Part Twenty Six (Jangan Pergi)

27.5K 1.1K 77
                                    

Terimakasih ya atas respon kalian semua di chapter sebelumnya, aku seneng banget ternyata banyak yang suka sama cerita absurd ini, oh ya... cerita ini masih jauh dari kata ending ya, ini masih konflik pertama belum yang lainnya, jadi apa kalian masih tetep mau mengikuti cerita ini...???

Kalau kalian nemu typo tandai ya... Thanks semua..




Aku ingin hubungan kita berakhir bahagia,terpisah bukan karena adanya orang ketiga,atau terpisah karena kita berbeda. Tapi berpisah karena aku sudah tidak bisa berdiri dan bernafas untukmu..
Karena aku mati minus dirimu
















"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi sepertinya tuhan berkehendak lain.."

Belum sempat dokter meneruskan ucapannya, Jovand langsung memukul dokter tersebut, hingga dokter itu terjungkal kebelakang karena kaget dengan serangan mendadak Jovand.

"Apa yang kau katakan dokter sialan..!!" mata Jovand memerah, rasa takut dan marah begitu mendominasi dirinya. Kali ini dirinya sudah benar-benar hilang kontrol.

Melihat itu Nick langsung memegangi Jovand yang sudah hilang kendali.

"Tenang Jo.."

Ketika dokter akan berbicara, seorang suster berlari keluar dari ruang operasi, kontan saja semuanya langsung memandang suster tersebut.

"Dokter detak jantung pasien kembali!!" dokter segera masuk kedalam ruang operasi, sementara Jovand yang mendengar itu langsung meluruh ke lantai, hampir saja ia pingsan jika Nick tidak memeganginya.

"Kayla pasti akan baik-baik saja Jo" kata Ethan berusaha menenangkan Jovand.

"Bagaimana bisa ia baik-baik saja, detak jantungnya baru saja berhenti brengsekk!!!!!!!!!!!" Katanya mencengkram kerah baju Nick.

Amora berusaha memeluk Jovand memberi isyarat tidak langsung untuk tetap tegar.

"Ini semua salah Jovand ma, Jovand yang membuat Kayla jadi seperti ini !!!" Jovand menangis tersedu-sedu.
Akhirnya, pertahanan dirinya runtuh juga. Untuk yang pertama kalinya setelah kepergian orang tuanya Jovand kembali menangis,ia benci menangis karena dengan menangis ia akan terlihat lemah,tapi kali ini dia tidak perduli. Dia memang lemah jika menyangkut orang yang dicintainya..

"Ini bukan salahmu sayang, ini semua sudah takdir.."

"Tidak ma...ini semua salah Jovand, Jovand yang sudah lalai menjaga Kayla" Jovand masih tetap menyalahkan dirinya sambil terus menangis terisak di pelukan Amora, sementara Viona hanya duduk diam, dia terlalu bingung harus melakukan apa.

Ketika dokter kembali keluar dari ruang operasi, Jovand sudah siap akan bunuh diri jika seandainya dokter membawa kabar buruk mengenai Kayla.

~~~~~~~

Hari ini langit begitu mendung,seakan ikut berduka dengan perginya Jane. Hari ini adalah hari pemakaman Jane, sementara Kayla masih dinyatakan koma, sedangkan bayinya masih bertahan meskipun lemah untung saja luka tembak itu hanya berjarak beberapa centi saja dari bayinya,suatu mukjizat memang.

Jovand masih tetap setia menggenggam tangan Kayla, air mata terus saja jatuh dari mata yang biasa menatap tajam itu.

"Aku mohon buka matamu sweetheart, apa kamu tidak mau mengantar Jane ke peristirahatan terakhirnya. Maafkan aku karena sudah bersikap dingin akhir-akhir ini, aku mencintaimu Kayla Zoey Levind jadi bangunlah. Jangan membuatku takut"

Mata itu tetap terpejam dengan erat tidak ada tanda-tanda akan terbuka. Seketika itu Jovand tersentak kaget dengan ingatannya.

"Jika aku tahu kau menyakiti Kayla, aku akan membawanya pergi dan akan aku pastikan kau tidak akan bisa menemuinya"

Twenty One [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang