[❀] Nine

4.4K 750 93
                                    

❝ Justru karena itu lo harus buktiin ke Kak Jisoo kalo lo akan berubah dan lo pantes buat berdiri di samping Kak Jisoo lagi, ngejagain dia lagi. ❞

ㅡ ㅡ ㅡ

Putus dari Kim Jisoo merupakan suatu kehancuran bagi Hwang Minhyun. Dia jatuh sakit sampai tidak masuk kuliah seminggu. Dan seminggu itu rasa sakitnya tidak kunjung membaik bahkan terkesan makin parah. Apalagi kondisi hatinya yang masih remuk redam.

Jisoo juga tidak pernah lagi mengiriminya pesan atau menjenguknya. Minhyun memang hampir tidak pernah sakit selama dia hidup. Paling hanya flu biasa, itu juga cepat sembuhnya karena Minhyun benar-benar memperhatikan dirinya sendiri.

Tapi kali ini Minhyun tidak bisa memperhatikan dirinya. Yang dia lakukan hanya diam, melamun, menyesali apa yang dia lakukan dan menangis. Laki-laki menangis itu manusiawi.

Clek!

"Kak, ada temen kamu. Ini mama udah bawain makanan. Kamu makan ya, jangan kaya gini terus. Mama nggak tega liat kamu kaya gini," ujar mama Minhyun yang berdiri di depan pintu kamarnya.

Minhyun menoleh dengan wajah yang benar-benar berantakan, "Iya ma," balasnya dengan suara serak.

Mama meletakkan nampan berisi makanan ke meja belajar Minhyun lalu pergi keluar. Tak berapa lama kemudian, masuklah seorang laki-laki dengan perawakan tinggi menjulang. Laki-laki itu bersandar pada dinding dekat pintu kamar.

"Wow! Berantakan banget lo kak? Kenapa? Abis di putusin pas annive ya?" Ledek laki-laki itu dengan seringaiannya yang menurut Minhyun menyebalkan.

Minhyun berdecak, "Lo kalo nggak niat jenguk gua, mending keluar. Panas kuping gua dengerin lo ngomong, Bin," ujar Minhyun ketus dengan suara seraknya.

Hyunbin menggeleng pelan lalu berjalan ke ara jendela yang merangkap sebagai pintu geser penghubung kamar Minhyun dengan balkon.

"Buka kek gorden sama jendelanya biar cahaya matahari masuk terus sirkulasi udara lancar. Kalo di tutup gini kesannya suram banget, kak," komentar Hyunbin pada Minhyun.

Minhyun hanya diam tak menjawab. Dia sibuk menatap lurus, melamun lagi sambil meratapi nasibnya yang sangat menyedihkan.

Hyunbin membuka jendela serta tirai dan membiarkan sirkulasi udara berjalan lancar dan kamar Minhyun menjadi terang.

"Kak, Donghan nembak Kak Jisoo loh kemaren," ujar Hyunbin tiba-tiba.

Minhyun menoleh untuk melihat ke arah Hyunbin. Matanya menelisik, apakah Hyunbin bercanda atau tidak. Tapi nyatanya Hyunbin sama sekali tidak bercanda, laki-laki itu serius dengan ucapannya barusan.

"Jawaban Jisoo?" Tanya Minhyun lirih.

Hyunbin menggeleng, "Kayanya belom jawab. Donghan juga maju terus pantang mundur, kak. Apalagi pas statusnya Kak Jisoo jomblo kaya sekarang, makin gencar aja dia. Maju tak gentar kak!" Balas Hyunbin dengan wajah meyakinkan.

Minhyun menghela nafas lelah, "Yaudah biarin aja," ujarnya pasrah.

Hyunbin nggak terima, "Nggak bisa kak! Gua nunggu lo ngebuktiin janji lo dulu! Gua mau liat lo usaha dapetin Kak Jisoo lagi, jangan sampe Donghan makin deket terus akhirnya Kak Jisoo jatuh sama Donghan! Katanya lo mau bikin Kak Jisoo percaya lagi sama lo, tapi kalo kaya gini mendingan musnah aja lo kak! Mental lo tempe banget, sat!" Hardik Hyunbin yang sudah jengkel.

"Perempuan sebaik Jisoo aja udah gua sia-siain, gimana dia mau balik lagi sama gua, Bin?" Balas Minhyun.

