Petra panik dan mencoba untuk mencari pelaku perusakan kamarnya ini. Ia pun melirik kesana-kemari.
'seharusnya ia masih berada disini. Diluar badai salju, tidak mungkin ia bisa kabur dalam keadaan seperti ini. Pasti, dia pasti salah satu dari kita'
Batin petra penuh keyakinan. Ia pun hendak memeriksa ke lorong-lorong sebelum...
DUKK
"ah!!"
BRUKK
... Ia bertabrakan dengan mikasa
"i-ittai..."
Rintih petra pelan
"kau tidak apa-apa, kak petra?"
Tanya mikasa khawatir, ia pun lalu membantu petra untuk kembali berdiri.
SETT
"aku tidak apa-apa mikasa. Tapi, kamar kita..."
Ucap petra menggantung, membuat mikasa langsung segera masuk kedalam kamar mereka, dan...
DEGH
GLEKH
"....."
Mikasa tak mampu berkata-kata. Jelas, sang pembunuh berantai itu masih mengincar sang kakak. Menggeretakkan gigi, mikasa hendak berbalik menuju kamar kakaknya yang sedang tidak terpakai itu sebelum ia menghirup aroma tinta dari pesan yang ditulis disana.
SNIFF SNIFF
DEGH
"kak petra..."
Ucap mikasa pelan
"ya?"
Sahut petra mendengarkan
"ini bukan cat merah, tapi ini darah. Yang artinya, 'dia' sudah mulai membunuh lagi"
Lanjut mikasa lagi, dan itu membuat petra tercekat.
"dan sepertinya, pesan ini juga mengandung kode"
Kembali mikasa berkata sembari berpikir. Dan tak lama kemudian, ia pun terperanjat.
"kali ini 'dia' membunuh empat orang"
Ucap mikasa akhirnya
"darimana kau tahu?"
Tanya petra penasaran
"angkanya. 'one, two, three, and now four', ia menyebut jumlah korban yang telah dibunuhnya. Tapi, ia tidak menghitung kematian bibi ilse.
Kalau ia menghitungnya, maka urutannya menjadi 'one, two, one, three, four'. Itu artinya, ia berada disana saat bibi ilse terbunuh di hadapan kita. Sepertinya ia menyuruh orang lain untuk membunuhnya"Ujar mikasa menjelaskan, ia lalu memegang pundak petra erat.
"kita harus mencari pembunuhnya"
Ucap petra pada mikasa
"ya, kau benar kak"
DRAP
DRAP
DRAPMereka pun segera mencari keempat mayat itu ke segala arah. Tak ada waktu untuk memastikan siapa orang-orang yang terbunuh itu. Tapi yang pasti, keduanya bertekad untuk tidak melepaskan pembunuh itu jika sudah menangkapnya.
SKIP TIME
Petra dan mikasa kembali berkumpul didepan kamar mereka.
"bagaimana?"
Tanya petra pada mikasa, mikasa pun menggelengkan kepalanya pelan.
"aku sudah berkeliling ke seluruh tempat dirumah ini, tapi tidak ketemu. Sepertinya mayat-mayat itu sudah dibawa keluar rumah. Apalagi badai salju ini baru terjadi setengah jam yang lalu"
![](https://img.wattpad.com/cover/117584741-288-k745714.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EDEN'S TRAGEDY [END]
FanfictionLevi ackerman yang baru saja menyelesaikan S2 nya di perancis, akan segera pulang ke jerman untuk melaksanakan pernikahannya dengan petra tunangannya. Tiba-tiba saja, ia mendapatkan telepon bahwa sang adik, mikasa, telah bertunangan dengan seorang p...