Chapter 22 : A glimmer of light

6.2K 670 131
                                    

Sungguh pilihan sulit saat Seokjin harus mengetahui kenyataan yang ia hadapi , di sisi lain Jimin membutuhkan pendonor tapi dirinya tak bisa menutup mata siapa sang pendonor , yaitu Adiknya yang lain.

Malam ini Taehyung ingin sebuah pesta kecil , hanya acara makan bersama dan bertukar canda tawa , Taehyung menegaskan tak ada yang namanya air mata di acara malam ini dia bahkan mengancam tak mau berbicara , membuat Seokjin maupun yang lain pasrah menurutinya , mungkin Taehyung tak ingin membuang waktu begitu banyak , baginya waktu adalah nyawanya atau mungkin kenangannya.

Di saat yang lain sibuk menata arena taman Rumah Sakit yang telah di ubah menjadi tempat piknik , Seokjin menyiapkan hidangan yang tak jauh dari sana menata masakan sederhana yang telah ia buat di dorm tadi, sesekali ia menengok ke belakang barang kali teman-temannya membutuhkan bantuan , tapi hanya acungan jempol serta anggukan mantap saja yang ia terima

"Hyung.."

Seokjin menoleh saat seseorang tiba-tiba menyapanya , matanya membulat mengetahui siapa yang datang , ia meletakan sepasang sumpit dari tangannya lalu bergegas menuntun orang itu untuk duduk di salah satu kursi

"Ya ampun Tae ... Kau ini tak sabaran sekali" gerutu Seokjin sambil berkacak pinggang

Anggota lainnya menoleh saat Seokjin menggerutu , mereka lalu menghampiri keduanya dengan setengah berlari

Namjoon menyamakan posisi tubuhnya setara dengan Taehyung sedangkan Jungkook mengamati permukaan wajah Taehyung dari samping , sementara Yoongi beserta Hoseok kompak melipat tangannya di depan dada

Namjoon mulai menyelusuri bagian tubuh Taehyung dengan ekor matanya , tak secenti pun ia langkahi , Namjoon kemudian  mengeratkan mantel tebal yang di kenakan oleh Taehyung

"Jangan menatapku seolah aku ini orang yang penyakitan Hyung , aku tak suka" Taehyung membuang pandangannya ke arah lain , ia merasa risih dengan respon Namjoon yang berlebihan saat dirinya datang

Hembusan nafas Namjoon menandakan kepasrahannya , dia hanya memaklumi Taehyung dengan sikap seadanya asal itu membuatnya bahagia bagi Namjoon tak masalah , ia lalu berdiri kembali sedikit menjauh dan mendekati Yoongi yang tetap bergeming

"Baiklah , ini sudah pukul tujuh ... Ayo kita makan , aku hanya memasak ini dan ku harap kau menyukainya Tae" menyodorkan sebuah mangkok yang di penuhi potongan Gyeran mari

Raut wajah Taehyung berubah seketika kala melihat apa yang ada di hadapannya , ia berseru senang sambil mengambil mangkok itu

"Kau mudah sekali di bujuk..Kkkk~" kekeh Seokjin pelan melihat aksi Taehyung

Suasana tegang itu berubah menjadi lebih hangat , mereka berbincang sambil memakan beberapa menu yang ada di hadapan mereka , sesekali gelak tawa memenuhi taman itu membuat setiap  pandangan orang menjadi heran saat melihat apa yang tengah mereka lakukan

Jungkook yang dari tadi diam dan terlihat acuh hanya memandangi wajah Hyungnya yang tertawa , baginya mereka pasti mati-matian menyembunyikan perasaan sakit terlebih ini permintaan yang pasti sulit untuk mereka tepati

Tak tahan dirinya pun menunduk , takut jika perubahan wajahnya di ketahui oleh salah satu di antara mereka , ia mengunyah makanan dengan mulut bergetar , di paksanya makanan itu masuk dalam kerongkongan tanpa perduli sudah halus atau belum

"Jungkook-ahh , ..." Hoseok memegang sebelah pundak Jungkook , dan tangannya pun mulai ikut bergetar mengikuti sang pemilik pundak

Semua terdiam saat mendengar bunyi aneh dari arah Hoseok dan Jungkook , mereka menatap keduanya bergantian , lalu bunyi aneh itu berubah menjadi tangisan pilu dari Jungkook

Hyung ! [Completed] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora