Chapter 25 : Miracle

6.4K 650 52
                                    

Kejadian demi kejadian beruntun menghampiri persahabatan tujuh orang yang tak sedarah , berpisah dan saling tuduh pun pernah mereka alami , tapi bagai dua kutub magnet yang saling menarik mereka selalu kembali membutuhkan satu sama lain

Hari ini berjalan semestinya , sarapan hingga makan siang pun mereka lakukan bersama , layaknya masa pelatihan dulu yang penuh dengan peluh keringat , bedanya kali ini di selingi air mata yang begitu saja jatuh dari pelupuk mata masing-masing , meski hanya diam mereka paham sebesar apa sakit yang bersarang di tubuh mereka saat ini

"Besok-"

"Jangan bahas itu Hyung , bayangkan saja besok adalah tahun lusa" sela Taehyung sebelum Hoseok melanjutkan kalimatnya

"Aku hanya ingat besok adalah ulang tahunmu , apa itu salah ?"

Taehyung mengingat hal yang sempat ia lupakan , matanya mengerjap beberapa kali sebelum ia tersadar besok adalah tanggal dimana ia dilahirkan

"Rupanya aku lupa Hyung" tertawa kaku guna meratapi kebodohannya

"Yang kau ingat hanya tentang Jimin , bagaimana mungkin kau ingat yang lain" sindir Yoongi seperti biasa , dingin

"Cihhh... Dasar bocah" kali ini giliran umpatan Namjoon yang Taehyung terima

"Masakan apa yang kau inginkan Tae ? Lalu kau mau hadiah apa dari kami ?" Seokjin menengahi

Kelimanya menatap Taehyung , menunggu pemilik nama merampungkan acara pikir panjang di kepalanya , mereka menatap Taehyung sambil menahan embun bening yang sudah mendesak untuk keluar dari tempatnya

"Satu saja Hyung , boleh ?"

Tak ada jawaban selain mengangguk yakin , sudah tak sanggup lagi untuk sekedar memberi kata 'iya'

"Jangan menangis saat besok aku memasuki ruang operasi" pinta Taehyung lirih , ia kuatkan dirinya sendiri untuk meminta hal kecil itu

Jika menurut Taehyung itu sebuah hal kecil lain lagi menurut kelima saudaranya , bahkan Yoongi yang jarang menunjukan isi hatinya mengalihkan pandangan dari Taehyung , memutar tubuhnya menghadap korden putih yang menutupi pemandangan indah dari balik kaca bening ruangan itu

"Hanya senyum sambil mengucapkan sampai jumpa" sambung Taehyung lagi

Bunyi isak kini menggema dari arah Jungkook yang sedari tadi hanya diam , ia sampai membekap mulutnya sendiri guna meredam bunyi tangis darinya

"Apa kalian bisa ?"

Permintaan itu tak langsung di setujui oleh kelima saudaranya , yang Taehyung lihat saat ini hanya tundukan lesu nan menyedihkan , tak ada lagi topeng baik-baik saja meski itu dari Yoongi sekalipun

"Aku yang di samping kalian saja masih kalian tangisi , apalagi jika aku sudah-"

"Tae !" sela Namjoon cepat , menggeleng pelan tanda tak suka kata selanjutnya yang Taehyung ucapkan

Desahan nafas Taehyung terdengar jelas di ruang kamarnya , satu-satunya sosok kuat saat ini hanya dirinya , bukan topeng lagi melainkan rasa sedihnya sudah mati karna di serap kelima saudaranya

"Kalau begitu menangislah semau kalian , aku akan tersenyum melihat itu , bertingkah sok kuat dan menjadi pahlawan kesiangan , keren bukan ?" canda Taehyung berusaha mencairkan suasana

"Bodoh , kami ini bukan anak Tk" Yoongi tersenyum meremehkan , ia usap ujung matanya yang berair

"Oke , aku setuju bahkan aku akan melambaikan tangan seperti orang bodoh nantinya" sambung Yoongi lagi

"Kata-katamu kasar Hyung"

Bukan senang yang Taehyung dapatkan , melainkan rasa kesal karna sedari tadi Yoongi selalu saja bersikap dingin padanya , ia bahkan sangat paham arti kalimat terakhir Yoongi

Hyung ! [Completed] Where stories live. Discover now