satu

2.6K 201 8
                                    

"Bau apa ini" gumamku dalam hati mencium aroma makanan seperti

Mataku masih terpejam dan tubuhku terbaring "Tung..gu" apa aku masih hidup..

Hidungku masih berfungsi layaknya manusia hidup

Dengan hati-hati aku membuka mataku walaupun terasa berat, sedikit cahaya menelusuk masuk ke arah mataku

Terlihat samar seseorang yang tengah duduk disamping benda besar empuk(kasur) yang aku tempati

Matanya bertemu dengan mataku

"KAU SIAPA" teriakku

Dia tampan dan putih pucat dalam benakku terlintas "Bukan malaikat yang ingin menjemputku kan?"

"Tapi seharusnya memang aku sudah ada di surga.." gumamku kecil

Tangan halus pria itu menempel dipuncak kepalaku, mengusapnya pelan "Sadarkan dirimu sayang" lanjutnya "Ini dirumahku, kau kan sering datang dan menginap disini" dia tersenyum

"Aku tidak mengenal tempat ini" ucapku mendorong tubuh pria itu

Lalu dengan tubuh telanjangku ditutupi selimut berlari mencari jalan keluar dari ruangan besar seperti lapangan untuk menjemur 1000 pakaian

Aku menghantam keras benda berbahan seperti gelas mewah untuk raja di duniaku dulu. Keningku terasa sakit, mengeluarkan sedikit bercak darah saat aku memegangnya dengan telunjuk jari kananku

Tubuhku terjatuh tepat diatas alas tanah cantik berwarna coklat(lantai)

Disini, dunia apa hingga melebihi istana rajaku. Meski belum pernah sekalipun aku menginjakan kaki diistana tetapi ini memang melebihinya

Pria itu menggendongku dan menempatkan tubuhku ditempat awal aku terbangun "Kau baik-baik saja, Suzy? Aku jongsuk" ucapnya

__

Flashback

Aku damai karena mereka naik keatas bukit sambil bernyanyi riang diiringi burung-burung yang terbang kesana kemari

Desa kecil dipenuhi pepohonan rindang, tempat kami berteduh(rumah) tepat diatas puncak bukit ini

Keluarga kecil yang miskin. Itulah kami, tapi tawa tidak pernah dilewatkan dalam setiap harinya, setiap bulan dan setiap tahun

Ibu, Ayah dan Kakak(Suli) serta keempat adikku (Jisun, Siho, Ryeo, Jubyo)

Pertama kalinya, langkah kami terhenti dan tawa pula

Bukit ini bergetar, mengguncang tubuh kami yang menginjaknya. Keempat adikku yang sedang berpegangan terjatuh ketepi jurang secara bersamaan

Tanganku tidak cepat untuk meraihnya, aku melihat ke semua arah mencari sisa dari keluargaku

Ibuku dan ayahku. Mereka tertimpa batu sangat besar, hanya tangannya yang terlihat Hiks Hiks Hiks

"Ibu..ayah..jangan tinggalkan aku sendiri" sesak dadaku, tangis tanpa henti dan kakakku.. dimana dia

"KAKAK DIMANA" teriak lantangku

1 menit kemudian

Satu tangan menarik perhatianku, itu tangan kakakku. Berlari.. aku memegang tangannya mengecek denyut nadi apa masih berdenyut..

"TIDAK MUNGKIN" teriakku frustasi

"TUHAN.. KENAPA SEMUA ANGGOTA KELUARGA KAU AMBIL DAN MENYISAKAN HANYA AKU, HANYA AKU?" teriakku menatap langit yang tadinya cerah berubah menjadi gelap padahal pagi belum habis, ini seperti malam hari diikuti hujan deras petir dan gerumuh besar seakan sang pencipta langit marah akan perkataanku

Aku terduduk dengan menunduk dengan rasa menyesal

"Apa aku penyebab dari kematian keluargaku" gumam kecilku

"Nak.. susul lah mereka, nenek dapat meramalmu jika kau mati sekarang bersama dengan mereka"

"Kau akan hidup kembali dalam kehidupan kedua dalam keadaan terbalik, kau akan hidup dengan penuh kekayaan tidak miskin seperti sekarang" tambahnya

Anggukan pelan dari kepalaku menyatakan bahwa aku mampu membunuh diriku sendiri

Nenek itu memberikan pisau kecil kepadaku, mataku terpejam mengambil pisau itu "ampuni dosaku, Tuhan.." dan pisau sempurna menancap dijantungku

Flashback Off

__

"Keluargaku.. mereka mati semuanya"

Derai airmataku mengalir deras, pria dihadapanku terlihat sangat khawatir. Dia memelukku erat berusaha menenangkanku..

Basahnya pipiku, dihapus oleh tangannya

"Namamu jongsuk? Bagimana kau tau namaku" tanyaku memegang tangannya

"Kau ini pacarku..sayang"





































tbc
Penasaran kelanjutannya?
Vote komennya dulu ya😊

Beautiful ForecastDove le storie prendono vita. Scoprilo ora