnya.

tok tok tok...


"Non" panggil Bibi di seberang pintu.

"Iya bi, masuk"
ucap Dea sambil melentangkan tangannya lebar-lebar seperti kupu-kupu.

"Non, tadi den Eza datang kesini nyariin non"

"Ohh gitu, terus Bi?" ucap Dea,penasaran.

"Emmm gitu doang sih, katanya suruh ngasih tau non kalo dianya habis kemari"

"oh yaudah bi, makasih yah," ucap Dea dengan nada lemas.

"Sama-sama non"
ucap bibi dan langsung memalingkan badannya keluar.

Hmmmmm padahal aku rindu banget sama kamu Za..
ucap Dea dalam hati lalu terlelap.

Seperti rindu yang memenuhi rasa, apakah kau menyukainya? ku harap demikian, meski waktu berdua jarang seirama, tapi tetaplah aku selalu merindukanmu.


Hari ini adalah H-1 Ujian Nasional Tingkat SMA. Dea sangat siap untuk menghadapinya. Besok hari pertamanya masuk ke sekolah seperti tiga tahun silam, bukan seperti anak baru sekolah seperti umumnya melainkan Dea hanya privat dirumah dan mengikuti ujian nasional di sekolahnya.

Flashback on...

Hari pertama sekolah setelah lulus di SMPN 2 Jakarta dan sekarang tak terasa Dea sudah masuk ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu SMA. Dia lulus di SMAN 1 JAKARTA, Sma favorit di ibu kota, bertemu teman-teman baru, kelas baru dan suasana baru setelah beberapa hari melaksanakan MOS (masa orientasi sekolah). Awalnya cinta-cinta biasa mulai terjadi disini.

Silent [COMPLETED]Where stories live. Discover now