FTH(19)

1.5K 144 7
                                    

Siswa-siswi kelas 12 sedang memberikan kesan kepada semua guru dan disini lah Lucy, Natsu, Erza, Gray, Levy dan Juvia sedang duduk dan bercanda bersama. Lucy hari ini mendapat mood yang bagus, begitu pula dengan yang lainnya kecuali Wendy. Gadis berambut indigo itu mengamati gerak-gerik Natsu cs dari jauh, tangannya sudah gatal untuk menonjok muka Lucy, tapi dia menahan gejolak itu supaya Natsu tidak membencinya.

"Awas kau," desis Wendy tajam.

Romeo yang berdiri tidak jauh dari Wendy menoleh, "Kau mengutuk Lucy-nee lagi?"

Wendy mengangguk.

"Ikhlaskan saja Natsu senpai, di luar sana masih banyak yang lebih menyayangimu. Bahkan orang yang disekelilingmu ada yang menyayangimu, coba kau buka hatimu untuk mereka." ucap Romeo sendu.

"Aku tidak akan berpaling darinya!"

Setelah mengatakan itu Wendy berlalu meninggalkan Romeo sendiri.

"Bisakah kau buka sedikit hatimu, Wendy?"

*****

Suara tangis dari siswi kelas 12 memenuhi aula FTH. Semua siswa siswi saling berangkulan, menangis mengingat mereka akan berpisah. Tiga tahun di sekolah menengah atas serasa baru tiga menit bagi mereka. Semua sedih dengan perpisahan itu, tak ada yang menginginkan perpisahan itu.

Natsu yang melihat senior-seniornya menangis hanya bisa menatap mereka kasihan. Ingin menghibur, apa dayanya yang tidak punya hak. Dia hanya bisa melihat mereka bersama Lucy yang sudah menumpahkan air matanya sedari tadi.

"Sudah lah Lucy, bukan kita yang akan pergi, tapi kakak ku dan teman-temannya." ucap Natsu menenangkan.

Lucy hanya diam dan menyeka air matanya. Dia hanya diam melihat semua siswa siswi yang sudah berbaris untuk salam-salaman dengan dewan guru.

Setelah acara nangis masal dan salam-salaman, pentas seni pun di senggelarakan. Semua bersiap di tempat masing-masing, satu persatu penampilan di persembahkan oleh junior untuk seniornya.

"Sekarang penampilan dari T-class, yang akan di wakili oleh Gajeel Redfox!" seru MC di sambut suara riuh penonton siswi yang mengelu-elukan nama Gajeel.

Seketika Lucy, Natsu, Levy, Gray, Erza, Romeo, dan Wendy membeku. Lucy sudah menutup telinga dan merapalkan doa, yang lainnya juga menutup telinga mereka rapat-rapat.

"Konichiha!!!" Ucap gajeel dengan semangat yang menggebu-gebu. "Zubidubaaaa!....." Gajeel sudah memulai nyanyiannya.

"Zubidubaa! Zubidu! Zu-argh!"

"Diam kau bodoh!" Teriak Natsu semakin memukul Gajeel. "Zubidubaa! Shalala!" Gajeel semakin semangat.

Dengan cepat Gejeel menonjok Natsu, "Zubidubaa... kena kau! Shalala!" Natsu mengeratkan giginya. "Diamlah!"

Dan perkelahian mereka menjadi tontonan hangat. Lucy hanya menggelengkan kepalanya, "Memalukan, Gray, hentikan-"

"Diamlah Gajeel!" Teriak Gray sembari menendang Gajeel.

Gajeel kembali menonjok, namun kini sasarannya Gray. Entah bagaiman, kini Erza sudah diatas panggung ikut bertarung, hingga beberapa menit kemudian seisi aula sedang berkelahi, kecuali Lucy sendiri yang masih terdiam. "Gurunya ikut-ikutan, haha," katanya lirih memilih meninggalkan ruangan aneh itu.

*****

"Sangat menyenangkan! Kenapa kau tidak ikut Lucy?" tanya Juvia pada Lucy. Lucy memandang Juvia dan Levy aneh, apanya yang menyenangkan dengan perkelahian itu?! Tanya Lucy di dalam.

Lucy terdiam dan hanya tersenyum kearah dua perempuan itu.

Ponsel Lucy bergetar, dengan cepat dia pergi dari hadapan kedua temannya dan mengangkat panggilan dari Otou-samanya.

*****

"Ha'i."

"Nani?!"

"Matte! Otou-sama, aku tidak mau!"

"Kenapa harus begitu?! Aku tidak mau! Aku sudah nyaman disini! Kau pasti akan melarangku kembali kesini kan?!"

"Otou-sama..."

"Baiklah, aku akan melakukannya..."

To be continue

Udah lama Ochan ga update yah? Gomenne, idenya buntu, hehe, gomen... se u next chap! Jaa!

Fairy Tail Highschool✔Onde histórias criam vida. Descubra agora