"Justru karena itu lo harus buktiin ke Kak Jisoo kalo lo akan berubah dan lo pantes buat berdiri di samping Kak Jisoo lagi, ngejagain dia lagi," ujar Hyunbin berapi-api.

Minhyun tidak menjawab, membalas atau pun kembali berbicara dengan yunbin. Dia berterima kasih pada Hyunbin yang mau menjenguk dan sedikit membantunya selama dia terpuruk.

"Kak, lagian lo kenapa sih sampe kaya gini sama Kak Jisoo? Satu fakultas kesel semua sama lo anjir. Lo deket sama Wendy tapi nggak mutusin Jisoo. Goblok lu!" Ujar Hyunbin lagi yang kini sudah duduk di kursi belajar Minhyun.

Minhyun menoleh untuk menatap Hyunbin, "Lo pasti nggak akan percaya sama apa yang gua ceritain, Bin. Lo pasti bakalan ngehujat gua," balas Minhyun lirih.

"Ya lu ngomong aja belom gimana gua mau ngehujat sih?" Ujar hyunbin yang jadi gemas sendiri.

Minhyun menyibak selimutnya lalu turun dari ranjang. Dia berjalan gontai menuju kamar mandi untuk sekedar membasuh wajah dan sikat gigi. Dia nggak mau mandi, yakali mandi bisa meriang dia.

"Tunggu bentar. Gua cuci muka dulu," ujar Minhyun yang kemudian menghilang di balik pintu kamar mandi.

Hyunbin mengangguk lalu ia di tinggal sendirian. Matanya menatap ke seluruh penjuru kamar Minhyun yang lumayan luas. Dia bangkit untuk melihat-lihat setiap barang-barang yang ada di kamar Minhyun.

Hyunbin tertegun saat melihat sebuah nakas yang berisi banyak figura foto.

Figura foto Jisoo,

Hyunbin mengambil salah satu figura itu lalu menatapnya. Ini bisa melihat ada note yang terselip pada kaca figura foto itu.

I know it makes no sense
But what else can I do
How can I move on when I'm still in love with you

( The Scirpt - The Man Who Can't Be Moved)

Pintu kamar mandi terbuka dan membuat yunbin menoleh. Matanya menatap Minhyun tak percaya.

"Kak... i-ini semua a-apa?" Tanya Hyunbin yang menunjuk semua barang-barang lucu yang ada di atas meja dan sebuah lemri kaca besar.

Minhyun terdiam sebentar di depan kamar mandi lalu dia tersenyum tipis.

"Hadiah yang gua kumpulin buat Jisoo sama foto-foto Jisoo yang gua kumpulin."

"Nggak lo kasihin?" Tanya Hyunbin heran.

Minhyun menggeleng, "Dengerin gua, Bin. Gua akan cerita kenapa gua segininya sama Jisoo," balas Minhyun.

Hyunbin kembali meletakkan figura itu di atas meja lalu menatap Minhyun, "Cerita dan gua akan dengerin lo," ujar Hyunbin serius.

Minhyun mengangguk lalu mulai membuka suaranya, "5 tahun gua bareng-bareng sama Jisoo, dulu gua yang bilang kalo gua suka dia dan gua pengen Jisoo jadi pacar gua. Di terima dan kita pacaran sampe sekarang. Tapi gua takut deket-deket Jisoo," ujar Minhyun yang membuat Hyunbin bingung.

"Kalo lo takut ngapain anjir lo pacaran? Nggak sehat otak lu kak," balas Hyunbin tak habis pikir.

Minhyun menggeleng, "Ada perasaan aneh pas gua deket sama Jisoo. Dada gua sakit, jantung gua berdetak nggak normal, gua gugup, pokoknya gua mendadak penyakitan kalo deket Jisoo. Makanya gua selalu ngejauh kalo dia ngedeket," jelas Minhyun.

Hyunbin? Melongo kaya orang bodoh.

Hyunbin percaya kalo Minhyun ini beneran terguncang.

***

A/N:

Alasan Minhyun, tapi di nyikapinya salah. Makanya dia sama Jisoo pisah ya ^_^

#TeamJisooMinhyun apa #TeamJisooDonghan nih??

Ak sih #TeamAkuDaniel ^____^

The Man Who Can't Be Moved 🍄 Minhyun-Jisoo ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang