Gadis di samping jendela

30 0 1
                                    

Di samping jendela rumah sakit, seorang gadis kecil tengah duduk di atas kasur rumah sakit yang berwarna putih, melihat keluar jendela. Entah sudah berapa lama gadis kecil itu di sana. Di umurnya yang masih kecil dia sudah terjangkit penyakit kanker hati. Tapi, dia masih berjuang dan berusaha untuk terus tersenyum.

Si gadis kecil itu mempunyai rambut hitamnya sepanjang pundak. Dia mengenakan baju rumah sakit bermotif boneka beruang. Tangannya dimasukkan jarum infus. Suatu hari, seorang pasien dirawat di kasur sebelah si gadis kecil. Si gadis kecil merasa senang. Selama ini belum ada pasien yang dirawat di sebelahnya.

Pasien di sebelahnya sudah lama datang, tapi, dia belum juga membuka tirainya. Tidak ada siapa pun selain si gadis kecil dan pasien itu di ruang inapnya. Karena penasaran si gadis kecil mengintip ke balik tirai pasien tersebut. Rupanya itu adalah seorang laki-laki sebaya dengannya. Anak laki-laki itu baru saja bangun dari tidurnya. Dia melihat si gadis kecil yang sedang mengintip di balik tirai. Takut ketahuan mengintip si gadis kecil itu segera balik ke kasurnya, meringkuk ke dalam selimut.

Anak laki-laki itu beranjak dari kasur, berjalan menuju si gadis kecil, "Halo, siapa namamu?", tanya si anak laki-laki dengan senyuman tersungging di wajahnya. Dengan malu-malu si gadis kecil itu mengintip dari balik selimutnya.

"Namaku Sophie,"

"Hai, Sophie. Namaku Jack. Salam kenal.", Ujar Jack sambil mengulurkan tangannya ke Sophie. Sophie pun menjabat tangannya, "Salam kenal juga,", senyuman manis terukir di wajahnya.

Semenjak itu Sophie dan Jack sering bermain bersama. Terkadang mereka bermain monopoli, ular tangga atau membaca buku cerita yang diberikan oleh Ibu. Semenjak bertemu Jack, Sophie merasa sangat senang. Beberapa hari kemudian, Jack sudah sembuh dan pulang ke rumahnya. Meski begitu, dia masih sering menjenguk Sophie di rumah sakit untuk menemaninya.

Sudah lima tahun berlalu. Jack, telah pindah keluar Negri. Perlahan-lahan Sophie mulai putus kontak dengan Jack. Hidup Sophie selama di rumah sakit yang selama ini menyenangkan berubah kelabu. Sudah tidak ada lagi Jack yang datang menjenguknya setiap hari.

Sepuluh tahun berlalu semenjak Sophie mengenal Jack. Penyakit Sophie bertambah parah, Seluruh rambut Sophie telah rontok. Selang-selang infus pada tubuhnya bertambah banyak. Dia telah kemoterapi secara rutin. Sayangnya, hal itu juga tidak membantu. Satu-satunya solusi sekarang adalah pendonoran hati.

Pada saat semuanya seperti akan tenggelam, muncul sebuah harapan. Mereka telah menemukan hati yang rela untuk didonorkan kepada Sophie. Sophie segera melakukan operasi. Operasi berjalan dengan lancar. Setelah beberapa hari, Sophie pun diperbolehkan untuk pulang ke rumah.

Setelah bertahun-tahun lamanya, Jack pun pulang ke Negara asalnya. Dengan foto sebuah sosok dari masa lalu digenggamannya. Jack sudah lama tidak bertemu dengannya. Rasa rindu memenuhi hatinya selama bertahun-tahun. Akhirnya, hari ini dia akan bertemu dengannya lagi.

Jack berjalan dari rumahnya menuju rumah sakit yang dulu sering dia datangi. Dia segera berlari menuju ruang inap dimana Jack dan dia bertemu. Saat Jack memasuki ruang inap tersebut dia terkaget. Sophie sudah tidak ada di sana lagi. Hanya ada seorang kakek-kakek yang tengah berbaring di ranjang biasanya Sophie berada. Merasa kecewa, Jack pergi menuju meja informasi terdekat, "Permisi, di ruang apakah pasien bernama Sophie dirawat?" Tanya Jack.

Sang pria informan memeriksa buku daftar pasien miliknya, mencari-cari nama Sophie.

"Maaf, tapi, pasien yang bernama Sophie sudah tidak dirawat di sini."

"Baiklah, terimakasih atas informasinya." Jack pun melangkahkan kakinya keluar rumah sakit dengan rasa sedih di hatinya.

Jack berjalan tanpa arah. Dia pun sampai di depan sebuah minimarket. Pintu minimarket itu terbuka. Seorang wanita berambut hitam panjang mengenakan dress lengan panjang berwarna merah muda keluar dari minimarket tersebut.

Perasaan Jack campur aduk, sudah lama dia tidak bertemu dengannya. Melihatnya berdiri di sana, menjadi sebuah keajaiban terbesar baginya.

Mata mereka bertemu. Wanita itu sama terkejutnya dengan Jack.

"Jack?"

For The Uncoming LoveWhere stories live. Discover now