call of silence

4.5K 305 155
                                    

-kediaman ackerman-

Mikasa kini sedang berada di kamarnya. Ia sedang membaca buku harian yang ditulis oleh mendiang ayahnya. Ia mengambilnya di kamar sang ayah secara diam-diam kemarin.

SRAKK

SRAKK
SRAKK

Ia membuka perlahan lembar-perlembar dari buku yang usianya sudah cukup tua tersebut.

Kota maria, 13 september 20xx

Aku tak percaya ketika melihat kenyataan yang terpampang di hadapanku. Ternyata berita itu benar. Levi berpacaran dengan anak kecil itu.

Ini benar-benar memalukan!! Manusia memang tak bisa berpikir jernih jika sudah jatuh cinta. Melarikan diri demi bocah yang setara dengan mikasa?! Sungguh penyimpangan yang menjijikkan!!!

Aku tak bisa membiarkan levi terus seperti ini! Aku harus melakukan sesuatu!! Aku akan menggunakan benda itu. Meskipun butuh waktu untuk menyempurnakannya, setidaknya, hasilnya memuaskan.

Baiklah bocah, aku akan membiarkanmu bersenang-senang dengan levi sebentar. Setelah itu, aku akan merebutnya kembali darimu

SETT

Mikasa menandai halaman buku itu dengan pembatas buku yang berasal dari buku lain sebelum mengambil kesimpulan.

'ayah tidak merestui hubungan mereka. Berarti ada sesuatu yang salah dengan hubungan kakak waktu itu. Dan pengucapan kata 'setara' yang ditujukan padaku, berarti dia seumuran denganku. Dan soal 'penyimpangan' itu, mungkinkah...'

'... Dia adalah laki-laki?'

Pikir mikasa sedikit merasa tak yakin. Ia masih tak percaya kalau kakaknya itu sebelum kehilangan ingatannya adalah penyuka sesama jenis.

SETT

"lebih baik aku kembali memba-"

CKLEK

KRIEET

"mikasa? Kau disitu rupanya"

"ah! Kak petra!!"

SREKK

Mikasa yang gelagapan karena kedatangan petra yang tiba-tiba datang ke kamarnya pun langsung saja menyembunyikan buku itu didalam sarung bantalnya. Untungnya, petra tidak begitu memperhatikannya.

"a-ada apa mencariku kak?"

Tanya mikasa pelan

"itu, farlan dan isabel baru saja kembali dari rumah sakit. Katanya, mereka ingin mengumumkan sesuatu yang penting"

Ucap petra menjelaskan

"oh..."

"mari kuantar, levi dan eren juga sudah berada disana"

Ucap petra yang kini beralih memegang kursi roda yang diduduki oleh mikasa dan mendorongnya keluar kamar.

"kak petra"

Ucap mikasa menghentikan kegiatan petra yang baru saja ingin segera membawa mikasa ke ruang tamu.

"ada apa?"

Tanya petra heran

"aku ingun menggembok pintu kamarku"

Ujar mikasa berterus terang

"eh? Kenapa?"

Petra bertanya pada mikasa sambil menatap kearahnya. Mikasa pun langsung berusaha untuk memutar otak dengan cepat.

"aku... Yah, kau tahu 'kan kak? Kak levi dan eren memang boleh masuk ke kamarku. Tapi yang lain? Aku tidak mau. Aku takut ada yang mencuri pakaian dalamku"

EDEN'S TRAGEDY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang